Chapt.10| Permintaan maaf

3.4K 159 10
                                    

PLAYLIST - PENTAGON(HUI & JINHO) THANK YOU

***

"Kau tak perlu menjadi sempurna untuk menginspirasi orang lain.
Biarkan orang terinspirasi dengan bagaimana kau berusaha mengatasi ketidaksempurnaanmu"
-AlanaAgnesia

***

Gelisah.

Itu yang Alana rasakan, sekarang sudah hampir pukul setengah delapan, dan Naufal belum muncul juga.

Sekarang Alana berada di depan kelasnya di lantai dua yang langsung berhadapan dengan pintu gerbang di bawah sana. Alana berniat untuk meminta maaf kepada Naufal.

Semalam dia mengirimi Naufal pesan WatsApp, tapi tak kunjung dibalas sampai sekarang. Alana ingin menelpon namun dia malu, jadi dia hanya mengirim pesan saja.

Bel sudah berbunyi dari jam tujuh lalu, gerbang pun sudah ditutup, namun guru yang mengajar kelas Alana belum juga datang, jadi Alana memanfaatkan itu untuk menunggu Naufal.

Tak lama, terdengar deruman motor Naufal. Bukan, bukan motor Kawasaki KX 250F nya, melainkan Motor Sport yang biasa dipakai sebelum Naufal membeli motor yang katanya Alana suka. Ada apa ini? Apa dia masih marah?

Saat hendak berlari untuk turun menghampiri Naufal, bu Lulu, guru Seni budaya nya datang dan langsung mencegah Alana.

"Mau kemana Na? Ayo masuk" Bu Lulu kenal Alana, karena Alana anak yang rajin dan cermat, sehingga cepat dikenali guru guru walaupun dia berstatus murid baru.

"Eh itu bu saya.."

"Apa?"

"Ngga jadi bu. Mari" Alana memutar langkah memasuki kelasnya, sedangkan Bu Lulu geleng geleng kepala dengan tingkah muridnya itu.

***

"PAK BUKAIN GERBANGNYA PAK! PAK BUKAIN PAK" Berandal SMA Bhakti, Naufal, menggedor pintu gerbang dihadapannya dengan sangat keras, tak lama pak satpam datang.

"Aduh kamu itu, kebiasaan sekali. Semalem ngga pulang kamu? Atau seragam kamu belum dicuci? Atau nunggu mama kamu buat sarapan? Alasan apa lagi yang mau kamu buat? Heran saya. Sekolah aja kok telat terus." Pak satpam mulai ceramah paginya.

"Pak ntaran aja deh ya ngomelnya, sekarang bukain dulu nih gerbang nya." Ujar Naufal tak sabar.

"Kalau Ayah kamu tau kelakuan kamu di sekolah, sudah pasti di marahi kamu. Beliau sudah mengeluarkan banyak uang untuk sekolah ini, tapi anaknya kelakuannya ngga bener kaya gini." Pak satpam lanjut ngomel, tetapi tetap membukakan gerbang.
Tanpa membuang waktu, Naufal menyalakan Motor Sport nya dan memasuki gerbang.

"MAKASIH PAK" Teriaknya.

Jangan heran mengapa Naufal dijinkan masuk padahal sudah telat tiga puluh menit. Tentu saja karena uang, Johan adalah pemilik sekolah ini. SMA Bhakti. Semuanya tak ada yang berani menentang Naufal, meski dia berandal. Tak ada yang berani sampai mengeluarkan dia dari sekolahnya sendiri.

Ada uang maka kaulah rajanya.

***

Bel istirahat pertama menggema di seluruh penjuru sekolah sejak 5 menit yang lalu. Namun Alana belum juga menginjakan kakinya di kantin.
Linea dan Raya bahkan sudah membujuknya untuk makan terlebih dahulu, namun dia tidak mau.

Disinilah Alana, di ruangan dengan lantai kotor dan rak loker berjejeran.
Ya, gudang belakang sekolah, tempat dimana Naufal menunjukan foto Sella.

ALANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang