B. Takut Zombie

3.4K 278 11
                                        

Sehun turun dari mobil lalu berlari dengan semangat. Tangan kiri nya menenteng sebuah boneka berwarna kuning yang cukup besar. Pakaian formal yang membungkus tubuh kecilnya sejak tadi sore sudah tampak kusut. Di pipi dan keningnya terlihat bekas lipstik walau sudah samar.

Sehun baru saja pulang dari menghadiri pernikahan pamannya. Disana, dia menjadi artis cilik yang direbutkan oleh saudara-saudaranya. Tak jarang dia mendapat ciuman dari paman dan bibinya yang lain.

Sehun memang menggemaskan.

"Sehun sayang, ganti baju dulu. Trus gosok gigi sama cuci muka yuk."

Sehun yang sedang berguling dengan bonekanya yang baru menggeleng. "Nanti, ma."

"Keburu ngantuk kamu, nurut sama mama dong." Suara ayahnya dari depan membuat Sehun melonjak.

Sehun memang begitu, dia lebih takut dengan Changmin dan sedikit memberontak pada Sena.

"Iya ayah," dengan lesu bocah 8 tahun itu pergi ke kamarnya menuruti perintah sang ayah.

Sehun menguap lebar, rasa kantuk mulai datang menyerang. Sehingga dia dengan ogah-ogahan melepas seluruh pakaiannya.

Brukk

Dia melempar pakaian ke sembarang arah kemudian membuka lemari mengambil piyama tidur bergambar Spiderman kesukaannya. Sehun baru mau naik ke kasur ketika mama nya masuk dan mengingatkan dirinya agar segera cuci muka dan gosok gigi.

"Adek, ayo mama anterin ke kamar mandi."

"Gak usah ma, Sehun berani kok- hoammm,"

Sena tersenyum. Sehun itu selalu sok jantan didepannya.

"Yaudah, kalo gitu mama tidur dulu ya. Adek juga langsung bobo ya, udah malem."

"Iya ma." Kata Sehun. Dia berjalan dengan malas ke dalam kamar mandi.

Sehun mengambil sikat dan pasta gigi, lalu menghadap kaca didepan wastafel. Ia mulai menggosok gigi dengan mata setengah terpejam. Muka lucu Sehun terlihat sangat kelelahan karena hari ini dia sibuk bermain di acara pernikahan pamannya.

Belum sempat mencuci muka, tiba-tiba mata sayu Sehun terbuka lebar. Ia buru-buru menyelesaikan kegiatan menggosok giginya dan berlari keluar.

"MAMA!! MAMA!!!"

Sehun berteriak memanggil mamanya, tangan kanan mungil nya menyeret boneka kuning yang baru dia dapatkan sebagai hadiah ulang tahun dari saudaranya.

Changmin dan Sena yang bersiap untuk tidur mengurungkan niat mereka. Keduanya saling berpandangan dan bermaksud akan keluar sebelum Sehun membuka kamar mereka dan segera meringkuk ditengah.

"Kenapa sayang?"

"Takut."

"Takut apa?" Tanya Changmin heran. Biasanya memang Sehun selalu tidur sendiri, bahkan ketika hujan deras sekalipun.

"Pokoknya dedek mau bobo sama mama sama ayah." Keukeuhnya.

"Yaudah gak apa-apa. Dedek buruan bobo, tapi doa dulu ya." Ucap Sena sambil memposisikan tubuhnya menghadap Sehun.

Changmin menyebik. Gagal sudah rencananya melewati malam indah dengan Sena.

"Emm.. mama."

"Iya sayang?"

"Mama gak berubah jadi zombie kan pas malem nanti?"

"Zombie?"

Heran. Sena heran darimana Sehun tau kata zombie. Seingatnya ia dan suaminya itu tidak pernah mengenalkan hal-hal berbau horor pada Sehun.

"Iya, kata Jaehyun mamanya berubah jadi zombie pas malem-malem pas kebangun."

"Hah? Bisa gitu?" Changmin yang sebelumnya hampir terlelap tiba-tiba membuka mata lagi.

"Iya ayah. Kata Jaehyun, bajunya bibi sobek dan rambutnya berdiri."

Changmin menahan tawa begitu menangkap maksud sesungguhnya.

"Trus trus ayah, kata Jaehyun juga di leher bibi ada luka merah yah! Bibi habis dimakan zombie! Jaehyun takut trus bobonya sama paman, gak mau sama bibi."

"Oh astaga!" Gumam si ayah.

"Yaudah, dedek lupain itu zombie trus doa dulu trus bobo. Tenang aja mama gak bakal jadi zombie."

Sehun mengangguk patuh. Mulutnya komat kamit lalu berbalik memeluk ayahnya. Dia mencari aman daripada ketika ia terbangun tengah malam nanti mendapati mamanya seperti zombie.

🐥🐥🐥🐥

Dedek SehunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang