happy or sad?(2)-

23 2 0
                                    

---------

part two-

saat ingin menangis lagi karena melihat rangga masih sibuk dengan stevi, akuuuu dengan lantang bicara

"nih kartu lo ngga! tadi jatoh jadi gue kantongin daripada ilang." sembari mata masih berkaca-kaca

"tuu itu kartu gue kali juu" dengan pede nya stevi menjawab

"bukan kartu rangga! gue nemuin di bawah sini tadi!" sedikit kesal aku

"lo kenapa juu?" stevi bertanya saat melihat mataku sembab

aku tidak menghiraukan pertanyaan stevi, dan aku melemparkan kartu tersebut ke hadapan rangga,  "nihhh!"

"juu lo kenapa? gue salah? gue minta maaf kalo gue salah." nadanya lembut sembari menatapku

lagi-lagi aku hanya terdiam, ah sudah lah. diam saja, percuma ku jelaskan kamu tidak akan paham.

sepertinya rangga sudah feeling jika aku cemburu kepada stevi, rangga terus memaksa agar aku jujur. yasudah aku jujur.

"lagi lo deket banget si sama dia, mana ngobrol nya gitu banget lagi stevi nya megang-megang paha lo, apaan coba maksudnya? mana minta bukain gelang kedia lagi, gimana ga sepet mata gue liat lo kaya gitu hah?" nada ku tinggi dan dengan mengkerutkan kening dan alis ku

"hehehe lucu banget si juu" rangga malah cengegesan dan menyubit pipi kanan ku

"awwhh ih sakit apaan si" menolak cubitan rangga yang begitu sakit

"tadi gue panik banget juu demi allah gada maksud apaapa, lagi kalo gue buka sendiri gelangnya keburu ketauan sama kesiswaan." jelasnyaaaa

"ya emang harus apa sampe mesra begitu?" masih mengkerutkan kening dan alisku

"ya namanya panik juu ihh, yauda maafin gue yaa, gausah nangis lagi." berusaha menenangkan ku

aku hanya cemberut dan masih mengkerutkan kening dan alisku.

hehehehehe

-----------

Saatnya semi final, aku bingung nanti berangkat kesana dengan siapa. biasanya aku dengan fatir tetapi fatir dengan pacarnya sekarang. sedih sekali diriku, ah sial masa aku harus berangkat sendiri.

fatir meminta tolong kepada rangga, agar rangga bisa membawa motorku agar aku tidak sendiri. dan untungnya, rangga mengiyakan permintaannya fatir, tapi aku so soan nolak namanya perempuan pasti begitu hehehe

"gausa fat gue sendiri aja." tolakan ku dengan wajah kasihan

"apaan si juu, gue marah kalo lo gini." cakap fatir dengan nada ngegas nya

"tuh dia nya gamau fat, yauda dah ya." sembari melangkah kan kaki si rangga ini

"tar dulu ngga!" menahan rangga

"juu ayolah ya please kali ini aja, kalo lo bawa motor sendiri gue yang gaenak juu yaa?" permohonan fatir kepadaku

"hmmm yauda dah iya." dengan sangat terpaksaaa

"kalo lo gamau gpp ngga gue jg bisa sendiri, lo sama fardan aja motor gue juga bejad kan." usiran halus ku kepada rangga

mengapa aku begitu kepada rangga? karena wajah rangga seperti tidak ikhlas.

"berisik berisik deuh buruan naek!" ajakan rangga dengan meledek

"iyaa apa sabar" wajah melasku

aku di boncengi oleh rangga di motor ku, aku memberi tahu kepadanya,

"hatihati motor gue gada rem nya, gausa ngebut ngebut!" sembari aku mengambil dan meminjam jaketnya karena panas sekali

"ihh santuy teruss juuu" malah di gass pol anjir

tidak lama ia mengendarai nya benar saja, hampir saja ia akan menabrak mobil, astagfirullah ga dengerin omongan orang tua si wkwk

"kan lo si ngga ahhhhhh!" memukul pundaknya rangga

"ih santuy juu, tapi ga nabrak kan? udeh pro nih gue." dengan banyak gayanya

sampai lah aku disana, kunci motor rangga kembalikan kepadaku.

sangat di sayangkan saat masuk semi final babak ini, sekolah kami pulang dengan kekalahan, aku sangat bangga, kekalahan yang terhormat yang kami dapatkan. we will be strong, we never walk alone!

dan seperti biasa kami pulang pergi nongkrong dulu di warung umi, andalan qu dan sahabat-sahabat qu wkwk

kebetulan saat itu tanggal 19 February, dan besok? hari dimana aku di lahirkan ke bumi.

ah aku tidak peduli, tidak ada yang spesial mungkin.

aku nongkrong bersama sampai larut malam dalam keadaan masih seragaman, it's oke i'm happy cui wihhhhhhhh

saat sudah larut malam, aku pergi pamit karena sudah terlalu malam. sedangkan yang lain pulang belakangan,

"eh gue duluan ya balik" pamit kuuu

"apaan si juu baru jam segini ilah tumben amat" heran teman ku

"iya gue balik ya, duluan ya" sembari salaman ke semua nya

saat aku memakai helm dan memanaskan motor, rangga menghampiriku

"juuu, nih handphone lo." memberikan ponsel ku

"ohiya gue lupa ihh ga inget, coba ketinggalan gabisa chttan ya nantii hehehe" cengegesan ku dengan so imut

"lo mau pulang kapan? udah malem juga!" tanya ku kepada rangga

"nanti, barengin aja sama anak-anak" sembari menjulurkan telunjuknya ke arah anak anak kumpul

"tapi jangan malem-malem ya ngga!" ucapkuu dengan wajah melas

"kabarin kalo uda dirumah, hati hati kalo pulang." ucapkuu lagi sembari senyum

"iyaa, lo yang harusnya hatihati, jangan ngebut. awas aja ngebut!" ancamnya sembari melebarkan bola matanya

"hehehe iyaa, yauda gue pulang ya. kabarin jangan ngga!" sembari terus tersenyum maniss

"iyaa, dahhhh." mengangkat tangannya itu

di perjalanan, seperti biasa pasti saja ku terlamun dalam keheningan malam. entahlah terasa sangat nikmat jika mengendarai motor sembari melamun.

tak terasa aku sudah sampai dirumah, aku bergegas membersihkan semua badan ku. setelah selesai aku meghempaskan tubuhku ke kasur ku yang empuk.

satu jam, dua jam aku tunggu rangga mengabari tapi tidak ada kabar apapun dari rangga

sampai aku tertidur dengan masih menggenggam ponsel dengan data yang menyala.

pukul 00.00 // 20 Februari

Tiiiinggggg

Tiinggggg

Tiiinggggg

Tiiingggg

Notif whatsapp ku dan....

-----------

Masih penasaran dengan kelanjutannya? ada yang bisa menebak kah? ayoooooo tebak wleeeee

Hallo guys, terus setia yaaaa. dan bantu support aku biar semakin semangat buat berkarya me love you all!!!!!

-hikmaaaawps

After-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang