TDB - 01

11.5K 1K 69
                                    

The Devilish Boss
Present
-
-
-
-
-

"Hei! Nona sekretaris, bagaimana perasaanmu saat bertandang kemari?"

Jam makan siang baru saja di mulai. Namun, bukan kata-kata motivasi yang terucap dari mulut para wanita cantik itu. Teman-teman Kim Jisoo malah sibuk mempertanyakan soal perasaannya saat datang ke kantin untuk pertama kali.

Iya, selama bekerja di Interscope. Jisoo memang tidak pernah menginjakkan kakinya dikantin. Hal itu dikarenakan Jisoo selalu menghabiskan waktunya dilantai paling atas dari gedung ini sepanjang hari.

"Baik, dan juga buruk." Ucap Jisoo, diletakkannya nampan berisi makanan tersebut diatas meja. Jisoo kembali menghela napas panjangnya sejenak sebelum mendaratkan bokongnya tepat diatas permukaan kursi.

Jane, Rose, dan Lean menatap sosok Jisoo dengan ekspresi yang tak dapat diketahui, mereka bingung mengapa Jisoo mengatakan hal seperti itu. Bukankah seharusnya, wanita itu merasa senang saat dapat berkumpul dengan ketiga sahabatnya disini.

Lean menyentuh kening Jisoo secara tiba-tiba, "Kau tidak sakit? Suhu tubuhmu juga normal. Apakah ada sesuatu hal yang mengganggu pikiranmu akhir-akhir ini?"

Dengan sopan, Jisoo menepis tangan Lean yang masih menempel dikeningnya. "Kalian tahu kan, kalau besok si boss menyebalkan itu akan pergi ke luar kota untuk beberapa hari."

"Ya, kami tahu, bukankah hal itu sudah menjadi rutinitasnya setiap awal bulan. Memangnya kenapa?" Ucap Jane sambil menikmati sepotong daging sapi miliknya yang berbentuk dadu.

"Memangnya kenapa, katamu! Si pria gila itu malah mengajakku untuk ikut bersamanya pergi ke luar kota. Astaga! Sudah cukup selama dua tahun terakhir hidupku tersiksa karenanya, dan kini si boss malah meningkatkan kadar kebencianku padanya. Menyebalkan sekali! Disaat aku hampir mendapatkan sedikit ruang, dia malah semakin mempersempit jarak diantara kami." Sesal Jisoo dengan menggebu-gebu.

Kini nafsu makannya mendadak hilang karena harus mengingat hal itu lagi. Padahal mendapatkan izin untuk pergi ke kantin sangatlah sulit.

"Woah! Apa jangan-jangan sajangnim menyimpan sebuah perasaan terhadap dirimu, Jisoo?" Imbuh Rose dengan tebakkannya. Mendengar hal itu Jisoo langsung menggelengkan kepalanya guna membuang segala pemikiran yang ada.

Mana mungkin! Seorang Oh Sehun menyukai perempuan serendah Kim Jisoo. Bahkan, perempuan dengan pendidikan terbaik saja belum berhasil guna menaklukkan hati si iblis tampan tersebut. Contohnya, seperti Kim Yena yang mati-matian mendekati Sehun.

Tapi, malah berakhir dengan sakit hati. Kasihan.

"Rose, kau ingin ku pukul, ya?"

"Astaga, Jisoo, kan aku hanya bercanda. Kenapa kau malah menganggap omonganku barusan dengan serius. Santai saja, baby."

"Tapi, kalau dipikir-pikir tebakan Rose bisa saja benar. Bagaimana kalau sajangnim sengaja melakukan semua ini? Apa kau tidak berpikir sejauh itu, Jisoo?" Tanya Jane.

"Hei, girls, please, jangan bercanda seperti itu. Perbincangan kita kali ini sangat membuatku takut, tahu."

"Kenapa harus takut? Kau kan bisa memanfaatkan sajangnim untuk memenuhi semua kebutuhan ekonomimu. Oh, iya, bahkan sampai ke tas-tas mahal impianmu itu sekali pun. Kau tidak ingin apa terlihat modis seperti wanita kalangan atas lainnya?" Lean tersenyum sumringah, membayangkan bagaimana jika sahabatnya benar-benar menikah dengan atasannya yang terkenal kejam tersebut.

THE DEVILISH BOSS (OSH x KJS) [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang