Second Meeting

3K 179 22
                                    

Disclaimer : Naruto belongs to Masashi Kishimoto

Pairing       : UtaNaru, SasuNaru

Story by     : @Tsukiseinaru

Genre         : Fantasy, romance, omegaverses.

Warning    : Typo, BoyxBoy, yaoi, M-preg, OOC, alur tidak tentu. Dan masih banyak kekurangan lainnya.

Nb : Bagi yang homophobic, di mohon untuk tidak men-judge dan menyingkir. Penulis tidak bertanggung jawab jika kalian tetap bandel membaca meskipun memiliki phobia. Okay?!

Happy reading!!

Cover bukan pemilik asli penulis, dan sifatnya hanya sebagai pemanis. Konten pict. di ambil dari app Pinterest.

.

.

.

"Apa kau bilang?! Dia tidak datang?!" seorang pria paruh baya berteriak nyaring di sebuah gedung megah tak jauh dari tempat Naruto berada.

Pria kurus yang berada di depan pria paruh baya itu hanya menunduk dalam penuh penyesalan saat di marahi. Menjawab dan menjelaskan apa yang di tanyakan oleh sang boss.

"Sial!! Kalau sudah begini, bagaimana bisa kita mencari penggantinya secepat mungkin?! Tidak akan sempat!" kata pria paruh baya itu dengan kernyitan dalam berkonflik.

Dia menekan pelipisnya frustasi tampak tengah berfikir. Pada saat itulah, pandangannya jatuh pada sosok Naruto yang berdiri tidak jauh dari mereka. Pria tua itu sedikit menilai penampilan Naruto, dan detik berikutnya, dia menyeringai puas. Menegakkan badannya, pria itu menatap pria kurus di sampingnya dengan pandangan tajam.

"Pergilah! Selesaikan pekerjaanmu. Dan biarkan urusan ini aku yang menyelesaikannya."

"Baik tuan, permisi." pria kurus itu membungkuk mohon diri dan hanya di balas gumaman singkat pria paruh baya itu. Lantas kemudian, pria paruh baya itu berjalan dengan wajah tersenyum ke arah Naruto.

Menepuk pelan bahu Naruto, dia menunggu responnya sebelum dia tersenyum cerah ketika Naruto berbalik untuk menghadapnya dengan kernyitan ingin tahu.

"Nak, bisakah kau ikut denganku?" kernyitan Naruto semakin dalam karena tidak paham dan dia mulai memasang sikap waspada. Pria itu berdehem sebentar menghilangkan kecanggungan, "Begini. Aku ada masalah dengan pekerja yang aku sewa sebelumnya. Dia tidak datang hari ini karena mendadak sakit. Bisakah kau menggantikan dia dan bekerja untukku sehari saja?"

"???" Naruto masih tidak merespon. Dia hanya menatap lekat pria paruh baya itu dalam keraguan. Pria itu cemas, mengusap dahinya gugup, dia kembali menjelaskan pada Naruto.

"Kau tenang saja. Pekerjaan ini aman. Kau hanya perlu menjadi pelayan yang berkeliling membawa minuman ke para tamu yang hadir di gedung sana. Aku hanya membutuhkanmu sampai pukul dua belas malam. Setelah itu, kamu bebas. Bagaimana?"

Tawaran ini menggiurkan Naruto. Meskipun hanya bekerja setengah hari sebagai pelayan, bayaran yang akan di terimanya sudah cukup untuk biaya hidupnya selama satu minggu. Hanya saja dia tidak tahu berapa uang yang akan dia terima.

"Aku akan membayarmu 150 dollar untuk semalam. Bagaimana? Itu bukan jumlah yang sedikit, kan?"

"Ini.. Bukan penipuan, kan?" tanya Naruto, polos.

"Ah, tentu saja tidak." pria itu mengibaskan telapak tangannya dan tersenyum, lalu dengan cepat pria itu menemukan sebuah kertas kecil dari saku jasnya dan menyodorkannya pada Naruto. "Itu adalah kartu namaku dan nama perusahaanku. Kamu bisa yakin dengan itu bahwa ini bukanlah sebuah penipuan."

Waiting You +18 [H I A T U S] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang