Selamat ulang tahun anak sulungnya saya😘
Monmaap telat sehari🤭
💕
💕
Hari ini adalah hari lahir Sehun.
Tetapi, Sehun masih dalam mode ngambek dengan mama nya. Dia tidak merengek manja pada Sena seperti biasa. Sehun bahkan mencuci piring sendiri setelah makan.Ngambeknya berfaedah.
Changmin sang ayah seolah mendapat ilham untuk merecoki anak kelas dua SD yang sedang terpaksa belajar mandiri itu. Jika kemarin-kemarin teman adu mulut Sehun adalah Sena, maka belakangan ini Changmin lah yang menjadi rivalnya.
Dan karena perseteruan itu, maka Sehun pun tidak meminta apa-apa dari orang tuanya. Biasanya Sehun akan meminta ini itu jauh-jauh hari sebagai hadiah hari ulang tahun pada Changmin dan Sena.
Lumayan, ngirit.
Eh, tidak juga sih soalnya Sena dan Changmin tidak tega melewatkan hari burung itu begitu saja.
Mereka tidak membeli kue ulang tahun untuk tahun ini karena si virus masih belum mau beranjak dari bumi. Sebagai ganti nya sejak pagi buta Sena dan Changmin sudah sibuk didapur membuat puding susu susun dua. Rasa coklat di dasar dan rasa mangga di bagian atas dengan toping buah-buahan.
Dimana si birthday boy?
Masih tidur.
Biarin saja dulu anak bayik tidur nyenyak untuk perkembangan otak dan tubuhnya.
Dasar puding rasa coklat sudah jadi, tinggal menunggu puding rasa mangga yang masih diaduk oleh Changmin. Btw, beneran deh tangan Changmin rasanya kebas karena sedaritadi tugasnya mengaduk puding dari sejak dipanaskan sampai sekarang. Istrinya sih enak tinggal nyuruh-nyuruh.
"Udah yah, buruan masukin loyang."
Tuh, kan nyuruh lagi.
"Ashey-up komandan!"
"Dih apaan ayah mah jiji!"
"Hehehe..."
Pasutri itu melanjutkan eksperimennya sambil sekali dua kali bercanda seperti anak muda. Tak jarang lengan kokoh Changmin kena tabokan istrinya karena kelakuan absurd yang entah didapat darimana.
"Yah, kayaknya adek udah bangun deh." Kata Sena tiba-tiba. Tadi sekilas dia mendengar pintu kamar dibuka.
"Lah? Ini belum selesai dihias!" Changmin auto panik.
"Aku lihat dulu deh, ayah yang lanjutin ya... hehehe."
"Lah?! Yang! Woy?! Enak bener si nyonya nyuruh mulu daritadi." Sambil bersungut Changmin melanjutkan acara mari menghias puding dengan berbagai buah segar untuk putra tercinta.
Di sisi lain Sena berjalan menghampiri kamar anaknya yang pintunya masih tertutup rapat. Dia yakin sekali tadi mendengar daun pintu yang dibuka.
Cklek
Benar saja, Sehun sudah duduk diranjang menyusun lego. Matanya masih sayu, sedikit kotoran di mata nya tidak membuat anak itu kehilangan ketampanannya. Rambut halusnya sedikit berantakan. Bibirnya mengerucut saking seriusnya.
Lucuuuuu.
Sena gemassss.
"Dek?"
Sehun hanya menatap mamanya lalu kembali sibuk dengan mainannya. Masih marah dia. Beneran deh.
![](https://img.wattpad.com/cover/178719842-288-k169763.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Dedek Sehun
RandomBocah ✔ Manja ✔ Ucul ✔ Ganteng ✔✔✔ 🍼🍼🍼🍼🍼🍼🍼🍼🍼🍼🍼🍼🍼🍼 Cerita ini mengandung alur dan bahasa campur aduk⛔