18|Jogging pagi

117 30 10
                                    

Tinggalkan jejak saat membaca

..

Happy reading

"aa buka mulutnya pesawat mau masuk goa.."ucap cherry sambil mengangkat tinggi- tinggi sendok berisi bubur ditangannya.
Risa membuka mulutnya lebar sambil sedikit terkikik melihat kelakuan babbysitternya itu. Cherry memasukan sesendok bubur ke mulut risa.

"uh kamu ini ya, kalau ngga disuapin bi anna ngga mau makan, dasar manja" ucap cherry sambil memanyunkan bibirnya.

"biarin wlee.."sahut risa sambil menjulurkan lidahnya. Cherry mengacak acak rambut risa gemas.

*

Pagi yang cerah di hari minggu seperti ini membuat siapapun tidak akan tahan untuk tidak pergi keluar. Tidak melulu harus jalan jalan, setidaknya pagi yang cerah seperti ini bisa dimanfaatkan untuk jogging.

Cherry telah siap dengan celana training, dan kaos polos santai untuk jogging keliling kompleks sendirian. Tentu saja sendirian, tidak mungkin juga dia mengajakan varo yang notabene nya majikannya, apalagi risa dia masih terlalu kecil untuk diajak jogging. Yang ada ditengah tengah risa kelelahan dan minta gendong.

"kamu mau kemana? Tumben pakai baju kayak gitu, mana seragam babysitter kamu?"tanya varo yang tiba tiba keluar dari dapur selepas mengambil segelas air putih.

"tanya satu satu tuan, saya jadi bingung mau jawab yang mana dulu"

"hm, iya iya. Kamu mau kemana?"tanya varo datar

"mau jogging, tuan mau ikut?"tawar cherry

"ngga ngga, apa kata tetangga tetangga nanti kalau orang kayak saya jogging sama babu kayak kamu" canda varo, ia lalu tertawa lepas,

"haha ha..."

Cherry mempoutkan bibirnya kesal, ingin sekali rasanya ia menjambak jambaki rambut varo kalau saja dirinya lupa varo itu majikannya.

"kampret!" umpat cherry pelan.

"Apa?!"varo tiba tiba menghentikan tawanya dan menatap tajam cherry

"apanya yang apa? Orang saya habis bersin"ucap cherry.

"bersin apaan kayak gitu?"

"bersin orang yang suka beramal" jawab cherry sekenanya. Ia pergi berlalu meninggalkan varo begitu saja menuju depan rumah untuk memulai jogging paginya.

*

Cherry berlari lari kecil sambil sesekali menghirup udara segar didaerah perumahan itu. Singapura memang tempat yang sangat bersih dan nyaman untuk tempat berlibur ternyata, meskipun sebenarnya ia masih berada disini bukan karena ingin liburan.

Sudah hampir 6 bulan dia tinggal disingapura, ini diluar praduganya ia kira semua balas dendamnya akan selesai dalam 5 sampai 6 bulan. Ternyata ia harus mengulur waktu lagi entah sampai kapan, yang jelas mungkin tidak dalam waktu dekat ini.

Cherry berlari lari kecil sambil sesekali menatap pohon pohon yang ada dipinggir jalanan sambil mendengarkan musik lewat headset. Terkadang hanya dengan mendengarkan musik saja bisa membuat dia tenang.

Saat sedang asyik lari kecil tiba tiba ia merasakan seseorang menepuk bahunya dari belakang. Cherry menghentikan langkahnya dan melepas headsetnya, lalu berbalik badan.

"Tuan? Tuan ngapain disini?" kaget cherry, ia begitu terkejut melihat varo menyusulnya dengan mengenakan baju santai dan celana training.

"tentu saja jogging"sahut varo.

Cherry menaikan sebelah alisnya "tadi katanya nggak mau jalan sama babu kayak saya?" tanya cherry datar.

Varo tertawa kecil. Entahlah, dirinya juga tidak tahu kenapa akhir akhir ini frekuensi tertawanya melonjak drastis. Padahal ia sadar sekali bahwa dirinya ini adalah orang yang jarang tertawa selama ini.

Cherry tanpa sadar juga tersenyum kecil saat melihat varo tertawa.

"siapa juga yang mau jogging sama kamu, saya memang lagi mau jogging aja. Kebetulan aja ketemu kamu disini"ucap varo, senyum dibibir cherry luntur seketika dan digantikan dengan ekspresi kesal.

Cherry meninggalkan varo begitu saja dengan perasaan kesal yang teramat, ia tidak mempedulikan varo yang terus menerus memanggil namanya.

Varo berlari untuk mengejar cherry lalu ia menyamakan langkah dengan cherry.

Cherry yang tadi memandang kedepan memalingkan mukanya ke sebelah kanannya, ia membuang muka dari varo dan memilih memandang kearah pohon pohon hijau.

"hey? Kamu marah sama saya?"
"engga" jawab cherry singkat tanpa ada niatan menatap lawan bicaranya tersebut.

Varo tersenyum melihat kelakuan cherry yang sedang merajuk seperti itu, tiba tiba cherry menghentikan langkahnya membuat varo juga menghentikan langkah kakinya secara spontan.

"kenapa inah?"tanya varo heran.

"RISA!! Tuan tinggal dia dirumah sendirian?!" Tanya cherry panik yang baru saja menyadari akan hal itu.

"astaga! Saya baru ingat, saya kira tuan akan dirumah bersamanya" cherry tanpa bicara apapun langsung berbalik arah dan berlari kembali kerumah.

Cherry masuk kedalam rumah dengan terburu buru ia langsung menuju kekamar risa. Ia membuka kamar risa dan bernapas lega. Ternyata gadis kecil itu tengah tertidur pulas, sempat ia berpikir macam macam tadi saat risa ditinggal sendirian dirumah tentu saja karena risa anak yang sangat hiperaktif. Kalau tidak, mungkin dia tidak akan sepanik ini. Ia sangat khawatir dan takut akan terjadi hal buruk pada risa tadi.

Cherry menghela napas berat, tiba tiba sesosok suara bariton mengagetkannya.

"kamu sangat khawatir padanya kan?, Apa kamu begitu menyayanginya?" cherry menoleh kesumber suara, terlihat varo tengah berdiri didepan pintu kamar risa sambil melipat kedua tangannya dan menyenderkan bahu kanan nya tembok.

Cherry tidak berniat menjawabnya. Bukan karena malas, tapi dirinya memang tidak tahu apa jawabannya tapi ia harap jawabannya adalah tidak.

Cherry memilih pergi dan berjalan menuju dapur untuk mengambil minum. Berlari lari seperti tadi membuat dirinya merasa haus. Varo mencekal tangan cherry saat cherry hendak melewatinya menuju dapur.

"kenapa diam?" tanya varo datar namun dengan pandangan yang sangat tajam. "tentu saja saya peduli padanya, dia adalah tanggung jawab saya karena saya babbysitternya"

"hanya itu?"

Cherry melepas cekalan tangan varo dan memilih berlalu meninggalkan varo dengan menggantungkan jawabannya.

*
*

Cherry mengambil air dikulkas dan meneguknya perlahan. Ia tidak habis pikir bagaimana dia bisa sebegitu khawatirnya pada risa.

Apa ini yang dinamakan senjata makan tuan, gue pengen jadiin risa pion buat bikin varo jatuh cinta lagi sama gue, malah gue sayang beneran sama risa. Ngga! Ya tuhan aku ngga mau terjebak dalam masa lalu lagi' batin cherry

Tbc



The Lost Memories  [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang