Warning! chapter ini sedikit panjang dan membosankan.
.
.
.
.
.
"Bunda.... dimana sepatu baruku." si bungsu berteriak sambil mencari sepatu barunya yang ia beli kemarin dengan Ayah dan Bunda.
"Ada apa sayang?"
"Dimana sepatu baru ku, nanti Aivi telat sekolah Bundaa...." Airin terkekeh melihat semangat Aivi untuk bersekolah. Ya, sekarang adalah hari pertama Alva dan Aivi masuk sekolah.
"Nanti saja ya sayang, sekarang Aivi sarapan dulu, Kakak sudah menunggu di ruang makan."
"Tapi Bunda, nanti telat." Airin kembali terkekeh.
"Tidak sayang, ini masih pukul 6, sedangkan Aivi masuk pukul 7 kan?" sang anak mengangguk.
"Masih lama sayang, ayo sarapan dulu. Nanti Bunda carikan sepatu Aivi."
"Baik Bunda." Aivi berlari ke ruang makan yang sudah ada Ayah dan juga Kakaknya.
Makanan sudah tertata rapi di atas meja makan. Setelah Aivi duduk dan disusul dengan Airin, mereka mulai memakan nasi goreng buatan Airin.
Aivi memakan dengan terburu-buru berbeda dengan Alva yang santai dan terlihat menikmati makanannya.
"Aivi pelan-pelan sayang, nanti tersedak." ucap Alvin memperingatkan.
"Iya Ayah." meskipun begitu Aivi tetap makan dengan terburu-buru, Alvin hanya geleng kepala melihat kelakuan anaknya.
Lima belas menit mereka habiskan untuk sarapan bersama, kini waktunya mereka untuk berangkat sekolah.
Keduanya sudah rapi dengan seragam sekolah yang tampak lucu ditubuh mereka. Tidak lupa dengan tas bergambar iron man milik Alva dan tas bergambar barbie milik Aivi.
"Ini Bunda buatkan bekal, nanti kalian makan saat istirahat, oke?" Airin membawa dua kotak makan untuk kedua anaknya.
"Oke Bunda."
"Ayo berangkat sayang." ucap sang Ayah membuat kedua anak kecil itu berlari masuk ke dalam mobil.
Airin juga ikut mengantar, ia duduk di kursi depan sebelah Alvin.
"Ayo Ayah jalankan mobilnya." Alvin terkekeh melihat kedua anaknya yang begitu semangat untuk pergi sekolah.
"Baiklah kita berangkat." Alvin menjalankan mobilnya dengan kecepatan sedang. Selama perjalanan kedua anaknya itu tak henti-hentinya bernyanyi, entah itu lagu anak-anak sampai lagu BTS boy grup terkenal dari Korea itu. Alvin dan Airin juga heran darimana mereka tahu lagu itu.
Setelah dua puluh menit, akhirnya mereka sampai di taman kanak-kanak tempat Alva dan Aivi bersekolah. Alvin membukakan pintu untuk kedua buah hatinya.
"Ayah apa ini sekolahnya." tanya Alva.
"Iya sayang, apa kalian suka?" keduanya mengangguk.
"Jadilah anak baik di sekolah, dan Alva jaga adikmu ya sayang." ujar sang Ayah.
"Iya Ayah, Alva akan menjaga Aivi."
"Kakak ayo masuk." Aivi menarik-narik lengan Kakaknya.
"Tunggu, salim dulu Vi kamu ini." Aivi menyengir.
"Maaf, hehe." kemudian mereka mencium tangan sang Ayah. Airin juga mencium tangan Alvin.
"Jangan sampai telat makan." ucapnya pada Alvin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sebuah Pilihan ✓
Ficção Adolescente(completed) Airin, gadis cantik yang berhati seperti malaikat ini adalah seorang guru muda yang mengajar di Sekolah Dasar desa sebelah. Bertemu dengan Alvin, lelaki tampan dan shalih idaman semua wanita, anak kepala desa yang mampu memikat hati seor...