Heat!

1.6K 72 32
                                    

Disclaimer : Naruto belongs to Masashi Kishimoto

Pairing : UtaNaru, SasuNaru

Story by : @Tsukiseinaru

Genre : Fantasy, romance, omegaverses.

Warning : Typo, BoyxBoy, yaoi, M-preg, OOC, alur tidak tentu. Dan masih banyak kekurangan lainnya.

Nb : Bagi yang homophobic, di mohon untuk tidak men-judge dan menyingkir. Penulis tidak bertanggung jawab jika kalian tetap bandel membaca meskipun memiliki phobia. Okay?!

Happy reading!!

Cover bukan pemilik asli penulis, dan sifatnya hanya sebagai pemanis. Konten pict. di ambil dari app Pinterest.

.

.

.

Hotaru berjalan di kegelapan malam dengan langkah terseok-seok. Tubuhnya bergetar dengan desisan rasa sakit yang mendera bahunya, di mana di sanalah dagingnya terkoyak. Peluh terus membanjiri pelipisnya hingga mengucur deras memenuhi wajahnya akibat menahan rasa sakit yang teramat sakit.

Rahangnya mengeras dengan sorot mata berkilat tajam. Menggeretakkan giginya, Hotaru terus menahan rasa sakit yang semakin menyiksanya. Tidak jarang dia akan memperlambat langkahnya dan menyandarkan diri di beberapa tembok bangunan maupun pagar yang di temuinya hanya untuk beristirahat sejenak.

Kegelapan malam tidak lagi membuatnya takut. Dunianya telah tenggelam ke dalam kegelapan semenjak cintanya di tolak dan hidupnya hancur. Entah kenapa, semua rasa hormat yang pernah dirinya dapatkan dengan begitu saja hilang dari kehidupannya yang damai.

Mata Hotaru berkilat penuh kebencian dan amarah ketika mengingat kembali kejadian yang membuatnya menjadi menderita seperti saat ini.

"Aku akan membunuhmu. Bagaimanapun caranya!" desisnya bersumpah. Dia terengah-engah semakin berkeringat. Rasa benci dan keinginan membalas dendamnya membuat Hotaru tidak memperdulikan lagi keadaannya yang menyedihkan.

"Shit!! Aku harus pergi ke rumah pria itu. Hotaru, kamu pasti kuat. Hah.. Hah.. Sshh.. Brengsek!"

Di dalam kegelapan malam, wanita itu terus melangkah dengan kaki tertatih. Terus menuju ke kedalaman gelapnya malam dan tertelan sepenuhnya.

.

Masih setia menatap layar ponselnya, Sasuke mulai berkonflik dengan hatinya. Sudah hampir lima hari Naruto tidak ada kabar. Dan hatinya semakin cemas. Berkali-kali ponsel Naruto dia coba hubungi, namun tetap tidak ada hasil. Jika hari ini dia mencoba menghubunginya lagi, apakah nomor pemuda itu akan aktif?

Sasuke menghela nafas panjang sebelum dia memutuskan untuk menghubungi Naruto kembali. "Aku hanya berharap hari ini akan berhasil."

Cukup lama ibu jari Sasuke bertahan di atas tombol dial telepon pada kontak Naruto, berdoa agar harapannya terkabulkan sebelum ibu jarinya jatuh pada tombol dial.

Pada layar ponselnya, terlihat bahwa itu terhubung sebelum akhirnya nada dering tersambung terdengar. Betapa bahagianya Sasuke ketika mendengar bahwa itu tersambung dan bukan lagi suara operator wanita yang menjawabnya.

Mata Sasuke berbinar cerah. Dengan sangat sabar dia menunggu sambungan teleponnya di jawab oleh pihak lain di seberang sana. Dalam hati dia merapalkan nama Naruto berkali-kali.

Waiting You +18 [H I A T U S] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang