13

1.2K 62 11
                                    

Saya sarankan untuk vote dan komen ya guys

Happy reading guys
_

_

_

"Tunggu aba aba dariku maka kau tidak akan dalam kesusahan"
"Baik saya mengerti tuan, saya permisi dulu" membungkuk
"Pergilah karena takutnya mereka akan curiga terhadapmu"
Aku pergi meninggalkan ruangan rahasia tersebut dan berhasil keluar dari lorong gelap itu.

"Sarah kau dari mana saja? Aku sedari tadi mencari keberadaanmu" aku sangat terkejut ternyata putri Olivia yang berdiri dibelakangku
"Ah putri Olivia hamba tadi sedang bersih bersih diloteng dan baru selesai " aku sangat takut jika Olivia mengetahui keberadaan tuan bisa bisa aku mati dipenggal "tapi kenapa mukamu sangat tegang sekali? " Meraba bagian wajahku
"Itu saya tadi sangat terkejut"
"Oh begitu yasudah lah tidak terlalu penting, oh iya Yang Mulia Ratu sedang mencarimu diruangan kerjanya"
"Baiklah saya akan segera kesana saya permisi dulu putri"

Huft untung saja putri Olivia mudah dibohongi tapi berbeda dengan Natalie dia sangat mudah curiga pada orang orang disekitarnya.

Bella POV

Ruangan yang dingin bak menusuk tulang, dekorasi tak berwarna menambah kesuraman ruangan ini.
"Hy!! " ada seseorang yang menegurku, ku edarkan pandanganku ke segala penjuru arah tapi nihil tidak ada seorang pun di ruangan gelap ini. 'mungkin saja itu hanya khayalan mana ada orang di sekitar sini' aku masih duduk di atas ranjang ku tatap cermin yang berada di depan ranjang, ku tatap dalam dalam cermin tersebut seperti ada yang aneh dengan cermin itu.

"Bhuuuu"
"Astaga! Siapa kau? Kenapa bisa bayangan dalam cermin berbicara? "
"Oh astaga kakak ipar insting penyihirmu masih belum hilang rupanya sehingga kau bisa menebak diriku berada di dalam cermin ini" 

Seorang pria tampan dia masih muda
"Penyihir?" aku masih bingung dengan ucapannya tadi maksudnya aku adalah 'Penyihir ' apa dia bercanda

"Ya tentu saja hingga ingatan mu diambil, ah sudah lupakan saja tentang itu oh ya nama ku Liam Anderson ah aku paling muak dengan nama belakang ku itu aku lebih suka dengan nama John Liam lebih berkesan wahh! Oh iya kakak ipar nama mu Bella kan? Aku sudah dengar banyak dari kak Natalie" Natalie? oh iya wanita yang tadi bersama Yang Mulia Ratu,
Dia lebih berkesan baik dibanding saudarinya Olivia tapi entah lah aku belum terlalu mengenalnya.

"Hmm halo kak kau termenung" menepuk pipi kiriku
"Ah maaf saat ini aku tidak bisa fokus, banyak sekali pertanyaan tentang tempat ini, orang orang disini dan mungkin pertanyaan siapa diriku sebenarnya" mungkin dia mengerti maksud ku
"Ah aku faham kau hanya perlu beradaptasi saja tidak perlu difikirkan tentang semuanya kau akan mengerti nanti, ah iya aku sedang ada kelas berkuda sekarang baiklah aku pergi dulu byee kak"

"Oh iya bye" melambaikan tanganku,

Fikiran ku masih belum bisa berkonsentrasi terlebih lagi mendengar pernyataannya bahwa aku seorang penyihir itu sulit dimengerti, untuk sampai di sini saja aku perlu perjuangan banyak sekali yang mengincar, ah kepalaku sangat sakit mengingat kejadian sebelum jatuh kedalam danau itu yang ternyata portal menuju ke sini.

Aku berdiri berniat untuk mengambil buah yang ada di keranjang buah, hmm yah setidaknya aku bisa mengganjal perut yang mendadak mual ini.

Saat sedang memilih buah aku mendengar ada yang sedang berbicara di depan pintu ku.
"Pangeran Alex akan kembali dan akan menggantikan Yang Mulia Ratu untuk menduduki tahta, aku penasaran siapa wanita yang waktu itu dibawanya? " walaupun aku berada di dalam tapi aku bisa mendengar penekanan pada kata 'wanita' bisa dibilang seperti tidak suka, memangnya apa salahku hingga banyak yang tidak suka.

_

_

_

_
Stop sampe disini dulu ya otak saya cuman memiliki kapasitas yang sebenarnya untuk short story.

Saya ucapkan terima kasih untuk yang bersedia memberi votenya dan saya sedikit kecewa untuk para readers yang enggan memberi vote untuk cerita saya.

Maaf
Bagi yang tidak suka tidak apa apa saya tidak mempermasalahkannya.

Next chap tunggu saya nikah sama Taehyung dulu ya

Oke deh byee.

My mateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang