"Kenapa lo?" Tanya Irene dengan kening mengerut, pasalnya muka Natasha sangat masam.
"Heh gue nanya malah didiemin! Lo kenapa si?" Lagi, Irene menanyakan hal yang sama. Karna pertanyaan awal tidak dijawab oleh temannya.
"Emang gue bau?" Akhirnya Natasha mengeluarkan suara.
"Coba sini gua cium" Irene mendekatkan dirinya pada Natasha guna untuk mencium aroma Natasha. "Lo ngaco? Bau dari mananya? Emang kenapasi?" Irene benar-benar penasaran sehingga memberika pertanyaan bertubi-tubi.
"Gue diledekin sama kakak. Katanya badan gue bau" Natasha akhirnya menceritakan masalah yang membuat dia kesal.
"Pfftttt" Irene sedang menahan tawanya agar Natasha tidak semakin kesal.
"Ren serius gue bau?" Natasha menuntut jawaban yang jujur. Dia tidak yakin dengan jawaban Irene karna buktinya sekarang irene mentertawakannya, bisa saja Irene berbohong demi tidak membuat Natasha kesalh bukan?.
"HAHAHAAHAHA" Irene sontak tertawa. Membuat pasang mata murid kelas melihat kearahnya. Irene tertawa terbahak-bahak. Lucu saja. Natasha ini tidak bisa jauh dari parfum, keluar kelas wajib memakai parfum terlebih dahulu. Bisa kalian bayangkan bagaimana Natasha mandi? Pasti sangat bersih bukan?.
"Bacot anjir!" Natasha menutup mulut Irene. "Bacot lo Ren astaga udah kaya toa masjid"
"Gue bener-bener ga abis pikir aja. Lo percaya sama omongan kakak lo sampe lo harus ngeyakinin ke gue kalo badan lo bau apa kaga?" Ucap Irene dengan terkekeh.
"Lo mandi hampir sejam. Parfum kurang sebulan udah pasti selalu abis karna lo make terus. Kalo mau apa-apa pasti body butter terus. Lo jauh dari kata bau. Bahkan semua anak cowo kalo lo lewat slalu nyiumin aroma lo walaupun jaraknya ga deket" Irene menjelaskan nya dengan panjang lebar dan dibalas cengiran oleh Natasha.
"Lo tadi ketemu dimana sama kakak?"
"Taman, eh dimana ya. Taman apa roftoop gitu. Lupa gue"
"Natasha Sydney Victory! Belum ada sejam anjir lo udah lupa? Bener-bener lo pikunnya akut banget" ucap Irene dengan geleng kepala.
Natasha hanya mengendikkan bahu pertanda ia tidsk peduli dengan omongan Irene. "Lo nanti pulang sendiri aja ya ke parkirannya. Gue pulang bareng kakak" ujar Natasha. Iya, mereka pulang slalu pulang berdua. Kadang keparkiran bareng untuk mengeluarkan mobil sama-sama. Atau salah satu diantara mereka yang sedang tidak membawa kendaraan nebeng dengan yang membawa kendaraan. Begitulah mereka. Kalian tidak lupa bukan jika rumah mereka pun jaraknya tidak terlalu jauh? Atau mungkin bisa dibilang dekat?.
"Lah elo?" Tanya Irene dengan penasaran.
Natasha menceritakan percakapan ia dan kakaknya ditaman tadi. "Eh tapi kayanya gua liat anak-anakan El abis dari gudang belakang yang bekas" Iya, gudang belakang bekas letaknya memang dekat dengan taman.
"Se—rius?" Natasha langsung mengutuk dirinya sendiri karna lalai memeriksa keadaan sebelum masuk. Apa lagi tadi dia sempat meneriaki kakaknya, sudah pasti suaranya terdengar sampai keluar taman.
Dia langsung membuka aplikasi Line guna untuk menanyakan sesuatu pada kakaknya.
Kakak biadap
Pas keluar taman tadi, lorong sepi ngga kak?
P
P
P
P
P
P
P
PTak buruh waktu lama notif dari kakaknya pun masuk.
Sepi, gaada orang
Fiuhhh. Barulah Natasha bisa bernafas lega. Irene yang melihat kegelisahannya pun hanya geleng-geleng kepala. Heran, satu kata itulah yang memenuhi otak Irene dari dulu. Padahal keluarga Natasha termasuk orang terpandang, berpendidikan, kakak nya pun tidak terlalu jelek, bisa dikategorikan cowo ter-cool se-antero sekolah. Lalu mengapa Natasha menutupi semua identitas yang dia punya?.
🌬🌬🌬
Elvano dan teman-temannya sekarang sedang berada dilorong gudang bekas paling belakang. Mereka habis dihukum oleh guru Bk untuk memindahkan lemari yang berada digudang belakang ke gudang depan. Guru Bk tidak hanya memberikan hukuman tersebut tetapi mereka juga harus membersihkan jendela yang sudah kusam memakai kanebo yang diberikan masing-masing pada Elvano dan temannya.
Sekarang mereka telah selesai. Lelah, satu kata itulah yang pas untuk mereka. Bahkan jalan pun tidak semangat, tidak ada canda tawa karna mereka lelah.
"Handphone gue ketinggalan di jendela deh kayanya. Lo semua cabut duluan aja kekantin, pesenin makanan gue kaya biasa" Elvano langsung berbalik badan dan mengambil yang tertinggal.
"Gue pikir bakal ilang di Hp, gataunya masih aman aja" Gumam Elvano. Lagi pula siapa yang mau mengambilnya jika jarang yang melewati kawasan tersebut?.
Ketika Elvano sudah setengah jalan ingin menyusul temannya, dia dikagetkan oleh Arkan yang keluar dari taman.
"Arkan? Lah kan dia jarang-jarang cabut ke taman?"
🌬🌬🌬
Sorry guys baru bisa update.
Salam hangat,
Hadid.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Boy Is My Boy
Random"Lepasin gak?!" "Gue gamau" "Mau lo apa sih brengsek?" "Jadi pacar lo" berlalu dengan gaya coolnya. "Sinting!"