Chapter 3

801 120 11
                                    

Makan malam di kediaman bapak kepala desa di hiasi dengan keheningan seperti biasa, hanya ada suara sendok yang berdenting. Sampai suara pria paruh baya itu memecah keheningan.

"Alvin kapan kamu cari kerja, jangan mentang-mentang udah lulus kuliah malah malas-malasan di rumah." ujarnya. Seminggu yang lalu Alvin baru saja lulus kuliah jurusan bisnis.

"Iya Ayah, Alvin udah lamar kerja di perusahaan, tapi belum di acc."

"Oh yaudah, Ayah kira kamu nggak mau kerja."

"Ya mau lah Ayah."

setelah makan malam selesai, Alvin ke kamar Nisa.

"Hei Nisa." Nisa yang sedang belajar itu menoleh ke arah Alvin.

"Paman."

"Sedang apa?"

"Belajar Paman, tapi Nisa tidak paham dengan soal matematika ini." ucap Nisa sedih.

"Sini Paman bantu." senyum Nisa langsung merekah.

Tidak lama Dewi datang membawa segelas susu.

"Wah belajar dengan Paman rupanya." Nisa tidak menghiraukan ucapan sang Ibu, dirinya sibuk menghitung.

"Kak, aku sarankan sebaiknya Kakak carikan guru privat untuk Nisa." ucap Alvin.

"Ya, aku juga berniat mencari guru privat, tapi kau tahu sendiri kan Kakak sangat sibuk." Kakak Alvin punya bisnis online shop, jadi di rumah ia akan sibuk melayani pembeli dan mengemas barang yang akan di jual.

"Begini, biar aku saja yang mencari guru privat untuk Nisa."

"Sungguh, baiklah."

"Nisa diminum dulu nak susunya."

"Iya Bu." Nisa meminum susu itu sampai habis.

"Paman pergi dulu ya Nisa, jangan tidur larut malam."

"Siap Paman."

🍁🍁🍁🍁

Keesokan harinya.......

"Alvin, antar Nisa ke sekolah ya. Kakak ada keperluan mendadak."

"Iya Kak, ayo Nisa."

Alvin mengantar Nisa dengan motor maticnya. Seperti biasa, Nisa duduk di depan.

"Siap?"

"Siap, let's go." ucap Nisa dengan riang.

Saat di depan gerbang Nisa melihat Airin yang kebetulan akan masuk ke dalam sekolah.

"Bu Rin." sapa Nisa yang langsung turun dari motor.

"Eh Nisa?"

"Selamat pagi Bu." ucap Nisa sambil mencium tangan Airin.

"Selamat pagi, Nisa diantar siapa?" tanya Airin, karena saat Nisa datang Alvin sedang memarkirkan motor, jadi Airin tidak tahu jika Alvin yang mengantarkan Nisa.

"Nisa diantar Paman Bu." tak lama kemudian Alvin datang.

"Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam."

"Paman, Bu Rin, Nisa ke kelas dulu ya." Nisa langsung berlari begitu saja.

Sebuah Pilihan ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang