Happy reading.....
Jisoo tak menyangka ini.
Ia benar-benar tak percaya atas apa yang dilihatnya. Bagaimana tidak? Lee taeyong yang ia kenal dingin dan menyeramkan kini tengah menangis sambil memeluknya erat.
" hei, sudahlah jangan menangis. Kan seharusnya aku yang menangis, bukan kau " ujar jisoo sambil mengusap punggung lebar pria itu.
Pria itu malah menggeleng.
" maafkan aku, kau terluka karena aku jisoo, maafkan aku " ucap taeyong penuh mohon. Jisoo yng mendengar hanya bisa terkekeh. Kepalanya kini diperban dan wajahnya lumayan lebam, membuat taeyong khawatir.
" sudah berapa kali kau mengucapkan maaf? Sudahlah, ini bukan salahmu. Ini murni salah mereka " ujar jisoo berusaha menenangkan taeyong yang masih memeluknya.
" Kau yakin? Ini pasti masih sakit kan?" Tanya taeyong
Jisoo tersenyum saat melihat ekspresi cemas taeyong. Percaya atau tidak, taeyong sungguh menggemaskan. Jisoo senang karena taeyong selalu mengkhawatirkan nya.
" iya, ini sudah lebih baik "Jisoo melepas pelukan mereka.
Namun entah dorongan dari mana, jisoo mendekatkan wajahnya ke wajah taeyong. Hei, jantung taeyong bahkan berdetak lebih kencang dari sebelumnya.
Tanpa sadar taeyong menutup matanya saat dilihatnya wajah jisoo hanya berjarak sekitar 10 senti.Cup
Ya, jisoo mengecup hidung taeyong. Membuat darah dalam tubuh taeyong berdesir dan hangat. Jisoo tersenyum lalu menyentuh pipi taeyong. Ia mengacak rambut tebal taeyong dengan gemas.
" Aku senang kau mengkhawatirkan ku. Tapi, aku lebih senang jika kau tidak menangisiku " ucap jisoo
Taeyong tersenyum manis lalu menggenggam tangan jisoo yang sedikit dingin di wajahnya.
" Kau tahu, aku takut terjadi sesuatu pada kepala mu. "
" tak apa, aku baik-baik saja "" Tae, apa kau sudah bilang pada dahyun eonnie kalau kau menginap disini?" Tanya jisoo pada taeyong yang tengah asyik menonton tv di pangkuan jisoo.
" sudah, kau tahu? Bahkan noona memarahiku saat tahu kau terluka. Aku tahu aku salah, tapi ponsel dan telingaku bisa rusak karena suara nya. Huh, dasar singa betina "
Jisoo melongo sendiri mendengar nya. Ini kali pertama taeyong berbicara panjang tanpa jeda. Seakan ia membicarakan apa yang selama ini ia pendam.
" sudah ya? Ini sudah larut, kau harus bekerja besok " ucap jisoo
Taeyong berdecak menatap wajah rupawan jisoo dari bawah.
" ck, jadi besok aku tidak melihatmu lagi? Huh, aku benci itu "
Jisoo terkekeh mendengar nya. Lalu ia beralih menyentil telinga taeyong membuat sang pemilik mengasuh kesakitan.
" awh, yak! Sakit tahu!"
" Apa kau terbentur sampai amnesia tae?"
Taeyong mengerenyit heran. Apanya yang terbentur?
" Tidak, memang ada apa?"
Jisoo memutar bola mata nya jengah. Sikap bodoh taeyong muncul sekarang. Terkadang ia heran, sebenarnya yang mana sikap asli pria itu?
" Ck, kau lupa jika aku sekertarismu Mr. Lee?" Tanya jisoo gemas
Taeyong tertawa keras
" maaf, aku lupa "
.
.
.
.
" jisoo, kau urus dokumen ini. Kau paham kan?"
" iya " jawab jisoo
Taeyong dan jisoo sedang disibukkan dengan pekerjaan yang lumayan banyak. Entah kenapa, hanya cuti 1 hari pekerjaan jadi menumpuk. Ingat ya? Taeyong bukan bos yang hanya ingin enak nya sendiri.
" jisoo, ambil berkas di laci " perintah nya lagi.
Jisoo mengangguk lalu mengambil berkas itu di laci.
Jisoo sibuk mendata semua administrasi perusahaan nya.
Jisoo hanya tamat SMA. Usianya bahkan belum genap 19 tahun. Jadi, wajar jisoo sedikit bingung. Tapi walau begitu, ia dulu sempat mempelajari ilmu-ilmu bisnis sehingga ia bisa memahaminya.3 jam kemudian
" haah, aku lelah sekali " ucap jisoo sambil menutup berkas nya.
Taeyong segera menutup laptop nya dan duduk di samping jisoo. Lalu tangan kekar nya memeluk pinggang jisoo.
Membuat jarak mereka sedikit terpisahkan.
" Tae, aku lelah sekali "
" Aku juga "Cklek~
Pintu terbuka membuat jisoo dan taeyong menatap siapa yang membukanya. Tanpa melepas pelukan mereka. Entahlah mungkin hanya reflek.
Taeyong terkejut melihat siapa yang membuka pintu ruang kerjanya. Wanita itu pernah hadir di hidup taeyong. Lalu pergi bertahun-tahun setelah menyatakan cintanya. Jennie Kim, wanita itu kini menatap angkuh jisoo.
" Hai, apa kabar tae? Sudah lama aku tak bertemu denganmu " jennie membuka suara.
Tapi raut wajah taeyong berubah menjadi dingin dan datar. Ia malah menyenderkan kepalanya di bahu jisoo dan memeluk tangannya.
" Jika tidak ada kepentingan, pergi saja " ucap taeyong dingin
Jennie tersenyum manis lalu sedikit melangkah maju.
" Kenapa? Kau melupakanku? Kau tahu? Aku sangat merindukanmu tae " ucap jennie berubah sedih
Jisoo yang melihat itu hanya diam karena terlalu bingung.
" Pergilah nona kim, aku tidak merindukan mu " usir taeyong lagi kali ini dengan mata terpejam
" Kau ingat saat kau mengatakan kalau kau suka padaku? Sebenarnya aku juga menyukaimu, tapi saat aku menyatakan cintaku kau malah menolak. Aku menyesal taeyong. Kau mau kan memaafkan ku?" Tanya jennie
Taeyong menatap tangan jennie yang menggenggam tangannya. Ia juga melihat raut kebingungan jisoo saat ini. Ah sial, kenapa wanita ini disini?
" Ya, aku maafkan " ujar taeyong enteng
Jennie yakin kalau taeyong tidak benar-benar memaafkan jennie.
" Benarkah? Lalu bolehkah kita seperti dulu? "
Taeyong mengedikkaan bahu malas.
" Bukan berarti seperti itu " ucap taeyong acuh
" Kalau begitu bisakah kita berteman?"
Taeyong hanya diam
Jennie melirik jisoo yang tengah menatapnya juga. Lalu ide busuk muncul di otak nya.
" Kau siapa? " Tanya jennie
Jisoo gelagapan menjawabnya.
" aku? Aku Kim jisoo "
Jennie melangkah lalu duduk di sofa sebelah jisoo.
" Kau siapa nya taeyong? Sekertarisnya? Apa kau tidak takut ketahuan berduaan dengan bos sendiri oleh karyawan lain? "
Tanya jennie mengejek
" Untuk apa takut? Jisoo kekasihku, semua karyawan tahu itu " ucap taeyong tegas.
Jennie mengepalkan tangannya. Ia tahu ia baru saja kalah oleh pesona jisoo. Benar kata yuta, gadis itu sangat cantik. Tubuhnya juga proporsional. Pantas saja ia disukai dua lelaki tampan dan kaya. Jennie jadi iri.
" Aku pergi dulu " ujar jennie" Dia siapa?" Tanya jisoo
" Dia? Dia hanya jalang club yang menipu banyak orang dengan menjadi model " jawab taeyong
" tapi-"
" sudahlah, apa kau lapar?"
Jisoo mengangguk semangat
Sungguh lucu menurut taeyong.
" bagaimana dengan Kebab dan bublle tea?"
" setuju!" Sahut jisooSee you again....
Vote nya don't forget
KAMU SEDANG MEMBACA
Only You
FanficAku mencintaimu. Tetaplah disana karena Aku akan memperjuangkan cinta ini - Kim Jisoo Aku juga mencintaimu. Aku akan tetap disini menunggumu. Walaupun nyawaku harus ditukar untuk cinta ini - Lee Taeyong