Do It, Or Not Forever!

2.5K 155 11
                                    

ADEGAN DEWASA!! +18

Di mohon untuk yang masih di bawah umur, bijaklah dalam membaca konten sesuai usia. Kalau masih bandel, tanggung sendiri. 😂

Disclaimer : Naruto belongs to Masashi Kishimoto

Pairing       : UtaNaru, SasuNaru

Story by     : @Tsukiseinaru

Genre         : Fantasy, romance, omegaverses.

Warning    : Typo, BoyxBoy, yaoi, M-preg, OOC, alur tidak tentu. Dan masih banyak kekurangan lainnya.

Nb : Bagi yang homophobic, di mohon untuk tidak men-judge dan menyingkir. Penulis tidak bertanggung jawab jika kalian tetap bandel membaca meskipun memiliki phobia. Okay?!

Happy reading!!

Cover bukan pemilik asli penulis, dan sifatnya hanya sebagai pemanis. Konten pict. di ambil dari app Pinterest.

.

.

.

Sagi tidak tahu jika Naruto benar-benar lenyap dari pesta. Ketika dia kembali ke ruang karyawan, dia sama sekali tidak melihat keberadaan pemuda tersebut. Bahkan semua orang tidak ada yang menyadari hilangnya Naruto malam ini.

Dato bahkan menutup mulutnya tidak mau menjelaskan apapun. Dia hanya datang untuk mengambil tas dan pakaian milik pemuda itu dan bergegas pergi tanpa kata.

Melihat atasan mereka yang acuh tak cuh terhadap karyawan sementara itu, tentu membuat semua orang memilih untuk menyingkirkan kekhawatiran mereka mengenai pemuda misterius yang baru mereka kenal sehari.

Di luar gedung, Sasuke sudah mulai semakin cemas dan melongokkan kepalanya dengan kaki berjinjit-jinjit. Berharap dia mampu melihat rambut pirang menyembul dari semua banyaknya kerumunan yang keluar berjalan pergi meninggalkan pelataran gedung. Namun, dia masih tidak juga melihat tanda-tanda hadirnya Naruto di antara banyaknya kerumunan itu.

Berkali-kali dia melirik jam tangannya, waktu sudah menunjukkan jam dua belas lewat lima menit. Lalu, lima menit kemudian menjadi jam dua belas lebih sepuluh menit, begitu seterusnya hingga jarum jam itu akhirnya berhenti di angka satu dan masih terus berjalan.

Kekhawatiran Sasuke semakin menjadi. Berkali-kali dia mengirim pesan, tidak di balas. Berkali-kali dia mengirim panggilan, tidak di angkat. Dan dia ingin rasanya membanting ponselnya karena mulai naik pitam.

Gedung itu mulai sepi meskipun lingkungan di sekitar masih sangat ramai dengan penjual kaki lima.

Sagi, adalah orang terakhir yang keluar dari gedung itu. Dan Sasuke segera mencegatnya untuk berhenti. "Maaf, apa kau pernah melihat seorang pemuda dengan mata biru rambut pirang? Dia memiliki tinggi kira-kira 1,68 inch."

Sagi jelas tahu yang di maksud oleh pria di depannya. Hanya saja dia tidak yakin sampai pria itu menambahkan, "Dia bilang dia bekerja di gedung ini selama satu hari."

"Oh, Naruto?"

"Benar!" timpal Sasuke cepat. Sagi sedikit bingung harus menjelaskan seperti apa.

"Aku tidak melihatnya saat hampir tengah malam. Aku mencoba untuk mencarinya sebelum keluar dari gedung ini. Boss juga tidak menjelaskan lebih detailnya pada kami dan hanya berkata bahwa Naruto dalam keadaan aman di tangan yang benar." jelas Sagi sedikit merasa bersalah. Dia tersenyum ikut prihatin. Menepuk bahu Sasuke mencoba menguatkan.

"Mungkin dia mengalami sesuatu di saat terakhir pekerjaannya dan seseorang menolongnya. Aku sempat berbicara pada boss untuk berjaga-jaga jika tiba-tiba ada seseorang yang menunggunya untuk menjemput, apa yang harus di katakan. Dan boss kami memberitahu siapa orang yang mencoba menolongnya. Dia berasal dari keluarga kerajaan. Jadi kamu bisa sedikit tenang."

Waiting You +18 [H I A T U S] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang