1. Peka

746 73 10
                                    

~Taeyong Pov~

Tidak percaya bukan? Aku sudah menikahinya dan itu terjadi tiga tahun lalu dan dua tahun setelah kami lulus, waktu terasa sangat cepat, umurku bertambah tua dan aku bertambah menyayanginya.

Ten, ia selalu bersamaku walaupun kita tidak bertemu jika siang hari. Aku bekerja untuk membahagiakannya dengan anakku, tunggu, anakku? Ya aku memang memiliki anak dengan Ten, ia lahir ketika umur pernikahanku sudah dua tahun. Jadi dia sudah berumur sekitar tiga tahun.

Aku selalu merindukan mereka apalagi ketika aku disibukkan dengan pekerjaan dan tidak jarang juga aku menjadi seorang penyanyi solo panggilan. Jadwalku semakin padat membuatku semakin merindukan mereka.

~Taeyong pov end~

"Ayah.. apa david boleh bermain tanah?" Anak Laki laki berumur tiga tahun itu menarik narik celana bahan yang Taeyong pakai. Siapa lagi jika bukan anaknya.

"Huh?" Taeyong menggendong anaknya yang diketahui bernama David itu. "Tentu boleh, tapi tunggu,"

Taeyong memegang tangan kecil David. Memperhatikan setiap jari jemari kecil David. Ia langsung merogoh saku celananya untuk mengambil gunting kuku.

"Ayah akan menggunting kuku David dulu," Taeyong mulai memangku David, ia dengan telatennya menggunting kuku panjang David.

Jika kalian bertanya kenapa bukan Ten yang memotong kuku David itu dikarenakan Ten pergi menemani mommynya berbelanja.

"Nah sudah, coba lihat kuku David sudah keren kan?" Taeyong langsung melakukan highfive dengan David.

David tersenyum girang karena ayahnya sudah menggunting kukunya. David melompat dari pangkuan Taeyong. Ia berlari menuju pintu depan namun tiba tiba pintunya terbuka dari luar.

David yang kecil itu pun tertabrak pintu dan terjatuh Ke lantai.

"Huaa Ayah!! David jatuh!!" David tidak segera bangun dan tetap duduk di lantai dengan menendang nendang.

"Eh? Ya ampun maaf, mama tidak tahu," Ten membungkukkan badannya. Meraih tubuh kecil David lalu menggendongnya.

"David? David tidak apa apa? Ten kemarikan belanjaanmu,  kurasa kau terlihat repot," Taeyong mengambil kantong belanja Ten dan membawa nya ke dapur.

"David tidak apa apa Ayah," David tersenyum manis meskipun tadi ia menangis. Ia memeluk leher mamanya yang menggendong dirinya.

###

Hari yang cukup cerah, tidak hujan seharian ini. Ten tersenyum dengan keluarganya yang selama ini terus bahagia, tidak ada masalah.

David yang sedang tidur dengan meletakkan kepalanya di perut telanjang Taeyong yang juga tidur di karpet depan televisi.

Ngomong ngomong, semenjak pagi Ten berbelanja, ia tidak bertemu dengan adiknya, ia tiba tiba merindukan Mark yang sudah kuliah. Dan adik kecilnya yang sudah masuk taman kanak kanak.

Suara pintu diketuk terdengar dari dalam. Ten merasa ada tamu yang datang.

Benar saja, tanpa disuruh masuk, orang itu langsung masuk kedalam rumah Ten. Siapa lagi jika bukan Mark.

Mark tidak datang sendiri, ia bersama Haechan. Mereka berpacaran sejak Sekolah menengah pertama. Tetapi mereka juga pernah putus karena Haechan tiba tiba menyukai Jeno entah siapa.

"Hyung!!!" Mark yang bersuara berat itu memeluk hyungnya yang sudah lama tidak bertemu.

"Kau sudah besar rupanya, ayo duduk Mark Chan," Ten merangkul Haechan dan menyuruhnya untuk duduk.

BUKU 2 - TAETEN [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang