Kriiiiiiiinggggggggg
"Woy masuk goblok. Kok malah lurus?!" Rafael dibuat bingung dengan temannya.
"Cabut aja raf, rooftop" kevin dengan cengirannya.
"Lo pada ga bosen rooftop terus?" Kata rafael sambil tebar pesona pada kaum hawa.
"Kalo lo gamau ikut, gausa sok alibi bosen" sahut elvano dengan ketus.
"Yee bukan gitu el, maksud gue kenapa kita ga ke taman belakang? Disana jga enak"
Mereka memang sangat menggemari bolos, tapi tidak dipungkiri otak yang dimiliki mereka sangatlah menembus kkm rapot. Banyak wanita yang menggilai karna penampilan sekaligus kejeniusan mereka. Awal pertemuan disekolah dasar. Dikarenakan rafael yang kecepirit lalu ditolong oleh kevin dan ada el yang kebetulan baru keluar kelas melihat kevin bersama rafael mengerutkan keningnya. Lalu setelah sadar dengan apa yang terjadi elvano tertawa remeh untuk rafael.
"Boleh deh yu taman belakang" elvano membenarkan jambulnya yang sangat berantakan, setelahnya pekikan perempuan sekitar terdengar. Dan elvano hanya diam tidak menanggapi.
"Eh anjir! Taman belakang kan slalu dikunci goblok raf, lo lupa?" Ucap kevin yang baru ingat akan hal itu.
"Iya si, tapi coba aja dulu. Sayang udah jauh2 jalan, lagi pula pintunya udah depan mata" tangan rafael terulur untuk membuka pintu taman.
Cklek
"Lah kok bisa?" Ucap elvano dengan kerutan di dahi.
"Lo aja gatau apa lagi kita" timpal kevin. Sambil melangkah masuk kedalam taman.
"El el!!" Ujar rafael setengah berbisik kepada el yang berada dibelakangnya.
"Hm?"
Kevin mengerutkan dahinya "Itu natasha kan? Anjir dia cabut kali el?"
"Gue samperin lah mayan buat bahan modus" timpal rafael.
"Sekali aja lo nyamperin dia kaki lo gue buat pincang!" Ketus elvano.
"Hahahaha mampus" tawa kevin meledak begitu saja. Mengakibatkan cewe yang sedari tadi duduk sadar dengan kehadiran mereka.
Natasha berjalan, lalu berhenti tepat depan kevin "gausa ketawa, ketawa lo gada bagusnya"
"Haha mampus lo kevin!" Kata rafael sambil megang perutnya yang sakit karna ketawa.
Natasha menggeser tubuhnya. Lalu berdiri tepat depan rafael "gausah ngomong, kata2 yang keluar dr mulut lo bener2 gada makna" rafael hanya mendengus, sabar.
Natasha menggeser lagi tubuhnya, lalu berhenti tepat di depan elvano "lo dan temen-temen lo slalu ganggu ketenangan gue. Gada kerjaan lain selain gangguin gue?" Dengan menaikan satu alisnya.
"Ganggu lo? Geer. Gue sm mereka emang mau cabut kesini. Gasengaja liat ada lo" ucap elvano dengan tenang.
"Tempat lo di rooftop, bukan disini! Ketus natasha.
"Lo lupa ini sekolah punya siapa? Bebas dong gue mau kemana aja" ujar el dengan membenarkan jambulnya yang bertujuan meluluhkan hati natasha. Tapi, natasha malah muak liat itu.
"Gue galupa, karna lo slalu mengatas namakan sekolahan ini milik lo. Satu hal yang harus lo tau, anak pemilik sekolah bukan berarti boleh ganggu ketenangan siswa lainnya" tandas natasha lalu melangkahkan kakinya untuk keluar dari taman.
Rafael dan kevin terkesima mendengar penjelasan natasha. Slalu berani, itulah penilaian mereka terhadap natasha.
Perkataan natasha slalu berhasil membuat el tertarik padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Boy Is My Boy
Acak"Lepasin gak?!" "Gue gamau" "Mau lo apa sih brengsek?" "Jadi pacar lo" berlalu dengan gaya coolnya. "Sinting!"