Chapt.3|What Happened?

6.1K 353 22
                                    

Budayakan vote sebelum baca.

***

"Kenalin nama gue Naufal, Naufal Aditama, kelas XI Ips 1." ujarnya.

"Eh.."

"Tadi lo bilang, kita belum pernah kenalan kan? Lha ini gue lagi ngajak kenalan." ucapnya lagi masih dengan posisinya.

" Oh Iya kak, maaf sebelumnya, aku harus pulang. Duluan ya kak.." baru beberapa langkah, dia menarik tangan Alana menuju motornya.

"Eh.."


****

Alana menjatuhkan tubuhnya keatas ranjang sederhana dirumahnya.

Fyuhh..

" ahari pertama sekolah malah jadi hari terburuk semasa hidupku, aku bingung sama apa yang terjadi tadi. Kenapa aku? Kenapa aku yang dipilih? Apa yang dia lihat dari diriku? Cantik? Kurasa tidak. Pintar? Biasa saja. Lalu apa?" Alana menghela nafas kasar. Lebih baik dia segera membersihkan diri ketimbang memikirkan hal-hal aneh yang terjadi hari ini.

Ting

Setelah keluar dari kamar mandi, handphone Alana berbunyi, pertanda ada notifikasi masuk. Alana hendak mengambil handphone nya, namun urung. Alana memilih untuk berganti pakaian terlebih dahulu, setelah selesai, dia mengambil benda pipih dengan logo apple dibelakangnya. Alana membulatkan mata tak percaya, seseorang yang sedari tadi memenuhi pikirannya, kini mengirim pesan lewat sebuah aplikasi yang bersimbol gagang telephone berwarna hijau.

NaufalAdtm: Malem pacar..

Yaa begitulah isinya, Alana pun bingung harus bagaimana, membalasnya atau membiarkannya? Hingga tak lama, handphone nya berbunyi kembali.

NaufalAdtm: Kok nggak bales?

Alanaagn: Kenapa kak?

Yaa akhirnya Alana memutuskan untuk membalasnya.

NaufalAdtm: Kangen..

Alanaagn: Apasi kak, nggak jelas banget. Udah malem kak, tidur. Besok sekolah

NaufalAdtm: Aku jemput ya besok. Jangan berangkat kalo nggak bareng aku.

"Kok ngomongnya jadi 'aku-aku' an gini si." Gumamnya.

Alana memilih untuk tak membalas pesannya, diletakkannya benda pipih tersebut di atas nakas, kemudian Alana memejamkan mata bersiap menuju alam bawah sadar. Tak butuh waktu lama untuk terlelap.

***

Keesokan harinya, saat Alana menuruni anak tangga guna menuju ruang makan, samar samar dia mendengar suara orang ngobrol, karena penasaran, dia pun menuju ruang dimana suara itu berasal, saat sampai di sana, Alana menggeleng tak percaya, bahwa yang mengobrol dengan neneknya adalah

Kak Naufal.

"Lana.." Nenek memanggil Alana pelan.
"Iya nek?" Jawab Alana menghampiri. Nenek tersenyum simpul.

Hening

Hanya ada suara dentingan sendok yang beradu dengan piring.

Hingga nenek memecahkan keheningan dengan berkata "udah selesai lana? Gih berangkat, udah mulai siang juga".

ALANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang