Part 16

59 11 0
                                    

"Angkat tangan kalian!"

Seluruh mata tertuju pada sekelompok orang ber jas hitam yang membawa senjatanya masing-masing. Sontak semuanya mengangkat tangan mereka. Bingung? Tentu saja. Siapa yang tidak bingung saat tiba-tiba hal ini terjadi?

"A-ada apa ini?" Tanya Kyuhyun yang tak mengerti dengan apa yang terjadi di rumahnya.
"Kau lupa? Kau memiliki hutang pada boss kami saat kau melakukan evakuasi waktu itu." Seorang pria dari mereka menjawab pertanyaan Kyuhyun membuat Kyuhyun mengerenyit bingung.
"Siapa maksud kalian?" Tanya Kyuhyun
"Nakamoto Yuta"

Semua orang terkejut saat pria yang diduga ketua nya itu menyebutkan nama Yuta. Kyuhyun teringat. Ia memang pernah diberi modal oleh orangtua Yuta 6 tahun yang lalu. Tapi bukankah itu sangat lama untuk menagih hutang? Dan seingat Kyuhyun, orangtua Yuta bilang kalau itu bukanlah pinjaman. Dan sekarang?

"Tapi waktu itu, mereka bilang kalau uang itu bukan pinjaman bukan?" Tanya Kyuhyun lagi
Seketika para pria itu tertawa mendengar pertanyaan Kyuhyun yang menurut mereka sangatlah konyol.
"Mana ada orang lain memberimu uang tanpa membayarnya lagi? Sekarang cepat bayar!" Gertak pria itu membuat nyali mereka ciut.
"Ta-tapi..."

"2 hari kedepan kau harus bisa membayar hutang mu! Jika tidak, lihat akibatnya tuan Kim"
Ancam pria itu lagi. Lalu setelahnya keheningan melanda saat para pria itu pergi dari rumah mereka.

"A-ayah, apa itu benar?" Tanya Jisoo yang sedari tadi diam karena syok.
"Ya, itu benar. Tapi...tapi Kurasa itu tidak benar" ucap Kyuhyun
"Memang berapa ayah?" Tanya Jisoo lagi.
"3 milyar"
"A-apa?"
.
.
.
.
Yuta menyeringai puas mendengar jika para suruhannya melakukan tugas dengan baik. Yuta tahu itu salah, tapi cintanya pada Jisoo tidak boleh terputus. Bahkan orangtua nya tak tahu kalau Yuta melakukan hal licik pada mereka. Ayolah, Yuta hanya ingin menjadi pemuda seperti biasanya. Jatuh cinta dan bahagia. Apa itu sulit? Yuta hanya ingin mendapatkan hati yeoja cantik itu. Yeoja yang telah membuat Yuta jatuh dalam pesona nya. Kim Jisoo

Brakk

Pintu ruang kerja Yuta terbuka keras saat Yuta sibuk dengan pikirannya. Dan saat Yuta melihat orang itu, ia terkejut sekaligus bingung karena orang itu yang baru saja Yuta pikirkan. Jisoo, gadis itu ada di depan Yuta dengan air mata yang mengalir. Tapi tatapannya begitu tajam. Ia terlihat marah dan sedih.

"Jisoo?"
"Apa maksudmu hah?! Kau pikir ayahku mampu membayarnya? Apa kau gila?!" Teriak Jisoo
Yuta mengerenyit heran saat Jisoo menyebutkan kata 'ayah' di kalimatnya.
"Ayolah jisoo, dia hanya ayah angkatmu-"
"Dia ayah kandungku" ucap Jisoo lemah. Yuta berdiri dari duduknya. Ia mendekat pada Jisoo namun diluar dugaan, Jisoo mundur.
"Apa maksudmu Jisoo?"
"Ya, dia ayah kandungku! Dia yang menitipkanku kau puas?! Lalu apa maksudmu?!"

Yuta terkejut mengetahui kebenaran mengenai Jisoo. Bahkan ia tak tahu? Tapi sejak kapan? Bukannya bertanya, Yuta mendapat ide bagus.
"Lalu apa kalian tidak bisa membayar?" Tanya Yuta
"Kau gila?! Ayahku tak punya uang sebanyak itu!" Bentak Jisoo
Ia menangis tersedu.
"Kalau begitu kau tak usah membayarnya" ucap Yuta membuat Jisoo menatap wajah Yuta dengan tatapan yand tak bisa diartikan.
"Asal kau menikah denganku, Kim Jisoo"
.
.
.
.
"Ayolah Tae, apakah kau tak mau menemaniku belanja? Hari ini saja.." rengek Jennie pada Taeyong yang sibuk dengan pekerjaan nya. Bahkan ia sudah berbicara lebih dari 1 jam disana. Apa ia tidak bosan?
"Diam, kau tak lihat aku sedang bekerja?!"
Jennie terdiam

'Kalau bukan karena Yuta dan uangnya, mana mungkin aku mendekati si bodoh ini' batin Jennie

Cklek

Taeyong menatap Jisoo yang datang ke ruangannya. Jennie pun ikut diam melihatnya. Jujur, keadaan Jisoo sangat menyedihkan. Menangis sambil berlari.
"Taeyong, tolong aku Kumohon" ujar Jisoo mendekati Taeyong.
Tapi Taeyong malah memalingkan wajahnya. Kentara sekali kalau ia masih marah pada Jisoo.
"Mau apa kau kesini? Mau mempermalukan aku lagi?" Tanya Taeyong dingin dan menusuk. Tapi Jisoo tak peduli. Yang ia ingin, Taeyong menolongnya.
"Taeyong Kumohon..."
"Pergilah!"

Jisoo kembali menangis karena Taeyong yang mengusirnya.
"Tae, aku butuh bantuan mu. Kumohon.."
"Sudah dibilang pergi dari sini! Apa kau tak tahu malu? Kau tak tahu kan jika karyawan membicarakanmu? Jadi sekarang pergilah!" Usir Taeyong kali ini dengan nada meninggi.
Jisoo menggeleng tak percaya. Setipis itukah rasa cinta Taeyong padanya? Apa lelaki itu sama sekali tak mencintai Jisoo lagi?
"Kau jahat Lee Taeyong! Bahkan kau mengusirku saat aku butuh bantuan mu. Kau jahat! Kau bahkan tak tahu jika Kyuhyun itu ayah kandungku kan?"

Taeyong menatap Jisoo tak percaya.
"A-apa maksudmu?"
Jisoo tertawa miring.
"Kurasa Yuta benar. Kau tak pernah mencintaiku. Baiklah, mungkin aku hanya mempermalukan saja. Lee Taeyong, aku hanya ingin kau tahu. Aku minta tolong padamu karena aku mempercayai mu. Tapi setipis itu kah cintamu?" Jisoo menjeda kalimatnya.
"Jisoo-"
"Aku mengerti. Dan, Jennie," tatapan Jisoo beralih pada Jennie yang diam sedari tadi.
"Jika kau mencintai Taeyong, teruslah bersamanya. Jangan seperti aku. Hanya membuatnya malu" jisoo tertawa miris.
Lalu beranjak pergi dari ruangan itu. Dengan bodohnya, Taeyong hanya diam tanpa berniat menahan Jisoo. Jennie terdiam menatap Jisoo. Ia memang ingin uang Yuta. Sebodoh itukah Taeyong, batinnya. Walaupun begitu, Jennie tetaplah perempuan lemah. Ia akan sakit hati jika lelaki yang ia cintai bersikap seperti Taeyong.
Apalagi keadaan Jisoo seperti itu.

"Tae, kau tak berniat mengejarnya?" Tanya Jennie
Taeyong hanya diam.
"Aku akan jujur padamu. Aku mendekatimu karena Yuta"
Kali ini Taeyong melirik Jennie.
"Dia menyuruhku memisahkan Jisoo denganmu. Ku akui aku memang jahat. Maafkan aku. Tapi sejahat apapun aku, aku tetaplah perempuan biasa. Aku bisa merasakan sakit jika aku di posisi Jisoo. Dia hanya gadis lugu yang baru mengenal cinta tae. Berbeda dengan kita. Kita jauh lebih dewasa darinya. Sekarang kejar dia, sebelum terlambat" ujar Jennie menepuk bahu Taeyong lalu pergi dari ruangan itu. Taeyong tak menyangka ia akan sejagat itu. Jisoo terluka karenanya. Apa yang harus ia lakukan? Jisoo pasti sangat kecewa. Apa ia harus ke kantor Yuta? Kantor mereka tidak terlalu jauh jaraknya.

Tring

Taeyong membuka pesan yang baru masuk. Mata nya melebar dan jantungnya tak berdetak normal saat membaca pesan itu.

'Aku dan Jisoo akan segera menikah, Sobat'


















TBC

Oh ya guys, disini aku sengaja bikin Yuta, Taeyong sama Jennie lebih tua dari Jisoo. Kalau ada yang tanya berapa umur mereka biar aku jawab.
Jisoo: 18 tahun
Taeyong: 21 tahun
Jennie:20 tahun
Yuta:21 tahun

Sekian dulu ya? Vomment guys

Only YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang