...•oOo•...Setelah acara ijab qabul dikediaman Pramudya, Malam harinya Ega dan Azet berada disalah satu grand hotel ternama yang ada di Jakarta untuk melangsungkan acara resepsi mereka.
Tamu yang hadir dalam acara resepsi kali ini tak jauh berbeda dengan tamu yang tadi hadir diacara ijab qabul mereka. Karena baik Ega maupun Azet memang tidak mengundang banyak teman-teman mereka. Selain keluarga besar, mereka hanya mengundang segelintir teman karib saja sisanya adalah tamu dari teman-teman Mamanya Azet.
Tema resepsi pun tak jauh-jauh dari nuansa adat kedua keluarga mempelai dengan versi yang lebih modern.Singgasana raja dan ratu sehari itu pun di design tak terlalu mencolok diantara kursi-kursi pengiring mereka. Tetap memberi kesan sederhana dan tidak berlebihan.
Ega yang mengenakan gaun panjang berwarna putih terlihat sangat menawan dengan sebuah buket mawar merah ditangannya.
Polesan make up nya pun tak terlalu mencolok, membuat wajahnya cantik natural.
Sedangkan sang suami yang kini duduk disebelahnya hanya diam memandang lurus entah kemana atau pada siapa. Membuat Ega pun ikut terdiam.
Setelah 2 jam berlalu sejak acara dimulai, tamu tak kunjung mereda malah semakin bertambah. Membuat tenggorokan Ega rasanya sangat kering. ingin rasanya ia mengambil segelas minuman untuk mengobati rasa hausnya. Namun, stand minuman yang cukup jauh dan mengingat kakinya yang sudah sangat pegal mengurungkan niatnya.
Bukannya ia tak terbiasa memakai heels, namun berdiri menyalami tamu dengan mengenakan heels selama 2 jam dengan durasi duduk hanya sekitar 5-10 menit itu sungguh sangat menyiksa kaki.
Disaat ia ingin meminta bantuan, namun semua orang terlihat sibuk dengan acara ataupun sibuk mengobrol sesama rekan bisnis begitupula dengan sahabat-sahabatnya.
"Bawakan minuman untukku"Ucap sang suami yang berbicara dengan seseorang di ponselnya.
Tak perlu menunggu lama, akhirnya datang seorang pelayan membawa dua buah gelas minuman diatas nampannya.
"Minumlah" Seolah mengerti penderitaan yang kutahan sedari tadi, pria disebelahnya kini menyuruh Ega mengambil satu gelas lain yang dibawa sang pelayan.
"Ada lagi tuan?"
"Tidak. Pergilah" Ucap pria disebelahnya dengan datar membuat sang pelayan segera berlalu.
Setelah itu keadaan kembali hening.
"Hallo Ga, Happy wedding ya! gue gak tau harus sedih atau seneng lo udah sold out duluan, huhu" Zizi menghampiri Ega untuk memberikan ucapan selamat.
"hehe, Thanks ya Zi. lo buru nyusul gih"
"Doain gue cepet lulus deh, baru nyuruh gue nikah"
"haha, ya kenapa? kan malah enak kalo di akhir-akhir kuliah udah ditemenin suami. ada yang nyemangatin terus ada yang bantuin" Ega mencoba menggoda Zizi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pernikahan Tak Diinginkan ✔
Romance"Ma, ada apa memanggilku?" suara bariton terdengar membuat Ega mendongakkan kepalanya. "Bawa istrimu ke kamar" "Ayo" Azet mengulurkan tangannya kepada Ega. Setelah uluran tangannya diterima, Azet hendak berjalan sampai akhirnya sang Mama kembali...