SG-2✔

21.8K 756 9
                                    

Happy Reading!

...........

"Fake Friend? Fake smile-in aja"

-Starla-
..........

Starla bersama sahabatnya kembali ke kelas,gadis itu masih setia memasang wajar datarnya.

'Rupanya si sombong tuh anak haram,pantasan gue nggak pernah lihat bokap nyokapnya'

'Iya tuh,dasar anak haram'

Starla yang mendengar itu risih dan ingin sekali merobek mulut para penggosip itu dengan tangannya,tetapi gadis itu masih menahan emosinya.

"Star...yang dimaksud anak haram tuh lo?" tanya Riana yang duduk di depan Starla.
Starla berdehem sebagai jawaban.

"Gila lo! Tuh orang ngomongin lo tapi lo masih aja santai" celoteh Caramel,ia sungguh heran dengan sikap sahabatnya yang terlalu 'Santuy'.

"Hm"

Starla menelungkupkan kepalanya di antara lipatan kepalanya.Ia sungguh lelah dengan kehidupannya ini yang penuh drama dan penuh konflik.

'Kaya sinetron aja nih hidup gue' batin gadis itu seraya mendengus kesal.

Caramel dan Riana yang melihat Starla menelungkupkan kepalanya mengedikkan bahu,pasti Starla mau tidur,pikirnya.

..........

Kini,Starla berada di gerbang sekolahnya,tempat biasanya ia menunggu angkutan umum.Sebenarnya Riana sudah menawari tumpangan untuknya tetapi gadis itu menolak karena ia tidak mau merepotkan sahabatnya terus menerus.

"Ck lama amat sih" decak Starla saat tidak ada satupun angkutan umum yang lewat.Padahal ia sudah menunggu selama satu jam lamanya.

Tiiit! Tiiit!

Seorang lelaki memberhentikan motornya seraya menglaksonkan motornya.Starla mengerutkan dahinya,pasalnya ia tidak mengenal orang ini.

Lelaki itu membuka helm full miliknya dan terlihatlah seseorang yang selalu didambakan para siswi disekolahnya kecuali Starla,yaitu Faris Rafael Alexis.

"Naik"

"Nggak"

"Naik! Angkutan umum nggak lewat" paksa Faris dingin.

"Yaudah gue naik" putus Starla dengan pasrah.Lagian angkutan umum juga tidak lewat.

"Rumah lo dimana?"

"Di perumahan ***** blok C"

Sampailah mereka di depan rumah atau lebih tepatnya mansion mewah.

"Thanks"

"Hm"

Starla memasuki mansion milik keluarga Hardikusuma dengan wajah datar dan tatapan dingin.

Gadis itu mengabaikan tatapan tak suka dari Sinta a.k.a mommy-nya.Ia sudah terbiasa dengan tatapan tak suka yang terus melihatnya itu.

Starla mengunci pintu kamarnya,ia melempar tas-nya asal dan membaringkan badannya yang terasa sangat lelah.

Tiba-tiba,gadis itu merasa lapar,Starla pun mengganti bajunya dan segera turun kebawah menuju dapur.

Kini,gadis itu menatap lesu ke arah meja yang tidak berisi makanan satupun,mommynya memang begitu,tidak pernah menyisakan makanan untuknya.

StarlaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang