Dug.. dug.. dug.. "dekkkk!!!" Kesal kakaknya pintu kamar dihadapannya sekarang tak kunjung terbuka.
"Dekk!! Lo simulasi mati?" Lanjutnya dengan menendang pintu kamar.
"De—" kakaknya menghembuskan nafas kasar karna pintu kamar baru saja terbuka
"Lo simulasi mati hah? Gue udah rapih lo masih kaya singa, mau mampus lo diomelin guru piket? Cep—" belum selesai ngoceh, aca langsung memotong omongan kakaknya.
"Bawel lo. Gaakan telat, bilang aja lo berangkat pagi karna mau liat gebetan kan? Basi cara lo! Sana pergi duluan, ribet deh lo!" Kesal natasha
"Sialan udah ditungguin malah kaya gini, dasar ade durhaka! Kalo lo nikah gabakal gua kasih ijin tu cowo!" Aca hanya melengos malas menatap kakaknya yang sangat bawel.
"Gue bawa mobil sendiri, gue gamau identitas gue kebongkar grgr brgkt sm lo" ujar aca.
"Mobil lo kan bensinnya mau abis, gasadar lo?" Timpal kakaknya.
"Ntar gue suruh pak mamat aja" pak mamat, satpam rumah mereka yang sudah lama mengabdi pada majikannya.
"Padahal baru jam 6.05 gabakal ketauan kali dek identitas lo" ucap kakaknya meyakini aca.
"Mata lo 5, skrg jam 6.15" aca mentertawakan kecorobahan kakaknya. Aca pastikan kakaknya tidak akan bisa melihat gebatan yang diimkannya pagi ini.
"GARA GARA LO GUE TELAT LIAT GEBETAN!" Aca tertawa terpingkah-pingkal melihat kekesalan kakaknya.
"Gue mandi, hati2 kak. Lov u" ucap aca sambil nutup pintu.
"Sialan gue telat" buru-buru ia memakai sepatu lalu mengeluarkan mobil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Boy Is My Boy
Acak"Lepasin gak?!" "Gue gamau" "Mau lo apa sih brengsek?" "Jadi pacar lo" berlalu dengan gaya coolnya. "Sinting!"