Happy reading...
Jangan lupa vomment oke?
"Kurasa rencana kita akan bertambah mudah" ucap Jung Jaehyun
'Kenapa kau berbicara seperti itu?' Tanya pria di seberang sana.
"Karena aku baru saja ditawari untuk membunuh seseorang lagi" jawab Jaehyun.
'Siapa? Lagipula apa hubungannya dengan rencana kita?' Tanya orang itu lagi.
"Karena orang yang akan ku bunuh Lee Taeyong"
'Mwo?! Kau serius?' Tanya orang itu sedikit berteriak karena tak percaya.
"Tentu saja. Kurasa orang yang menawariku itu punya dendam juga pada nya"
'Perfect, Kurasa rencana kita telah benar-benar matang'
"Tentu, ku tutup dulu ya?"
'Hmm'
Jaehyun tertawa miring lalu merebahkan punggung nya di sofa empuk rumah nya. Ia yakin betul rencananya akan segera berhasil.
Mengingat kematian kekasihnya karena pria itu membuat Jaehyun tak sabar membalaskan dendam nya pada Taeyong.
.
.
.
.
"Yuta, kau mau membawaku kemana?" Tanya Jisoo yang sedari tadi duduk di samping yuta yang sedang menyetir. Pasalnya lelaki itu hanya menyuruhnya bersiap tanpa mengucapkan tujuan mereka."Mengurus pernikahan"
Jisoo melotot tak percaya. Apa lelaki ini tengah bercanda?
"Apa katamu? Kenapa mendadak begini?" Tanya Jisoo
Yuta menoleh lalu tersenyum tipis.
"Pernikahannya diadakan 3 hari lagi Jisoo""Apaa?! T-tiga hari?"
"Iya Jisoo. Aku sudah memutuskannya. Aku tak akan membuang waktuku lagi" ucap Yuta membuat Jisoo kesal dibuatnya.
"Aku tidak-"
"Tidak ada penolakan. Lagipula memang kau bisa melunasi hutang ayahmu?" Tanya Yuta telak. Membuat Jisoo seketika diam dan menunduk sedih. Ia tak tahu apa yang harus ia lakukan.
'Tuhan, selamatkan aku'
TringBunyi ponsel yuta berdering. Ia mengerenyit saat melihat nomor Taeyong ada disana. Tanpa menunggu lama, ia segera mengangkatnya.
"Halo Mr.Lee" sapanya membuat Jisoo menoleh cepat. Apa yuta sedang berbicara dengan Taeyong?
'Aku akan membayar hutang itu'
Yuta mengerenyit tak suka.
"Tidak bisa. Aku tak akan menerimanya" tolak Yuta'Kau gila?! Lalu apa maumu hah?!' Bentak Taeyong
"Mauku? Aku mau menikah dengan Jisoo. Dan kau tidak akan bisa merebutnya lagi" ucap Yuta
'Dasar gila! Aku bersumpah akan merebut Jisoo darimu! Ingat itu!'
Yuta tertawa sinis lalu kembali berujar.
"Sumpah apa itu? Silakan saja kalau kau bisa. Oh ya, jangan lupa datang di pernikahan ku. Aku tunggu tiga hari lagi oke?"'Sialan kau. Lihat saja apa yang akan terjadi. Jisoo tak mencintaimu jadi jangan berharap banyak!'
Yuta menggeram kesal. Ia benci perkataan itu.
"Aku tak peduli. Aku akan tetap menikahi Jisoo."Tut
"Yuta, apa tadi Taeyong yang menelpon?" Tanya Jisoo
"Bukan urusanmu"Jisoo terdiam setelah nya. Ia tahu di mode seperti ini Yuta akan sangat menyeramkan. Berbanding terbalik dengan Yuta yang ceria dan konyol.
'Ibu, ayah, apa yang harus aku lakukan?'
.
.
.
..
.
.
..
.
.
.
Malam ini Jisoo sungguh ketakutan. Sudah dua hari berlalu dan besok malam adalah resepsi pernikahannya dengan Yuta. Yuta sengaja mengadakan acara pada malam hari agar rencana nya berjalan lancar.
Tanpa Jisoo ketahui, lelaki itu telah menyiapkan rencana nya.Malam itu akan menjadi malam yang terbaik bagi Yuta. Jiwa cinta nya bersatu dengan jiwa psikopat. Ia akan tertawa bahagia setelah kematian Taeyong. Dan ia akan segera memiliki Jisoo seutuhnya.
.
.
.
"Ayah, aku harus apa?" Tanya Jisoo pada Kyuhyun yang hanya duduk dengan pandangan kosong kedepan. Saat ini mereka di balkon rumah Jisoo.
"Maafkan ayah nak, ini semua karena ayah" sesal Kyuhyun.Lelaki itu tahu kalau ini adalah kesalahannya. Jisoo menggeleng keras.
"Ini bukan salah ayah, ini takdir"
Ucap Jisoo mengusap punggung ayah kandungnya itu.
Kyuhyun lantas memeluk Jisoo dan membelai rambut Jisoo perlahan. Dengan lembut.
"Ayah percaya kau akan baik-baik saja. Maafkan ayah""Jisoo"
Mereka menoleh ke sumber suara. Jisoo menatap sendu Taeyong yang ada di ambang pintu.
"Bicaralah. Ayah akan keluar" ucap Kyuhyun lalu menepuk bahu Taeyong."Taeyong..."
Grep
Jisoo memeluk Taeyong dengan erat. Menenggelamkan wajah nya di dada bidang Taeyong. Ia hanya ingin bersandar pada Taeyong. Bukan Yuta.
"Tayong ayo kita pergi, kita jalani hidup kita berdua saja" Ajak Jisoo menatap Taeyong dalam. Taeyong mengusap rambut Jisoo.
"Tidak bisa. Yuta akan menemukan kita terus" jawab Taeyong lembut.
Jisoo kembali menangis. Ia melepas pelukan nya dan menatap Taeyong tajam.
"Lalu apa yang harus aku lakukan?! Aku tidak mencintai Yuta! Aku mencintaimu Taeyong! Kenapa kau selalu diam saja? Apa kau tidak peduli lagi pada perasaanku?! Kau menyerah?" Teriak Jisoo sambil memukuli bahu dan dada Taeyong.Ia melupakan kekesalannya. Walau hatinya masih penuh akan kemarahan, kebencian, kesakitan dan kesedihan. Taeyong diam. Ia hanya ingin Jisoo melampiaskan kemarahannya. Ia tahu ia bodoh. Membiarkan Jisoo menderita di tangan Yuta.
"Aku tahu aku bodoh. Tapi semua sudah terjadi Jisoo. Aku juga mencintaimu. Bukan aku menyerah, tapi jika kita berjodoh pasti akan ada jalan lain. Bersabarlah Jisoo"
Mereka berpelukan seakan malam ini adalah terakhir kali mereka bertemu.
"Berjanjilah padaku kau akan selalu mencintaiku" ucap Jisoo
"Hmm, aku berjanji"Haloooo!!! Pakabar? Udah lama banget gak up ya? Sorry, Aq kadang lupa sendiri sama ff ini hehee. Jadi Aq baca ulang terus. Biar nyambung ending nya. Maaf ya, Aq bakal slow update. Kadang juga harus berhenti lamaaaa bgt. Soalnya Aq mau naik kelas 9.
Terimakasih telah membaca
Jangan lupa vote and comment
Follow akun ku ya?
Sampai berjumpa di Chapter selanjutnya...

KAMU SEDANG MEMBACA
Only You
FanfictionAku mencintaimu. Tetaplah disana karena Aku akan memperjuangkan cinta ini - Kim Jisoo Aku juga mencintaimu. Aku akan tetap disini menunggumu. Walaupun nyawaku harus ditukar untuk cinta ini - Lee Taeyong