Prolog

1.4K 148 5
                                    

Aku berdiri di balkon kamar, menikmati semilir angin yang menerpa helaian rambutku di malam yang dingin ini. Sesekali aku mengusap lenganku. Kini pikiranku tertuju pada lelaki itu....

Lelaki yang berhasil memikat hatiku, sesekali aku tersenyum mengingat kenanganku bersamanya. Kenangan manis maupun kenangan pahit.

"Hei."

Panjang umur, baru saja aku bicarakan kini lelaki itu sudah memelukku dari belakang dan meletakkan dagunya di bahuku.

"Kenapa terbangun, hmm?" tanyanya.

Aku menggeleng dan tersenyum, tanganku tergerak untuk mengusap tangannya yang melingkar di perutku.

"Hanya ingin menikmati udara di malam hari."

"Tapi ini tengah malam istriku sayang, nanti kamu kedinginan." ucapnya sambil mengecup pipiku sekilas.

"Selama ada kamu aku tidak akan kedinginan." ku lirik dia tersenyum berkat perkataanku.

"Kau benar, aku akan menghangatkanmu dengan caraku." tiba-tiba dia menggendongku dengan spontan ku kalungkan lenganku di lehernya.

"Hei, turunkan aku."

"Tidak, karena kita akan melakukan sesuatu yang menyenangkan." ucap diiringi dengan seringaian yang uh sungguh menyeramkan.

"Yak!!!"

_______________

TBC

Hai aku buat cerita baru spesial edisi Ramadhan.

Dan part ini adalah sedikit potongan dari endingnya nanti.

So, kalian pasti udah tau kan kira-kira endingnya kayak apa.

Nah chapter selanjutnya akan menceritakan tentang asal mula benih-benih cinta muncul dari keduanya.

Cerita ini hanya beberapa chapter saja, karena aku bikin spesial buat Ramadhan.

Tunggu next partnya oke.
Thank you

Sebuah Pilihan ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang