Hug

3.9K 144 48
                                    

Sekarang Natasha berada di kantin karna dirinya merasa sangat lapar.

Membayangkan udang di tepungin kesukaannya membuat semakin lapar.

Natasha belum pulang dari rumah sakit sejak tadi pagi. Orang tua Elvano tidak diberi tahu kabar tersebut, takut mereka khawatir dan menganggu pekerjaannya.

Arkan telah pulang, dia tidak memaksa Natasha untuk ikut bersamanya, Arkan ingin adiknya bertanggung jawab atas kejadian yang dia alami.

"Buu, mau ikan sama telur baladonya ya" Ucap Natasha kepada sang penjual.

"Siap dek"

Dirinya mencari bangku kosong untuk duduk, paling pojok, menghadap luar jendela, sangat pas untuk seorang Natasha.

🌬🌬🌬

"Beli yang mana ya?" Sekarang Natasha sedan berada di super market Rs, diringa membeli susu untuk Elvano, tapi kendalanya adalah. Natasha tidak tau rasa apa yang di suka oleh Elvano.

"Yauda lah beli semuanya aja" Susu siap saji di beli dalam 3 rasa, coklat, vanila, stroberi. Kebiasaan Natasha yang tidak mau ambil pusing.

Setelah membeli susu, dirinya beranjak untuk membeli roti, serta sendal jepit karna Natasha tidak nyaman terus-terusan pake sepatu.

Setelah membayar dirinya langsung menuju kamar yang ditempati oleh Elvano.

🌬🌬🌬

"Dari pulang?" Tanya Elvano yang sudah duduk di tepi ranjang.

"El! Kok lo bisa duduk sih?!" Sergah Natasha. Karna sataunya Elvano tidak akan bisa duduk jika tidak bisa dibantu.

"Tadi ada suster, gue minta tolong sama dia" jelasnya pada Natasha.

Mulut Natasha membentuk huruf O peetanda ia mengerti.

"Gue abis ke supermarket, beli susu sama roti. Tapi gatau lo suka rasa apa, yaudah gue beli aja semua rasa" beritahu Natasha pada Elvano.

"Gue slalu suka rasa vanilla, sekarang udah tau kan lo?" Natasha menganggukan kepala sebagai jawaban atas pertanyaan Elvano.

Natasha menuangkan susu kotak rasa vanilla ke dalam gelas yang sudah disediakan pihak rumah sakit.

Mata Elvano tidak pernah lepas untuk memperhatikan gerak gerik Natasha.

Natasha mengeluarkan roti yang dibeli, di susun ke atas meja, agar terlihat rapih.

Dirinya membuka penutup makanan yang sudah disediakan untuk pasien, mengelap sendok dan garpu agar bersih untuk Elvano, membuang sisa sampah pada tempatnya.

Sekali lagi, mata Elvano tidak pernah lepas dari gerak gerik Natasha. Pikirnya anak manja semacam Natasha tidak bisa membereskan hal yang biasa dilakukan oleh perempuan lainnya. Nyatanya, penilaian Elvano lah yang salah.

"Lo suka semua sayur ini kan?" Tanya Natasha tepat dihadapan Elvano sambil menunjukan menu makanan yang ada.

"Gue gasuka brokoli, Sha"

"Oke gue pinggirin dulu ya brokoli nya" Elvano tersenyum, hatinya hangat.

Elvano bersyukur kecelakaan menimpa dirinya, Elvano bersyukur tangannya bengkak sampai membiru, sakit yang di derita oleh dirinya menghasilkan kebahagiaan bagi hidup Elvano.

Natasha menyuapkan dengan hati-hati.

"Sha" panggil Elvano di sela makannya.

"Kita udah gamarahan kan?" Tanya Elvano dengan hati.

Tangan Natasha berhenti melakukan kegiatannya. Dirinya menatap Elvano.

"Sha? Are u okay?" Ucap Elvano.

Natasha tersenyum "gue gamarah, cuma gue masih kecewa. Gue gatau salah apa sama kalian, gue gapernah ngusik kalian kan? Mau itu disekolah atau diluar sekolah. Gue ngerasa gaada harga dirinya banget pas tau kabar itu" papar Natasha dengan air mata yang sudah di tahan mati-matian.

"Gue sayang sama diri gue sendiri, tapi gue lebih sayang ke diri kakak gue. Setelah dapet kabar itu kakak ke kamar gue, emang awalnya kita mau nonton, terus gajadi. Sampe akhirnya gue nangis ke kakak. Galama dari situ kakak turun, jam 11 malem gue turun, ternyata kakak lagi maki-maki dirinya karna gabisa ngejaga gue dengan sempurna, gue ngintipin dia dari sela pintu karna pintunya ga ditutup rapet. Kakak nonjokin tanganya ke tembok, hati gue ancur banget disitu. Gue nangis semaleman"

Elvano memaki dirinya sendiri, menyesal atas perbuatan dia dan teman-temannya.

Elvano mengambil makanan yang ada ditangan Natasha, lalu detik berikutnya tubuh Natasha direngkuh oleh Elvano.

Tubuh Natasha tegang, kaget karna pertama kalinya dipeluk oleh laki-laki lain selain papa dan kakaknya. Dirinya tidak membalas pelukan Elvano, bingung.

Elvano sedang menyalurkan rasa nyaman, memberikan kekuatan, memberikan ruang agar Natasha merasakan lega dihati nya.

"El minta maaf, Sha" bisik Elvano tepat di kuping Natasha.

🌬🌬🌬

HAI GUYS
I LOVE YOU.

Maaf maaf jangan di serbu karna updatenya kelamaan.

Salam hangat,
Hadid

Bad Boy Is My BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang