THE DEVILISH BOSS (OSH x KJS) [COMPLETE]

TDB - 15

The Devilish Boss
Present
-
-
-
-
-

Persiapan pernikahan hampir sepenuhnya rampung, tetapi masih ada satu hal lagi yang perlu Jisoo selesaikan sendiri. Kali ini menyangkut persoalan bridesmaids.

Semalam, setelah Sehun dan juga dirinya membahas masalah ini. Ternyata, Jisoo sudah lebih dulu mengutarakan pendapatnya kepada sang calon suami. Dan hal itu pun disambut baik oleh Sehun, pria itu jelas tidak merasa keberatan.

Dia juga sangat setuju dengan kandidat bridesmaids pilihan Jisoo. Sesuai perjanjian sebelumnya, Jisoo juga sudah membuat janji dengan ketiga sahabatnya. Siapa lagi, jika bukan Jane, Rose dan Lean. Mereka berencana bertemu disalah satu kafe yang terdapat dikawasan Gangnam.

"Maaf ya, kalau aku datang terlambat."

Lean akhirnya muncul setelah semua orang yang hadir datang lebih cepat dari waktu yang sudah ditentukan. Sudah bukan rahasia umum lagi, jika Lean memang dikenal sebagai ratunya terlambat sejak masih duduk dibangku SMA.

"Pasti sepulang kerja tadi, kau singgah ke toko tas itu lagi kan?" Jane lantas bersuara diiringi dengan cekikikan kecilnya. Begitu juga dengan Rose, dia jadi ikut tertawa.

Lean pun meringis, dan ikut tertawa karena celotehan yang keluar dari mulut Jane. Dan tentunya hal seperti itu memang sudah sering terjadi terhadap sosok Lean. Kegilaannya terhadap tas bermerek sudah tidak bisa dibendung lagi, matanya akan langsung terfokus pada tas yang sangat diinginkannya.

Namun, nyatanya sepulang kerja tadi, Lean mendapatkan sebuah kabar yang cukup menyedihkan, dia baru saja diberi tahu kalau tas yang sangat diincarnya itu sudah dibeli oleh orang lain.

Ah, padahal Lean sangat ingin membeli tas itu sebagai kado pernikahan Jisoo nantinya. Tapi, yang terjadi membuat semua rencana Lean gagal.

"Tidak apa, yang terpenting sekarang kau hadir kan." Kata Jisoo menenangkan. Lean pun duduk ditempatnya, dia tersenyum pasrah.

Sangat pasrah.

Bahkan membuat semua orang yang hadir menjadi khawatir dengan suasana hatinya.

"Sudah jangan dipikirkan lagi, Lean. Bukankah kau seharusnya merasa senang dihari bahagia Jisoo. Hari ini dia ingin bertemu dengan kita semua, karena Jisoo sudah memutuskan memilih kita bertiga sebagai pengiring pengantinnya."

Lean mengangguk, dia mencoba untuk melupakan segala kegundahan hatinya. Terutama saat Lean mendengar perkataan Rose, ada sedikit kelegaan dalam diri Lean kala itu juga.

"Iya, aku tahu, maaf karena sudah membuat kalian semua merasa khawatir terhadap keadaanku." Lean menatap ketiga sahabatnya itu dengan nanar.

Tangan Lean pun terulur menyentuh permukaan punggung tangan Jisoo secara perlahan. Dia tersenyum, sepenuhnya. "Jisoo-ya, selamat ya atas pernikahanmu. Sungguh, aku tidak menyangka kalau kau akan menikah dengan si pria menyebalkan tersebut."