Taeyong memegang secarik kertas. Kertas yang membuatnya teramat sedih. Ia harus berpisah dengan istrinya.
Didepannya ada Chanyeol dan Mark yang mengantar surat. Begitupun Ten dengan David yang ada di genggamannya.
Taeyong tidak bisa menandatangani surat perceraian ini, ia masih ingin bersama dengan keluarganya bukan hidup sendiri seperti ini dengan keluarga yang berada jauh di luar negeri.
"AYO! TUNGGU APA LAGI?!" Mark menunjuk surat yang Taeyong pegang. Meminta Taeyong agar menandatanganinya.
"PPALI!" kali ini Chanyeol sedikit berteriak. Taeyong maupun David terkejut dibuatnya.
Taeyong menandatangani surat itu dengan tangan gemetar. Ia tidak siap dengan ini.
Mark menyeringai lalu mengambil surat itu dan membawanya bersama Chanyeol.
"Kenapa tidak dari tadi ck kau lama," ucap Mark lalu pergi menuju mobil.
David masih bingung dengan apa yang dilakukan oleh orang tuanya. Apa yang mereka pegang? Kertas apa itu? David tidak tahu.
"David ayo bersalaman dengan ayahmu sayang," David yang bingung itu hanya mengangguk lalu menyalami tangan Taeyong. Ten menggendongnya sebelum David masuk ke dalam rumah.
"Mama?? Kenapa kita pulang ke rumah kakek Chan?? Bukankah ini rumah kita?? Kenapa semua baju David diletakkan di rumah kakek??" David terus bertanya karena tidak tahu. Ia terus saja mengungkapkan kebingungannya. "Ayah ayo pulang,"
David baru saja ingin menyentuh Taeyong namun tangannya sudah ditepis oleh Ten. Ia menatap tajam David seolah berkata "jangan sentuh dia David!!!"
###
Ten membawanya masuk ke dalam mobil. David sangat rewel dan terus merengek dan menangis ingin terus bersama ayahnya.
"Hikss mama ayo kembali!! Huaa David ingin bersama Ayah!!! Mamaa!! David ingin bersama ayah Yongie!!" Ten menghapus air mata yang keluar dari mata David. Ia sebenarnya tidak tega dengan David yang tidak tinggal bersama ayahnya lagi.
"Psstt sudah cup cup cup, uljima~ jangan menangis sayang~ mama ada disini, ada uncle juga, ada nenek, ada kakek, ada bibi Haechan dan ada Seojun hyung," Ten menarik David kedalam pelukannya. Ia mengelus pucuk kepala David dan menciumnya. Mark yang ada di sebelahnya juga ikut memeluk keponakannya dan mengelus elus punggungnya.
"Hikss ayah..." isakan kecil David semakin reda. Tetapi elusan Ten di punggung David tidak berhenti hingga David tidak menangis. "Ayah..."
"Kurasa dia masih menginginkan Taeyong," ucap Mark hanya dibalas senyuman oleh Ten.
###
"Bercerai? Kau serius?" Hendery terkejut dengan Taeyong yang sekaligus atasannya itu.
Taeyong dan Hendery berada di kantor yang sedikit sepi karena para karyawan banyak yang tidak lembur.
"Ya aku serius, dia menceraikanku tadi siang. Itu semua ulah Jisoo," jelas Taeyong dengan memainkan sedotan minumannya.
Taeyong mengambil foto yang ada di mejanya. Fotonya bersama Ten yang diambil saat dua tahun lalu.
"Bersabarlah..."
Taeyong tersenyum, namun sebenarnya ia merasakan sakit yang parah. Orang yang mencintainya dan dicintainya sudah meninggalkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BUKU 2 - TAETEN [✔]
FanfictionAku tidak percaya dia terpesona padaku walau hanya dengan melihat dari celah buku