Petis

4.2K 168 0
                                    

Fucking luv
Gue kerumah lo ya ca

Tak butuh balasan dari sahabatnya, Irene telah mengeluarkan mobil untuk kerumah Aca. Jarak rumah Aca dan irene memang tidak terlalu jauh, hanya menempuh waktu 10 menit untuk sampai.

Irene telah sampai di depan gerbang, lalu menyembunyikan klakson. Pak mamat yang sedang duduk santai berdiri untuk menggeser gerbang yang menjulang tinggi itu.

"Nahkan bener neng Irene, pak Mamat sudah hapal sama plat kamu sangking sering kesini" ujar pak Mamat.

"Pak Mamat sampe segitunya, saya masuk ya pak" pamit Irene.

"Monggo toh neng" Irene telah memarkirkan mobilnya digarasi yang sudah dibuka oleh pak Mamat. Rumah Natasha memang terbilang besar. Garasinya bisa muat 4-5 mobil. Bisa dibayangkan bukan garasi saja besar apa lagi isi dalam rumahnya?.

Irene tidak masuk lewat pintu depan. Irene masuk lewat pintu yang terletak disebelah kiri garasi. Akses masuk kerumah Natasha ada tiga pintu. Pertama pintu utama, kedua pintu garasi, dan yang terakhir pintu belakang.

Setelah masuk dan mengucapkan salam, Irene mencari keadaan bi Inah didapur. Dilihatnya bi Inah sedang mencatat bahan dapur yang kosong. Ide Irene muncul untuk mengkagetkan bi Inah.

"DOOORRRR!!!!!!!!!" Teriak Irene dengan tawanya.

"Allahuakbar gusti" Kaget bi Inah yang sukses membuat tawa Irene semakin terbahak-bahak.

"Neng ih, mau bikin bibi jantungan? Kamu sama Aca sama aja sukanya bikin kesel orang. Allah gusti gemes banget sama kalian ih" ujar bi Inah. Bi Inah memang sangat dekat dengan Natasha dan Irene. Bi Inah telah menjadi sosok ibu kedua untuk Natasha dan Irene. Soal orangtua Irene, mereka memang sama sibuknya seperti orangtua Natasha. Rumah Irene tidak memiliki pembantu tetap. Ketika rumah sudah beres, maka pembantu itu akan pulang. Kira-kira begitulah.

"Ah bibi tapi sayangkan sama Iren? Yakan yakan?" Ujar Irene dengan mencolek dagu bi Inah.

"Kamu tuh ya, bisa aja kalo ngegodain orang. Udah ah bibi mau lanjut, kamu kekamar aja sana temuin dek Aca"

"Eh bi, disini ada temennya Aca ya?" Tanya Irene dengan penasaran.

"Iya, tapi tadi orangnya lagi keluar gatau kemana" papar bi Inah yang memang tadi melihat Elvano keluar dari rumah Natasha.

"Irene keatas ya bi. Dadah bibiku" ucap Irene yang hanya dibalas gelengan kepala oleh bi Inah.

🌬🌬🌬

Disinilah Irene, dikamar Natasha yang bernuansa biru tosca dan abu. Membuat kamar itu menjadi lebih adem dan siapapun yang melihatnya menjadi nyaman.

"Jadi Elvano nginep sini?" Tanya Irene. Natasha sudah menjelaskan panjang kali lebar kali tinggi pada Irene soal Elvano untuk menginap dirumahnya dan segala ancaman yang diberikan Elvano.

"Gue takut ren tapi" Ujar Natasha.

"Elvano emang brengsek. Tapi kalo gue liat dia gapernah mau untuk nyentuh lo. Kalo gue denger-denger gosipan anak lainnya sih. Sekali dia kenal dan disitulah dia beraksi untuk one night stand" ujar Irene menjelaskan.

"Tapi gatau kenapa kalo disentuh dia ga setakut disentuh sama cowo lain Ren"

"Kejadian masa lalu gabakal keulang Ca. Kakak lo udah siap siaga. Lagi pula pasti kakak lo mantengin Cctv untuk mastiin lo baik-baik aja" papar Irene untuk menenangkan Natasha.

Bad Boy Is My BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang