Hari ini adalah hari mengukur dress, Bella bangun dan langsung sarapan di siapkan oleh Emma lalu ia bergegas menemui sang desainer hingga lewat jam makan siang dan di lanjutkan dengan bertemu penyihir kerajaan untuk mengetahui kekuatan yang ia miliki serta mulai belajar cara menggunakan kekuatan tersebut.
Latihan tersebut berlangsung sangat lama karena Bella harus memulai semua hal tentang sihir dari awal, ada banyak buku yang perlu ia baca dan pelajari. Tanpa disadari cuaca mulai dingin yang menandakan hari sudah malam, Bella kembali ke kamar dan makan malam ditemani perapian untuk menghangatkan ruangan yang gelap serta dingin tersebut, suara percikan api dan patahan kayu menemani kesunyian malam yang dingin tidak banyak orang di kastil ini, semua senyap dan sepi terkadang suara deru angin meniup pepohonan yang tinggi di luar sana membuat suasana menjadi sendu.
Jika kalian bertanya dimana Emma dan Sofia mereka sudah kembali ke kamar masing-masing sejak makan malam tadi berakhir, kini tinggal Bella sendirian di ruangan itu, terdapat sebuah kotak kecil ditangan Bella yang diberikan oleh penyihir kerajaan saat latihan siang tadi.
"Mungkin ini akan membantumu untuk sementara waktu sebelum kekuatan sihir mu benar-benar bisa dalam kendali"
Begitulah pesan yang ditinggalkan sang penyihir sebelum menghilang di bawah daun yang berguguran.
"Kira-kira apa isinya?"
Bella mengguncang kotak itu dengan pelan dan perlahan membuka kotak tersebut yang terdapat bongkahan batu seperti kristal, tidak besar tidak pula kecil berwarna kebiruan dan terdapat secarik kertas bertuliskan~Ini batu sihir, mungkin bisa membantumu dalam melatih kekuatan mu, cara menggunakannya kau hanya perlu memikirkan sesuatu yang membuatmu tertarik dan berhubungan dengan dunia ini dan merasakan aliran itu masuk kedalam batu~
'dunia ini?'
Ia keluarkan batu itu dan mulai memikirkan sesuatu, saat mulai fokus tiba-tiba pintu di ketuk dari luar, ada sesorang di luar sana yang ingin bertemu dengannya.Ia bangkit dari duduknya, berjalan mendekati pintu dan menarik gagang pintu tersebut. Tampak seorang pria tinggi di depan sana mengenai jubah hitam dengan buket bunga amarillys merah di tangan nya, pria itu tampak seperti pangeran kegelapan dalam dongeng.
"Alex?!"
"Eh? bagaimana bisa kau mengenaliku?"
"Mungkin itu karena hanya kau yang bisa keluar dan membawa buket bunga di tangan malam-malam begini"
"Begitu ya, ku kira akan sulit di kenali jika menggunakan jubah berwarna gelap seperti ini, emm.. boleh aku masuk?" Alex menjulurkan kepalanya untuk melihat lihat kedalam.
"Ah..maaf, silahkan"
"Tidak perlu telalu kaku hanya ada kita berdua disini kau boleh menggunakan bahasa santai seperti biasa kau gunakan sehari-hari"Alex masuk dan melepas jubahnya serta memberikan buket bunga kepada Bella yang tengah terdiam di depan pintu segera menuju sofa di depan perapian mendekatkan tangan ke arah perapian untuk mendapatkan kehangatan.
"A..ada apa datang ke kamarku malam-malam begini?"
Ia menutup pintu dan berjalan mendekat kearah di mana Alex duduk dan duduk tak jauh dari nya sambil sesekali mendekatkan tangan ke arah perapian."Ah iya aku hampir lupa, ada yang ingin ku sampaikan kepadamu mengenai pernikahan yang sudah ku beritahu beberapa hari yang lalu-"
Ia memberi jeda pada kalimatnya yang tentu saja memberi rasa penasaran yang teramat besar untuk Bella."Tanggalnya dipercepat karena Yang Mulia ah tidak maksudku ibu ia sangat cemas terhadap kesehatan serta kekuatan nya dan juga ia takut terhadap kesuburan ibu dari calon anak ku"
Ia menggaruk tengkuk nya sambil sesekali mencuri pandangan ke arah Bella, pemandangan langka jarang sekali bisa melihat tingkah malu-malu seorang Putra Mahkota yang terkenal tegas dan juga kaku itu.
"Kapan tanggalnya?"
"Dua minggu dari sekarang"
Alex mulai menatap mata Bella dengan penuh percaya diri
"Bukankah itu terlalu cepat, aku masih belum bisa menerima situasi ini""Aku sudah membujuk ibu untuk tetap pada tanggal awal tetapi ia bersikeras untuk memajukan pernikahan nya, maafkan aku perintah ibu mutlak bagi ku"
Suara Alex melemah tubuhnya yang duduk tegap perlahan membungkuk
"A..aku belum cukup percaya diri untuk berdiri di samping orang terpandang sepertimu, jangankan untuk mengetahui seluruh isi negara ini, isi istana saja aku masih belum mengetahuinya""Tak masalah aku bisa membantumu untuk mengetahui seluruh tentang negara ini, aku akan membantu mu setiap hari"
Suaranya yang melemah perlahan kembali bersemangat lagi"Eh.. tidak perlu setiap hari, itu akan sangat merepotkan mu"
"Tidak usah terlalu dipikirkan ini demi calon pendamping masa depan negri ini"
Jawaban dari Alex memberi rasa kepastian yang kuat untuk Bella, memang benar kesehatan ratu selalu memburuk dari hari ke hari, selalu terdengar pembicaraan dari pelayan yang bersembunyi sembunyi membicarakan kesehatan ratu. Bella tau karena dia telah ikut ke dunia ini, dia harus mengikutinya.
.
.
.
Note: Hi guys maaf jika kalian merasa ada perubahan, karena cerita ini udah lama juga tidan update. Terima kasih kepada kalian yang selalu menunggu cerita ini aku sayang kalian.
ありがとう 🙇♀️
KAMU SEDANG MEMBACA
My mate
FantasySeperti terseret kedalam arus air yang cukup dalam, aku kira aku sudah mati tapi tidak ku sangka aku masih hidup namun di dunia yang berbeda dari sebelumnya. Apa yang harus aku lakukan aku tak mengenal orang orang disini mereka terlihat aneh! Ini mu...