Kabar

2.3K 87 4
                                    

Pukul 11 Natasha masih duduk termenung depan ruang UGD.

Setelah kejadian pagi tadi, Elvano langsung dibawa ke rumah sakit terdekat. Untunglah Natasha membawa semua card sehingga bisa membayar administrasi supaya Elvano segera di tindak lanjuti.

Dirinya benar-benar tidak percaya bahwa ia lah yang mengakibatkan semua ini terjadi. Hanya karna ke egoisan nya yang berujung fatal.

Arkan dan Irene telah mengetahui ini. Natasha menelfon kakaknya sembari menangis. Pihak orangtua Elvano belum dikabarkan, tetapi ke-dua temannya sudah mengetahui kejadian ini.

"Kerabat Mr. Elvano?" Suara dokter memecahkan lamunan Natasha.

"Saya pak"

"Mari ikut saya ke ruangan"

Sepanjang jalan menuju ke ruangan pikiran Natasha sudah bercabang, Natasha takut untuk mengetahui semuanya tetapi dirinya pun penasaran.

"Duduk dulu"

"Iya Dok, makasih"

"Maaf, ini dengan siapa nya kalau boleh saya tau?" Tanya dokter itu dengan hati-hati.

"Saya adik sepupu nya dok"

Dokter berdeham dan mengangguk.

"Begini, kepala belakang pasien mengalami benturan yang cukup kuat, tetapi hebatnya tidak gegar otak apa lagi amnesia total. Tapi yang saya khawatirkan akan menjadi pasien tersebut linglung dan lambat untuk berfikir, tidak akan berangsur lama itu hanya sementara. Dan untuk bagian pergelangan tangan kanan lukanya cukup serius karna pasien menahan kepala agar tidak terbentur kuat dengan besi. Yang mengakibatkan tangan tersebut lebam sehingga tidak bisa bergerak" jelas dokter tersebut.

"Penyembuhan nya bisa dengan cara apa aja ya dok untuk tangannya?"

"Paling hanya diberi obat dan diolesi salep khusus. Lebam tersebut tidak dapat di terapi apa lagi di urut"

"Tidak ada luka yang lebih serius kan dok?"

"Tidak. Elvano hebat terpelanting jauh tetapi hanya tangannya yang luka parah. Tidak perlu dikhawatirkan lebih. Hanya saja kalau mau makan Elvano perlu dibantu, tidak hanya makan, segala apapun yang biasa dilakukannya dengan tangan kanan mohon dibantu dengan yang sedang menjaga pasien"

"Saya boleh liat rontgen tangannya dok?"

"Silahkan"

"Terimakasih dok, kalau gitu saya permisi"

🌬🌬🌬

I love u guys,

Hadids.

Bad Boy Is My BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang