Tinggalkan jejak saat membaca
Happy reading..
Langkah kaki cherry menuntun nya kembali ke kamar nya dengan gontai. Ia masih tidak bisa melupakan hal bodoh apa yang dia lakukan untuk anak dari dua orang yang sangat dia benci. Dia tidak habis pikir kenapa dia harus tiba tiba berlari dengan napas tersengal sengal hanya untuk memastikan anak dari musuh musuh nya baik baik saja.
Ini gila. Kalo diterusin gue berada disini. Yang ada bisa bisa semua rencana gue yang udah gue jalanin berbulan bulan jadi melenceng kemana mana. Nggak.. Ini gabisa dibiarin. Gue mesti jaga jarak dari risa. Gue juga mesti buru buru gimana cara nya bikin varo suka sama gue lagi, dan ninggalin dia. Gue pengen ini cepet selesai! Gue pengen bisa cepet cepet balik ke indonesia 'batin cherry frustasi.
Cherry membuka ponselnya dan membuka aplikasi game favoritnya. Saat ini yang dia butuhkan hanyalah meredam stress nya akibat obsesi balas dendam nya yang tak kunjung kelar. Kali ini dia berusaha lebih hati hati. Dia harus bermain dengan tenang dan senyap. Dia tidak ingin terjadi kejadian seperti waktu itu.
Flashback on
[Part 16]
Cherry sedang menunggu dikamarnya sambil memainkan game dihandphone nya.
"Anjir, shit, wtf! Bentar lagi padahal gue menang anying tuh yang kill gue!"
"Ehemm"suara bariton berdehem cherry melihat kearah sumber suara.
"Ehhe he, tuan?" tiba tiba tubuhnya mematung. Mukanya tegang seperti habis tertangkap basah. Ekspresinya mirip seperti curut yang habis terjebur got.
"Ouh jadi kayak gini omongan babysitter risa"ucap varo dengan datar
"Maaf pak refleks"
"Refleks ndas mu" Cherry yang tadi berekspresi seperti curut kedinginan tiba tiba tertawa lebar
Flashback off
Cherry bergidik ngeri saat membayangkan nya kembali. Rasanya terkadang tinggal disini bisa menjadi sangat kocak namun bisa juga menjadi sangat horror. Terutama mantan pacarnya itu yang tempramental nya telah memasuki tahap overdosis.
Cherry berjalan menutup pintu dan mengunci nya. Dan duduk ditepi ranjangnya.
Bismillah gue mainnya tenang dan gak berisik 'ucap cherry dalam hati. Dia menghembuskan nafasnya perlahan. Dia mulai menyalakan kembali layar ponsel nya dan menekan aplikasi game online nya.
🍃🍃
' Hai ' panggil seseorang
Cherry mengalihkan pandangannya dari ponsel nya dan menatap ke arah sumber suara yang baru saja ia dengar tengah menyapanya.Terlihat varo sedang berdiri santai dengan bersandar dikusen pintu kamar nya. Ia menatap cherry lekat sambil tersenyum tipis.
Weh anjir, dia masuk dari mana. Perasaan tadi pintunya udah gue kunci. Apa selama empat tahun gak ketemu ini, dia kuliah di universitas ilmu kedukunan 'batin cherry heran
Varo melipat kedua tangannya didada dan berjalan kearah cherry lalu duduk disamping cherry. Tepatnya di samping ranjang tempat cherry juga sedang duduk.
'Kenapa? Kalau mau bahas soal tadi saya gamau tuan. Udah saya jawab kan tadi' ucap cherry dengan nada sok acuh. Kali ini dia tidak mau lagi terlihat terlalu barbar dulu. Dia harus tetap menjaga image nya sebagai babu kelas atas.
Varo memandang kearah lain dan tersenyum setengah tertawa. 'Ngga . Saya ngga lagi mau ngajak kamu bahas itu lagi. Kalau kamu sudah bilang gitu ya saya harus percaya bahwa itu alasannya kan? .. Saya cuma mau tanya kenapa setelah pulang dari jogging tadi kelakuan kamu sekarang sudah seperti pemain sinetron. Dramatis, sok cuek, sok judes. Biasa saja.. Saya ngga mau jadi bahan haluan dari drama hidup kamu' ucap varo

KAMU SEDANG MEMBACA
The Lost Memories [On Going]
Novela Juvenil(FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA) ... #5 in terharu [7.05.2021] #1 in terharu [14.07.2022] # 21 in mood [17.07.2022] #7 in mood [24.07.2022] #109 in umum [16.07.2022] Cherry tidak pernah sekalipun menyangka, obsesi balas dendam n...