Vote comment jangan lupa😁😄
***
Seringkali kita lebih suka menerka ketimbang langsung bicara
Lebih percaya pada prasangka ketimbang mengutarakan rasa-Alana Agnesia
***"Sial" seseorang mengumpat dengan rahang mengeras. Dia sungguh kesal. Lagi, untuk kesekian kalinya dia kalah dari laki laki berusia 17 tahun yang sudah menjadi musuhnya sejak satu tahun ini.
"Udahlah bar, terima aja. Udah berapa kali si lo kalah dari dia. Nggak kapok kapok perasaan." Ucapan itu terdengar dari seseorang yang baru saja memasuki ruangan gelap nan kotor tersebut.
"Apa lo bilang?! Gue? Kapok? Nggak ada sejarahnya. Liat aja, dia bakalan gue kalahin di pertandingan takraw SMA Merpati." Ujar Bara dengan arogannya.
***
"Udah sana masuk. Kalo lo udah masuk, baru gue pergi."
Naufal dan Alana tiba di rumah Alana sekitar pukul 19.00, dan Alana takut untuk memasuki rumahnya sendiri.
"Nanti kalo kak Ryan marah gimana?" Ujar Alana dengan nada takut.
"Yaudah ayo gue anter sampe dalem" Naufal memberi solusi.
"Jangan. Nanti kakak sama kak Ryan berantem."
Naufal terkekeh mendengarnya,"Nggak bakal. Mana berani dia sama gue? Udah ayo gue anterin."
"Tapi janji ya, jangan sampe berantem sama kak Ryan"
"Iya" seulas senyum menghiasi bibir merah Naufal. Hingga mereka memasuki pagar rumah Alana bersama sama.
***
Tepat sasaran. Di dalam, terlihat Ryan sedang duduk menyender di ruang tengah. Pandangannya lurus menatap kedatangan adiknya beserta musuhnya.
"Dari mana Lana?" Pertanyaan tersebut keluar bukan dari Ryan, namun sang nenek yang baru saja datang dari belakang.
Sebelum menjawab, Alana terlebih dahulu menyalami sang nenek yang juga diikuti oleh Naufal.
"Tadi pulangnya emang udah telat nek, terus main sebentar."
"Maaf."Alana terus menunduk merasa bersalah. Karena ini adalah kali pertama dia pulang terlambat.
Cih..
Ryan berdecih, lalu beranjak keluar rumah setelah menyambar kunci motornya dari atas meja. Sebelum benar benar keluar, Ryan sempat melirik Naufal sinis, yang dibalas senyuman menjengkelkan khas Naufal.
"Itu temen kamu?" Nenek bertanya.
"Eh?"
"Saya Naufal nek, pacarnya Al" Naufal memperkenalkan diri tanpa ditanya. Dasar, slengean disetiap tempat.
***
Setelah berbincang bincang sebentar dengan nenek Alana, Naufal beranjak pulang.
Dengan kawasaki KX 250F nya, dia menelusuri jalanan di malam hari yang gelap nan sepi. Jangan kira Naufal akan langsung pulang ke rumahnya, seperti biasa, dia selalu mengunjungi sahabat sehidup semati nya, Raka. Katanya Raka sakit. Naufal tak terlalu percaya, karena Raka itu sebelas duabelas seperti dirinya, males berangkat sekolah. Mungkin dia menggunakan alasan sakit agar tidak berangkat. Bisa saja.
Sebelum sampai di rumah Raka, Naufal terlebih dahulu membeli beberapa cemilan di minimarket yang dilewatinya.
Sesampainya di rumah Raka, Naufal disambut hangat oleh keluarga Raka.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALANA
Teen Fiction"Mau kakak tuh apa si sebenernya?!" Ucapku dengan nada yang lebih tinggi. "Mau gua? Lo mau tau apa mau gua?" Jawabnya sembari turun dari motornya lalu berjalan mendekat. "Mau gua, mulai.sekarang.lo.jadi.cewek.gua." lanjutnya penuh penekanan di setia...