Heavy Decision

1.7K 99 16
                                    

Disclaimer : Naruto belongs to Masashi Kishimoto

Pairing : UtaNaru, SasuNaru

Story by : @Tsukiseinaru

Genre : Fantasy, romance, omegaverses.

Warning : Typo, BoyxBoy, yaoi, M-preg, OOC, alur tidak tentu. Dan masih banyak kekurangan lainnya.

Nb : Bagi yang homophobic, di mohon untuk tidak men-judge dan menyingkir. Penulis tidak bertanggung jawab jika kalian tetap bandel membaca meskipun memiliki phobia. Okay?!

Happy reading!!

Cover bukan pemilik asli penulis, dan sifatnya hanya sebagai pemanis. Konten pict. di ambil dari app Pinterest.

.

.

.

Naruto tidak langsung setuju untuk melakukan tes gen mutasi. Dia masih bimbang dan merasa tidak nyaman mengingat hatinya benar-benar hanya tertuju pada Utakata.

Galadriel tersenyum menghampiri Naruto yang sedang melamun di depan rumah. Meskipun niatnya untuk mengawasi Naoki yang bermain dengan Conan, tapi fikirannya tidak berada di tempatnya.

"Apa yang sedang kau pikirkan?" kedatangan Galadriel menyentak Naruto dalam keterkejutan. Pemuda itu tersenyum sedikit di paksakan.

Galadriel tidak memberitahukan tentang kemampuannya melihat masa depan pada Naruto. Yang Naruto ketahui, Galadriel adalah seorang tabib dan pemimpin dari semua Elf. Dia sedikit paham mengenai Elf cahaya seperti Galadriel. Namun di kota Alfheimr, Elf cahaya hanyalah Galadriel seorang.

"Arwen, bisakah seorang Omega memiliki dua pasangan dalam hidupnya?"

Untuk sesaat Galadriel sedikit tertegun. Dia tidak pernah menyangka Naruto akan menanyakan hal yang seharusnya sudah di ketahui.

"Aku mengerti tentang seorang Omega yang hanya mampu terikat pada satu Alpha saja. Begitu juga sebaliknya." imbuh Naruto.

Naruto menghela nafas berat, hatinya penuh konflik antara apa yang sedang di pikirkan dan dia rasakan. Itu menyebabkan kontradiksi yang sulit untuk di putuskan olehnya.

Galadriel memahami apa yang di rasakan oleh Naruto. "Tapi untuk terikat dengan Alpha bahkan sebelum salah satunya meninggal, aku tidak pernah mendengarnya."

"Lalu bagaimana dengan hatimu? Apa yang kau rasakan?" Naruto menoleh untuk menatap Galadriel dengan sorot mata sulit untuk di artikan. Apakah dia bersedih, berkonflik, mata itu menyiratkan segalanya.

Naruto lantas mendesah, menundukkan wajahnya dengan pikiran kalut, dia menggeleng sebelum merespon. "Aku tidak tahu."

"Maka dengarkan kata hatimu. Jangan dengarkan egomu." setelah mengatakan demikian, Galadriel pergi dan meninggalkan Naruto dalam kehampaan.

Dalam sekejap saja, hatinya di obrak obrik menjadi sangat berantakan. Dia menatap lurus ke arah putranya yang sedang bermain bersama Conan dengan tawa ceria. Dia tidak bisa menahan perasaan bersalah. Putranya memang belum mempertanyakan siapa ayahnya. Namun jika dia memilih Sasuke, tentu saja putranya tidak akan percaya jika dia mengatakan bahwa Sasuke adalah ayahnya yang sebenarnya.

Naoki terlalu pintar dan licik untuk seukuran anak kecil berusia dua tahun. Memang, Naoki belum menanyakan mengenai asal usulnya dan ayahnya. Tetapi hal itu pasti akan terjadi di kemudian hari cepat atau lambat. Tapi... Apakah dirinya sendiri sudah siap untuk menghadapi semua kemungkinan itu? Dia tidak siap.

Utakata berasal dari keluarga kerajaan. Keluarga yang sangat berpengaruh di negeri ini. Selain itu, dia sangsi jika memikirkan bagaimana keluarga kerajaan akan menerima asal usulnya yang hanya berasal dari sebuah rumah panti pinggir kota.

Waiting You +18 [H I A T U S] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang