38. How to Kill?

89K 8.4K 3.6K
                                    

Butuh sekitar 5 hari untuk membuat Taeyong sadar dan melewati masa kritisnya. Bahkan saat ini dokter yang menangani Taeyong baru saja melepaskan perban yang membalut telinga kanan Taeyong dan memasangkan hearing aids baru untuknya. Butuh lebih 15 menit waktu untuk Taeyong terbiasa akan suara yang masuk ke gendang telinganya. Taeyong masih dalam keadaan lemah namun tubuhnya sudah stabil. Jaehyun berdiri tak jauh dari ranjang kasur Taeyong dan memperhatikan bagaimana proses pemeriksaan kesehatan berlangsung. 





"Bagaimana keadaannya dok? apa semuanya sudah kembali normal?" tanya Jaehyun yang kini mendekati sang dokter dan memperhatikan wajah datar Taeyong seakan ia masih berada di alam bawah sadar. 







"Taeyong sudah membaik, semuanya sudah dalam keadaan normal. Tapi daun telinganya mungkin sudah tidak bisa sebaik dulu, tapi bersyukurlah bahwa pendengarannya masih tertolong dengan hearing aids, jadi mungkin perlu proses adaptasi agar Taeyong mulai terbiasa dengan suara. Saya yakin Taeyong masih merasakan sakit pada kepalanya jika ia mendengarkan suara. Tapi anda tidak perlu takut Tuan Jaehyun, Taeyong akan kembali pulih dalam waktu dekat" ucap sang dokter dengan senyuman lembut. 











Jaehyun menghela napas lega dan ia bersyukur bahwa Tuhan masih mendengar dan mengabulkan doanya. "Syukurlah, Terima kasih banyak dok atas kerja keras anda dan sudah merawat Taeyong" 





"Sama-sama Tuan Jaehyun, kalau begitu saya permisi dan jika butuh bantuan segera hubungi saya" ucap sang dokter yang kemudian membungkuk hormat pada Jaehyun, begitu juga dengan Jaehyun. Setelah sang dokter dan beberapa suster yang mendampingi telah meninggalkan kamar inap, Jaehyun pun duduk di tepi ranjang dan mengusap kepala Taeyong. 





Jaehyun tak bisa memungkiri betapa bahagia dirinya, ketika Taeyong membuka matanya beberapa jam yang lalu dan sosok yang pertama yang dilihat Taeyong adalah dirinya. Jaehyun pun segera memanggil tim medis rumah sakit untuk memeriksa kondisi Taeyong.



"Baby? kau mendengar suaraku?" ucap Jaehyun dengan suara low bass yang lembut. Jaehyun mengusap lengan dan mencium kening Taeyong. Taeyong menatap Jaehyun, namun ia tak membuka suaranya. Tatapannya masih seakan menerawang siapa sosok dihadapannya. 





1 detik 

















2 detik 

















3 detik 











4 detik 



















5 detik





















"Dimana bibi So Ra?" tanya Taeyong datar. Tidak ada ekspresi diwajahnya. Jaehyun terdiam namun tangannya masih mengelus lengan Taeyong dan mencoba tersenyum sekuat tenaga yang ia bisa. 









"Kau merindukan So Ra-ssi baby?" 









Taeyong hanya mengangguk. mendapatkan anggukan dari Taeyong, Jaehyun berpikir keras untuk menjawabnya. "Kau tidak mengingat semua yang terjadi padamu sayang sebelumnya?" 











Taeyong hanya diam dan menatap Jaehyun dengan tatapan yang lagi-lagi tanpa ekspresi. "Aku ingat. Aku hanya memastikan bahwa apa yang aku lihat sebelum aku disini bukanlah kenyataan" 







Jaehyun menelan kasar salivanya. ia menghela napasnya dan menunduk sesaat. "Kau tidak bermimpi sayang. semua yang kau lihat sebelum kau berada di tempat ini adalah kenyataan. walaupun aku tidak yakin apakah kau melihat So Ra ---"









The Boss [JaeYong] [THE END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang