of december(3)-

23 4 0
                                    


------------

Saat sedang cemberut, rangga menatapku tajam dan ia tiba-tiba mendekatkan wajahnya ke arah kuuu

Aku mengherankan dan aku langsung terdiam, tiba-tibaaa

"Becanda sayang." sembari mengecup pipi kiri ku

Aku langsung terdiam dan tak berkutik pandangan kosong secara mendadak.

Berbeda dengan rangga ia tersenyum licik ke arah ku dengan berwajah sangat gemas kepadaku, sepertinya.

Kita memulai langkah sedikit demi sedikit, hari sudah menjelang petang, langit memudar ke abuan, kabut tebal berturunan, tak berbanyak basa basi aku langsung masuk kedalam tenda untuk menghangatkan tubuh.

Aku dan kita memasuki ke dalam tenda agar suasana terasa hangat karena kabut terus turun dan menebal di sore harinya.

Rangga berada tepat di sebelah kanan ku, dan tiba-tiba fardan berada tepat di sebelah kiri ku.

Aneh, heran, mengapa?

Seperti merasakan bahagia yang tak pernah ku rasakan sebelumnya.

Apakah aku masih menyimpan rasa kepada fardan? cinta yang bertepuk sebelah tangan kembali hadir karena hal yang sangat biasa saja?

Jika iya, tolong matikan lah perasaan ini kembali. aku tidak ingin membuat luka kepada seseorang yang sudah berusaha baik kepada ku.

Aku menghiraukan rasa itu sementara. Aku menikmati suasana sejuknya sore hari walaupun sedikit mendung dan murung langitku.

Kabut menebal, rasa semakin dingin.

"Pake sweeter gue nih, dingin kan?" rangga menyodorkan sweeter yang sempat ia ambil di dalam tas carrier nya.

"Iyaaaa, gue pinjem dulu gapapa nih?" sembari senyum tipis mengambil sweeter rangga

"Pake aja juu." sembari merapihkan tas carrier nya yang sempat ia bongkar isinya

Dalam heningnya suasana.

"Bikin video lagi dah rayy, yang selang waktu aje, mumpung ada kabut tuu josss." suruhan fatirr

"Ohiyeiye bentar." mengambil ponsel ray dan menaruh ponselnya di dekat batang pohon.

Kabut semakin menebal, bintang bintang darat tak terlihat ketika hari mulai menggelapkan langitnya.

Ray langsung mengambil ponselnya dan masuk kedalam tenda.

Hari ini sudah memasuki hari senin malam, kabut mulai menipis dan tidak setebal tadi.

Fatir membuka slating tenda dan melihat pemandangan bintang darat ciptaan manusia yang sangat indah, menurut ku.

Sungguh, ini menakjubkan. Buatan manusia saja sudah seindah ini dan otak manusia tercipta karena mu ya rab, sungguh sungguh indah. Terimakasih allah.

"Auto foto gc misi dahhh, lumayan buat bikin quotes gue hahaha." menyingkirkan fatir tetapi masih di tempat

"Iya apa bang quotes." fatir meledek dan pergi keluar tenda

Aku tidak keluar tenda, karena sangat terasa dingin aku tak kuat dingin. Rangga di dalam bersamaku, menemani ku di tenda.

Aku hanya memotret pemandangan tersebut dari dalam tenda.

Setelah selesai dan hari sudah mulai larut, kita bergegas untuk beristirahat.

Rangga tertidur tepat di sampingku, karena sebelumnya ia berpesan bahwa aku tidak boleh jauh jauh darinya.

After-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang