SENANG BECANDA-

38 6 0
                                    

Rangga senang sekali becanda, apalagi dengan jailnya masyaallah banget. Ia mempunyai suara tertawa yang sangat khas, semua tertawa jika ia tertawa. Ya semerdu itu tertawamu Rangga hehehe. Dari kejadian kejadian itu aku dengan Rangga semakin sering chattingan dengan ku, membahas hal-hal yang tidak jelas menurut ku, tapi ya cukup merasa terhibur dengan adanya kehadiranmu Rangga.

Rangga memang dingin dan cuek jika terhadap orang yang belum terlalu ia kenal. Ia berani memberikan candaan kepada teman-teman dekatnya saja yang menurutnya manusia-manusia terkampret.

Candaan nya selalu menggemparkan suasana di tambah dengan candaan Ray yang sedikit heboh melengkapi suasana kumpul kita.

Pada saat jam pelajaran berlangsung, seperti biasa jika jam pergantian pelajaran seisi kelas langsung memulai aktivitasnya, ada yang mengobrol dengan geng-nya, pergi ke toilet, bahkan teriak-teriak tak jelas.

Saat itu pergantian pelajaran produktif di kelas ku, guru produktif ku datang memang agak sedikit telat, Rangga bertanya pada Ray.

"Abis ini pelajaran siapa si?" sambil menepuk pundak Ray sedikit gemas.

"Housekeeping Pak Heri kayanya." jawab mau tidak mau.

Tetapi yang masuk ke kelas ku saat itu bukan lah guru produktif ku, melainkan guru lain. Dengan gregetnya Rangga berteriak.

"Mane katanya pelajaran Pak Heri, makan tuh Pak Heri." teriaknya menggemparkan seisi kelas dan terkejut mendengar suara tertawa nya.

Semua meneguk ludah dan terdiam saat Rangga berteriak, karena sedari tadi guru produktif ku ada tepat di belakang Rangga. Semua tertawa cekikikan melihat tingkah laku Rangga yang sangat polos dan sedikit bodoh.

"Rangga ih belakang lo." sambil memainkan bola mata ke arah guru produktif dengan menahan tawa.

"Pak masa Pak Heri mau di makan pak sama Rangga." dengan tawa terbahak bahak khas Rama.

Pak Heri hanya membesarkan matanya dengan tatapan menakutkan dan sedikit menahan tawanya. Sedangkan Rangga terus saja tertawa cekikikan tak henti.

"Ehhhh bapak, maaf pak kira saya bapak ga masuk pak, tadi kata Ray sekarang pelajaran bapak, tapi saya liat bapak gaada pak." sembari tertawa terus menerus tak henti, dan memcium punggung tangan pak heri.

Rangga memang selucu itu, apalagi jika sudah melontarkan kata-kata yang sangat tak patut di tiru.

Selain senang bergurau, Rangga juga senang sekali dengan bermain game online. Jika sudah bertemu dengan para gamers lainnya ia bukan hanya melupakan sekitar bahkan melupakan waktu dan melupakan semuanya.

-keesokan harinya

Semua teman-teman rangga memulai memainkan ponselnya dan merubah posisi menjadi miring. Sedangkan Rangga sendiri tak ikut serta dalam bermain game tersebut.

"Awas bego ih itu serang apa serang diem aje lo tai, ah dongo anjirrr." teriak para gamers emosi.

Ketika Ricky sedang fokus untuk menjadi top player, tiba-tiba Rangga dengan sengaja menarik ponselnya dengan mamatikan ponselnya Ricky.

"Apa dongo ngga, anjing lo ye!" menahan emosi.

"Hahahahahaha, yaa dongo dongo ah." sambil berlarian dan tertawa.

Yang hanya Rangga lakukan hanya tertawa dan berlari, sedangkan Ricky sibuk dengan memaki maki Rangga dengan berbahasa sangat bagus sekali.

Bukan hanya itu Rangga sering sekali menjitak kepala belakang teman-teman nya dengan berhitung di dalam hatinya lalu ia pergi lari agar tidak di balaskan.

Terkadang ia pun mengusap ngusap kepala teman-temannya yang sedang fokus dengan apapun, tiba-tiba ia langsung memukul kepalanya dengan sengaja.

Tidak terbayangkan betapa jailnya Rangga. Jika kalian berteman dengannya mungkin kalian sudah stroke karena terlalu banyak menahan emosi tak terkendali.

IKUTI CHAPTER SELANJUTNYA, DI MOHON UNTUK MENINGGALKAN VOTE KALIAN UNTUKKU YA GUYS. TERIMAKASIH ATAS BANTUANNYA. ILOVEYOU!!

-hikmaaaawps

After-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang