17| Gotcha ! I'm cherry

92 30 2
                                    

Tinggalkan jejak saat membaca

Happy reading

...

Author pov

Kamar varo.
Aisyah sedang memasukan baju bajunya kekoper sambil sesekali menyeka air matanya yang jatuh kepipinya yang mulus.

Aisyah sudah memutuskan setelah ini ia akan menginap sementara waktu dihotel sampai ia menemukan tempat tinggal baru.

Aisyah pov

Kenapa var? Kenapa kamu tega banget sama aku. 4 tahun var, apa itu ga cukup buat bikin kamu cinta sama aku. 'Batinku

Aku tidak menyangka selama 4 tahun kami berdua berusaha mempertahankan pernikahan ini. Tapi dengan mudahnya dia menyerah. Aku menyeka airmataku yang terus saja jatuh, meskipun aku memintanya untuk berhenti menetes keluar dari mataku tapi sepertinya dia tidak mendengarkanku dan lebih mendengarkan hatiku.

Tiba tiba saat aku tengah memasukan potongan potongan bajuku ke koper terdengar seseorang mengetuk pintu kamarku, ah ralat pintu kamar varo.

Kulihat gadis berambut ikal dengan kacamatanya dan gigi yang mengenakan behel masuk, ya siapa lagi itu kalo bukan anna, dulu aku sangat menyukainya dan kagum padanya tapi sekarang aku sangat membencinya!

"Kenapa? "Tanyaku malas
namun dia hanya tersenyum miring. Harusnya aku tahu dari awal kalau dia itu orang yang licik dibalik penampilannya yang terlihat polos dan nerd itu.

Author pov

"Gue tau lo mikir apa tentang gue jadi gue rasa gue ga perlu berpura pura lagi" mendengar itu tentu saja aisyah terkejut, anna yang selalu menggunakan saya anda, tiba tiba memakai bahasa lo gue.

Sekarang aisyah merasa semakin yakin kalo anna memang seorang yang sangat licik

"Udah saatnya gue cerita ke lo tentang siapa gue yang sebenarnya" cherry menyisir rambutnya lalu membuka kacamatanya, aisyah tampak familiar dengan wajah itu.

"Gue cherry, gue sengaja nyamar sampe kerja jadi babysitter disini buat balas dendam ke lo dan varo buat bikin kalian ngerasain penderitaan gue dan mama gue selama 4 tahun ini! "

Aisyah benar benar kaget saat ini, ia bahkan kelu hanya untuk menggerakan lidahnya.
"Gue udah bilang kan waktu itu saat dirumah sakit dulu kalo gue akan rebut dari lo apa yang udah seharusnya jadi milik gue"

"Kamu dendam sama aku kan, aku emang egois karena misahin kamu sama varo dan bikin kamu dan ibu kamu menderita. Seharusnya semua kekayaan ini milik kamu jadi ibu kamu ga perlu sakit sakitan karena kekurangan biaya berobat kamu bisa sakitin aku, bunuh aku juga ga papa aku pantes dapet itu untuk semua keegoisan aku. Tapi tolong jangan sakiti risa, dia ga salah apa apa" ucap aisyah panjang lebar sambil tak henti hentinya tangan halusnya menyeka airmatanya yang terus jatuh.

Cherry tersenyum smirk "lo pasti ngira gue jahat banget ya?, ya, gue jahat. Gue iblis tapi gue ga sejahat itu sampai menyakiti anak kecil yang ga berdosa kayak dia. Jadi lo tenang aja" ucap cherry tersenyum miring lalu meninggalkan aisyah yang masih menangis.

Aisyah merasa lega mendengarnya. Setidaknya putri kecilnya akan baik baik saja.

Disisi lain varo sedang menenangkan risa yang tak henti hentinya menangis karena mamanya akan meninggalkannya untuk selamanya.

"Baby kamu jangan sedih ,, kamu masih bisa ketemu sama mama kapanpun kamu mau ya. Tenanglah jangan nangis terus sayang"varo memeluk risa dan terus mengelus pucuk kepala risa. Ia tak tahu apa keputusannya untuk berpisah dengan aisyah sudah benar atau tidak yang membuatnya bimbang tidak lain adalah nasib risa setelah ini.

Apa keputusan gue ini udah bener? 'pikir varo

-

kamar cherry

Satu babak panjang ini udah gue lalui, aisyah akan pergi dari rumah ini meninggalkan varo, dan tinggal 2 langkah lagi.. Membuat varo jatuh cinta lagi padanya dan meninggalkannya, tapi gimana mungkin bisa gue lakuin. Gue ngga tahu caranya, apa gue bisa?' batin cherry

Tak ingin ambil pusing, ia memilih membuka handphonenya dan mencari nomor telepon mamanya didaftar kontak.

"halo mama"

"halo, gimana kabar kamu disana uhukk..uhuk" jawab mama cherry sambil sedikit terbatuk batuk

"aku baik baik aja ma"
"syukur deh, kamu udah makan?"
"iya udah kok barusan, mama baik baik aja kan? Kenapa ngga telpon telpon cherry sih"
"iya maaf, mama baik baik aja kamu tenang aja"

"iya gapapa, inget ya pokoknya mama jangan lupa minum obat kalo ada apa apa harus langsung telepon cherry, ngga boleh ngga"
"ya udah gih kamu kerja yang bener, jangan banyak telponan nanti gaji kamu dipotong loh haha"
"ih mama!. Ya udah cherry tutup ya, love you"
"love you too"

Cherry mematikan panggilannya itu dan menggenggam erat handphone nya itu ditangannya ia raih handphonenya itu kedekapannya.

Semoga aja semua ini cepet selesai biar gue bisa cepet balik ke indonesia ketemu mama sama vina, gue udah kangen banget sama mereka' batin cherry

Tiba tiba saat sedang asik mendekap handphone terdengar suara ketukan pintu dari luar kamarnya membuat dia segera meletakan handphonenya dinakas dan berjalan menuju pintu, ia membuka pintu kamarnya dan dari depan pintu tampak pria tampan berdiri dihadapan cherry.

"ada apa tuan?" tanya cherry
"em.. kamu sedang sibuk?, risa bilang dia ingin makan bubur "
"lalu?" tanya cherry datar
"Tentu saja kamu harus buatkan!" varo benar benar selalu dibuat naik darah oleh kelakuan maupun ucapan cherry. Gadis itu sangat tidak peka untuk memahami hal sekecil itu baginya.

Cherry tertawa
"hahaha.. Maaf tuan. Tentu saja saya paham maksud tuan itu saya sengaja purapura nggak peka."

"kalau bukan karena kamu satu satunya babbysister yang cocok buat risa sudah saya bunuh kamu dari kemarin kemarin"

"oh ya?" Entah kenapa dulu maupun sekarang cherry selalu suka jika harus menggoda dan menjahili varo menurutnya wajah tembok varo akan menjadi sangat menggemaskan saat dia marah.

"baiklah saya akan bikinin bubur buat risa dulu ya tuan" ucap cherry dengan nada meledek lalu berlalu begitu saja meninggalkan varo.

Varo hanya bisa mengelus dada melihat kelakuan cherry.

Seumur umur gue ga pernah liat babbysitter kurang ajar kayak dia. Pengen banget gue telen hidup hidup dia rasanya!





The Lost Memories  [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang