Siang itu Sehun duduk santai di karpet dengan televisi menyala. Ditangannya ada sekaleng minuman dingin bergambar pororo. Mata sipitnya fokus menonton tayangan kartun action. Sesekali tangannya meremat kaleng dengan gemas ketika jagoannya di televisi terkena pukulan dari lawan.
"Ishh! Cepetan bangun keburu kena jurus kamehameha!!!"
"HEEE!! Tuh kan! Apa Sehun bilang!! Kena kan kamu!!"
"Ishh bikin kesel aja!"
Changmin tertawa karena sejak tadi mengawasi tingkah anaknya yang marah-marah sendiri. Terkadang kaleng minumnya hampir dilempar ke televisi. Apa anak laki-laki selalu begitu?
"Kamu kenapa sih marah-marah sendiri kak?"
Memang sejak mamanya hamil adeknya Sehun, sekarang Sehun dibiasakan untuk memanggil dirinya kakak.
"Habisan kesel ayah! Harusnya si Baruto bangun habis kena jurus kamehameha nya Songokar! Malah engga bangun-bangun kan yaudah dijurus lagi!"
"Ya biarin aja sih kak, orang yang ngga mau bangun si Baruto sendiri. Kenapa kakak yang heboh?" -Changmin nyari perkara.
"Ayah gimana sih? Kalo perang ya harus ngelindungi diri sendiri dong masa engga?"
"Ayah sih engga suka perang. Mendingan damai."
Sehun tambah kesal. Ayahnya itu engga tau dunia perkartunan!
"Lagian kamu lucu kak.. Yang namanya kartun itu kan buatan manusia. Ya harus nurut sama yang ngebuat dong. Kali aja yang bikin kartunnya udah nyuruh si Baruto diem aja pas dijurus."
"Bisa gitu yah?"
"Iya dong! Masa nurut maunya kakak. Yang ada nanti cepet tamat kartunnya kalo nurutin kakak si Baruto menang melulu."
Sehun diam. Tiba-tiba dia terpikir untuk jadi pembuat kartun saja. Pasti menyenangkan bisa bikin cerita jagoannya selalu menang melawan siapapun tanpa sakit terkena jurus dari lawannya.
Hmm... menarik.
"Ayah..! Ayah...!"
Tiba-tiba terdengar suara mamanya memanggil.
"Ya ma..!"
Sehun panik ketika ayahnya tiba-tiba berlari. Dia juga langsung mengikuti ayahnya. Namun betapa kagetnya dia ketika dia menemukan mamanya duduk berpegangan gagang pintu dan di kakinya ada banyak darah.
"MAMA!!! Huweeee mama kenapa berdarah?!" Sehun menangis kencang. Dia takut sekali.
"Sehun temenin mama dulu ya ayah siapin mobil, nanti kita anter mama kerumah sakit."
.
.
.
.
.
.
.
."Ayah.. mama kenapa berdarah-darah?"
Sehun tidak bisa menahan keingintahuan nya lagi. Dia sangat khawatir. Apalagi sekarang mamanya ada didalam ruangan bersama ayahnya Kyungsoo tanpa ditemani ayahnya.
Ayahnya Kyungsoo itu dokter kandungan. Sehun beberapa kali ikut mamanya periksa ke klinik ayahnya Kyungsoo dan bertemu Kyungsoo disana.
"Sehun berdoa buat mama ya. Biar mama sama adek baik-baik aja." Changmin memilih tidak menjawab.
"Sehun takut yah...." Matanya menangis. Dia benar-benar takut. Baru sekali dia melihat banyak darah.
"Ngga apa-apa. Pokoknya Sehun doa terus ya buat mama sama adek."
Sehun mengangguk. Tangan kecilnya terus meremat jemari ayahnya.
Tiba-tiba seorang satpam rumah sakit menghampiri Changmin dan Sehun yang sedang kalut. Sehun semakin takut dan merapatkan tubuh kecilnya pada sang ayah.
"Selamat siang bapak. Mohon maaf bagi anak yang berusia kurang dari 12 tahun tidak diperkenankan berada di rumah sakit. Takutnya mudah tertular penyakit."
Belum sempat Changmin menjawab, tiba-tiba seorang perawat muncul dan memanggil nama Changmin.
"Mohon maaf, kami harus melakukan kuret karena nyonya Jung Sena mengalami pendarahan, sehingga janin tidak bisa diselamatkan. Untuk itu mohon tuan memberikan tanda tangan disini, dan selanjutnya bisa mengurus administrasi untuk rawat inap."
Changmin menatap satpam rumah sakit itu dengan sedikit emosi. "Kami pasien vvip. Tidak ada larangan membawa anak kecil bagi pasien vvip. Permisi."
Changmin segera menggendong Sehun menuju kasir administrasi sambil menghela nafas dalam. Sambil membangun kembali mood nya yang turun agar tidak membuat Sehun semakin takut karena bocah itu sudah tidak berani berbicara sama sekali.
"Sayang turun sebentar ya.. Ayah mau urusin kamar dulu buat mama."
Sehun mengangguk dan tetap diam. Dia masih takut dengan lelaki berseragam yang badannya besar.
Setelah menunggu beberapa menit, Changmin menggandeng Sehun menuju lift.
"Kita mau kemana ayah?" Untuk pertama kalinya Sehun berani bicara.
Changmin tersenyum sendu pada anaknya. "Kita tidur disini dulu ya nemenin mama."
"Kenapa mama harus tidur disini yah? Kenapa engga dirumah?"
"Janji dulu Sehun ngga marah ya?"
"Iya..." Katanya sambil memperlihatkan jari kelingkingnya. Sehun menautkan dengan jari ayahnya kemudian.
"Sehun ngga jadi punya adek."
"Kenapa ngga jadi yah? Adek ngga mau jadi adeknya Sehun ya?"
"Bukan gitu...." Bingung juga Changmin menjelaskannya.
"Terus kenapa?" Sehun mendesak ayahnya. Dia sedih karena dia tidak jadi bisa membanggakan ke teman disekolahnya kalo dia juga punya saudara kandung.
"Karena Tuhan lebih sayang sama adeknya Sehun."
"Tapi Sehun juga sayang adek!" Kekeuhnya.
"Iya ayah tau. Tapi Tuhan lebih lebih lebih sayang sama adek. Tuhan pengen jagain adeknya Sehun biar ngga dijahatin orang."
Sehun diam. Dia belum terima. Dia ingin protes sama Tuhan soalnya dia kan kakaknya. Dia juga bisa jagain adek dari orang jahat. Tetapi kemudian Sehun sadar kalo dia masih kecil. Dia sendiri takut sama satpam rumah sakit yang tadi :((
"Ayah..."
"Ya?"
"Gimana kalo adek kita kasih nama yah?"
Changmin tersenyum. "Boleh, Sehun udah ada nama buat adek?"
Sehun mengangguk senang. "Namanya Yongseung!"
"Yongseung?"
"Biar berani dong ayah! Biar berani sama orang jahat terus biar menang lawan penjahat!" Ucap Sehun menggebu.
Changmin tertawa menangkap maksud nama Yongseung yang diberikan Sehun untuk calon adiknya. Sehun anaknya sudah pandai menggabung dua kata. Yong dan Seung. Yong dari penggalan kata Yonggam yang artinya pemberani, dan Seung -Seungri yang berarti menang.
"Ayah?" Kata Sehun lagi.
"Iya sayang?"
"Terus adek bobonya dimana?"
Changmin diam sebentar.
"Adek bobo nya di surga sama Tuhan."
"Surga itu dimana yah?"
"Eng... Itu cuma Tuhan yang tau. Tuhan cuma kasih tau ke kita kalo mau disurga harus jadi orang baik dulu. Sehun mau masuk surga kan?"
Sehun mengangguk. "Iya ayah! Sehun mau jadi orang baik biar masuk surga sama adek. Sama ayah sama mama juga ya." Lalu dia tersenyum.
Dalam bayangan Sehun pasti enak kalo di surga. Ada banyak makanan dan mainan.
.
.
.🙂

KAMU SEDANG MEMBACA
Dedek Sehun
SonstigesBocah ✔ Manja ✔ Ucul ✔ Ganteng ✔✔✔ 🍼🍼🍼🍼🍼🍼🍼🍼🍼🍼🍼🍼🍼🍼 Cerita ini mengandung alur dan bahasa campur aduk⛔