Personal Assistant

1.7K 133 39
                                    

Disclaimer : Naruto belongs to Masashi Kishimoto

Pairing       : UtaNaru, SasuNaru

Story by     : @Tsukiseinaru

Genre         : Fantasy, romance, omegaverses.

Warning    : Typo, BoyxBoy, yaoi, M-preg, OOC, alur tidak tentu. Dan masih banyak kekurangan lainnya.

Nb : Bagi yang homophobic, di mohon untuk tidak men-judge dan menyingkir. Penulis tidak bertanggung jawab jika kalian tetap bandel membaca meskipun memiliki phobia. Okay?!

Happy reading!!

Cover bukan pemilik asli penulis, dan sifatnya hanya sebagai pemanis. Konten pict. di ambil dari app Pinterest.

.

.

.

Utakata menyeringai tipis penuh arti saat menghadapi pemuda di hadapannya kini. Ada kesenangan tersendiri ketika dia sudah bertemu tatap kembali dengan pemuda itu. Demi bisa berhadapan dengan Naruto, Utakata meminta Juugo yang seorang manager hostel untuk membawa Naruto menghadapnya tanpa memberitahu pemuda itu siapa yang ingin bertemu dengannya.

Di lain sisi, Naruto mengumpat dalam hati ketika tanpa dia duga orang yang akan dia temui adalah pria one night stand-nya. Dia ingin mundur, dia ingin kabur. Andai saja bumi bisa terbelah menjadi dua, detik itu juga dia lebih memilih terjun ke dalamnya dan tidak ingin muncul lagi.

Seharusnya dia meminta Sasuke untuk membatalkan janjinya bertemu dengan manager hostel dan menolak pekerjaan ini secepatnya saat hari itu bertemu dengan pria ini di hostel.

Dia tidak pernah berfikir bahwa pemilik sah hostel ini akan menjadi pria di depannya. Naruto kira pria ini hanyalah seorang pelanggan yang sekedar lewat untuk menginap beberapa hari dan akan pergi untuk selamanya. Siapa yang tahu bahwa hal-hal yang coba dia pikirkan justru hanya menjadi khayalannya.

Naruto berdiri menunduk dalam dengan wajah merona malu. Dia tidak berani menatap mata hazel Utakata yang masih menatapnya dengan tatapan berbahaya.

Utakata batuk, "Jadi, kenapa malam itu kau mencoba kabur dariku?" 

"I-itu...." Naruto mengulum bibirnya gugup. Utakata masih menatapnya sabar menunggu jawaban. Dia tidak ada pikiran untuk marah pada pemuda itu. Hanya saja, dia harus memastikan sesuatu untuk mengusir rasa penasarannya selama ini.

"Bersikaplah santai. Apa yang terjadi terakhir kali di antara kita hanya sebuah kecelakaan."

Hening sesaat, dan kepala Naruto semakin menggantung penuh penyesalan, "Kebetulan saja saat itu aku di dekatmu ketika Alel milikmu aktif. Aku bukan orang yang tega membiarkan seorang Omega mengalami kesulitan seperti itu, karena itulah aku menolongmu."

(alel /alél/ n gen yg terletak di suatu tempat (anggota badan) dan mengakibatkan sifat yg sama karena suatu mutasi) Tsuki tidak paham. Tapi dari beberapa referensi hanya mengatakan demikian. o(〒﹏〒)o

Mengambil nafas dalam, Utakata menghembuskannya perlahan sebelum melanjutkan. "Biasanya aku akan membawa Omega yang mengalami kesulitan itu pulang ke rumah mereka atau sekedar menelepon Alpha mereka untuk menjemput. Tapi ketika aku bertanya di mana rumahmu, kau menolak untuk memberitahu dan memilih tinggal. Kau juga tidak mengatakan bahwa kau sudah memiliki Alpha."

"Aku? Tidak!" pekik Naruto menyanggah pernyataan Utakata. Pria itu sedikit tertegun ketika Naruto tiba-tiba saja menjawabnya dengan tegas dan menatapnya lekat. Seolah dari tatapan itu dia mengatakan bahwa dia harus percaya Naruto tidak memiliki Alpha lain.

Waiting You +18 [H I A T U S] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang