"Tetaplah tertawa,karena suara tawamu adalah melodi yang indah bagiku"
.........
"Hahaha mampus" tawa Starla saat melihat Faris terjatuh didepannya.Seketika ia melupakan kejadian saat ia ingin dijadikan jalang oleh orang tuanya.
"Kok diketawain sih" ucap Faris dengan nada merajuknya.Lihatlah,Faris seperti anak kecil yang tidak dikasih permen.
Tawa Starla mereda,gadis itu menatap Faris dengan sorot geli.
"Napa lihat kayak itu?"
"Nggak,cuman muka lo tambah jelek kalo merajuk" ucap Starla.
"Jelek jelek gini kamu sukakan?" goda Faris seraya menaik turunkan alisnya.Starla mendengus seraya memainkan ponselnya.
"Nggak tuh"
"Yaudah aku cari cewe baru aja"
Starla menggigit bibirnya,ia gelisah.Bukan karena perkataan Faris,tetapi karena pesan diponselnya.
Si pengirim pesan mengancamnya untuk tidak mendekati Faris kalo tidak ia akan menderita.
"Kenapa? Aku cuman bercanda tadi" ucap Faris seraya memegang bahu Starla.
Seketika Starla memeluk Faris erat,ia lebih memilih mendekati Faris dan mengacuhkan pesan itu.Faris menatap Starla heran,tapi lelaki itu tetap mengelus puncak kepala gadisnya.
"Ada masalah cerita sama aku"
"Nggak kok,cuman pengen dipeluk aja" ucap Starla kemudian melerai pelukannya.
"Akhirnya cewe tomboy aku jadi cewe asli"
Starla menyentil kepala Faris kuat.Faris meringis sekaligus merasa lega,untung saja hanya sentilan yang dia dapatkan daripada bogeman gadis itu.
"Lo kira gue cewe boongan apa?!"
"Nggak kok hehe" cengir Faris.
Starla tersenyum melihat tawa Faris,walaupun ia sering kali merasa sedih tetapi Faris selalu berhasil membuatnya sedikit terhibur.
"Star aku balik dulunya,nih dua kampret neror aku supaya pulang" ucap Faris seraya menunjukan layar handphonenya yang bertuliskan 'Kampret1! Is Calling'.
"Ya" jawab Starla datar.Gadis itu masih menginginkan Faris berada disini untuk melupakan sejenak permasalahannya.
Faris melangkahkan kakinya menuju pintu,lalu lelaki itu mengacak rambut Starla sebentar kemudian pergi.
Starla menatap punggung kokoh itu sebelum perlahan lahan menghilang.Setelahnya gadis itu memasuki apartemennya dan berjalan menuju kamarnya.
Starla menatap keluar jendela yang tepat di samping tempat tidurnya,menatap langit biru yang indah disana.
Tak lama gadis itu mengingat sesuatu,dengan cepat ia melangkah menuju lemarinya dan membongkar isinya.Dilemarinya bukan hanya ada pakaiannya tetapi juga ada buku-buku disana.
"Hah ini dia!" ucap Starla ketika mendapatkan buku usang dilemarinya,sepertinya itu buku diary.Gadis itu membawanya dan melangkah menuju ranjang tidurnya.
"Kok dikunci sih" Starla memperhatikan buku itu,mana tau ada kunci yang terselip disana.Starla mendesah,ia lupa untuk menanyakan kuncinya kepada Vani.
Ya,Vani memberinya buku diary ini.Entah apa isi buku diary ini sampai-sampai Vani memberikannya.Kata tantenya itu ini sesuatu yang penting.
Starla memeluk buku diary itu kemudian membaringkan badannya dikasur empuknya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Starla
Ficțiune adolescențiJudul awal: Strong girl [Open Pre-order] Starla Khayla Hardikusuma. Nama yang indah, namun tidak dengan hidupnya. Gadis remaja itu harus mengalami pahitnya hidup di saat remaja seumurannya masih memikirkan masalah sekolah. Dia selalu diabaikan, diac...