...•oOo•...15 menit sudah Ega berdiam di dalam kamar mandi. Ia belum membersihkan diri, bahkan melepaskan gaun saja belum. Hal ini karena ternyata gaun yang ia pakai kancingnya dibelakang bukan didepan.
Ya ampun terus ini gimana?
Ega berjengkit mendengar ketukan pintu kamar mandi.
"Ya?" sahutnya.
"Lo ngapain sih didalem? Dari tadi gak ada suaranya. Cepetan gue mau mandi" Oke, itu suara Azet.
"Eh-e.." akhirnya Ega membuka pintu kamar mandi dan mendapati Azet berdecak pinggang dengan handuk bertengger dibahu sebelah kanannya.
"Lo duluan deh" ujar Ega sembari keluar. Tanpa mengeluarkan sepatah kata, Azet langsung menyelonong masuk ke dalam kamar mandi.
Setelah beberapa menit kemudian, Azet keluar dan mendapati istrinya sedang duduk di pinggiran petiduran.
Selesai berganti pakaian, tanpa menghiraukan istrinya, Azet segera menaiki ranjang merebahkan tubuhnya yang lelah karena seharian berdiri.
"Mau sampe kapan lo disitu? gak mau mandi?" Azet risih karena istrinya tak ada pergerakan sama sekali setelah 15 menit ia berbaring di ranjang.
"A-ak-gue capek, gue gak bisa buka kancing-kancing dibelakang gaun ini" jawab Ega tanpa berbalik ke arah suaminya.
Azet memerhatikan istrinya dari belakang dan terdiam beberapa saat sebelum akhirnya menghembuskan nafasnya berat. Lalu ia bangun dan seketika mendekat dan membuka satu persatu kancing yang melekat di gaun punggung istrinya.
Ega yang mulanya terdiam langsung berdiri menyadari kancingnya terbuka satu persatu yang artinya kini punggungnya terekspos.
"Kok lo-" Ega berbalik menghadap suaminya.
"Kalo punya mulut itu digunain kalo lo lagi butuh bantuan. Seneng amat nyusahin diri sendiri" Ega tercengang melihat suaminya langsung menarik selimut dan memejamkan matanya.
Sumpah demi apapun Ega malu, sangat malu. Karena Azet melihat punggungnya yang terbuka.
Bunda.. Aku malu.
Oke, Ega akui bahwa dirinya memang hampir 10 tahun ini ia tak pernah lagi mempunyai hubungan spesial dengan siapapun.
Dulu, dulu sekali. Ketika awal kelas 2 Mts, Ega pernah berpacaran 1 kali. Eh, 2 kali. Eh, 1 kali! Entahlah, Ega bingung pasalnya awal sekali ia berpacaran hanya selama 1 hari.
Eh, bukan 1 hari! Hanya sekitar 20 jam setelah ia menerima pernyataan seorang cowok yang mengajaknya berpacaran. Sudahlah.
Hal tersebut membuatnya sangat canggung bila terlalu dekat dengan lawan jenis.
Ia pun segera berlari kedalam kamar mandi dan menutupnya dengan keras membuat Azet membuka matanya lagi.
"itu cewek kenapa sih? Heran gue" Azet melanjutkan tidurnya.
...
Ega sudah sedari tadi bergelimpungan ke kanan dan ke kiri, membuka dan menutup matanya berulang kali. Jujur saja, ia sangat risih terlalu dekat dengan seorang pria, apalagi pria itu berbaring disebelahnya.
Dilihatnya jam sudah menunjukkan pukul 02.15 dini hari. Namun kantuk tak kunjung menghampirinya.
Ya Allah.. Ada apa dengan hamba
Akhirnya Ega menyalakan televisi dengan volume rendah agar tidak mengganggu suaminya.
Ega memerhatikan tayangan di layar televisi, namun ia tak benar-benar fokus dengan alur tayangan tersebut. Otaknya hanya memikirkan hal lain.
Apakah keputusan ini benar?
Apakah semua ini baik untukku?
Apakah kelak kami akan bahagia?
Atau.. Kami tak berjodoh selamanya?
Semua silih berganti datang seolah mengabsen kembali yang seharusnya tak pernah Ega pikirkan lagi karena sekarang semua sudah terjadi.
Jadi sekarang harus memikirkan atau setidaknya merencanakan masa depan baru. Walau itu sulit.
Tak terasa kantuk mulai menyerang, membuatnya tertidur di sofa dengan televisi yang masih menyala.
...•oOo•...
Asalamualaikum gais..
Maafkan aku yang baru update PTI lagi :)
Maaf karna beberapa waktu ini aku lagi banyak pikiran, huhuu. Masih belum bisa membagi waktu antara kuliah sama nulis :(
Alhamdulillah ini aku bisa update lagi, dan doain aku bisa cepet nyelesain cerita ini yaaa..
Makasih sudah setia membaca dan menunggu kelanjutan antara Ega dan Azet.
Xie Xie.. 💋Januari'20
KAMU SEDANG MEMBACA
Pernikahan Tak Diinginkan ✔
Romance"Ma, ada apa memanggilku?" suara bariton terdengar membuat Ega mendongakkan kepalanya. "Bawa istrimu ke kamar" "Ayo" Azet mengulurkan tangannya kepada Ega. Setelah uluran tangannya diterima, Azet hendak berjalan sampai akhirnya sang Mama kembali...