16. anniversary

244 34 44
                                    

Pagi ini Ten terbangun, melirik kasur disebelahnya hanya ada David, lalu dimana suaminya? Sudah pergi?

Yang dicari Ten muncul di ambang pintu dengan nampan berisi susu dalam gelas dan sepiring pancake.

"Hyung?" Ten beranjak dari tidurnya. Ia menghampiri Taeyong yang meletakkan nampan di atas nakas.

Taeyong tersenyum lalu mengecup bibir Ten. Jarang sekali Taeyong seperti ini, Ten menjadi curiga. Hari ini Taeyong juga sangat wangi.

"Morning kiss untuk mama dan baby," Taeyong mengedipkan mata kanannya dan mengelus perut Ten. Ia lalu berlari cepat dan kembali lagi dengan membawa wadah berisi air hangat dan handuk.

Taeyong mencelupkan handuk itu ke dalam air hangat dan memerasnya, ia mengusapkan handuk itu ke wajah Ten dengan lembut. Dan satu buah handuk kering kembali ia usapkan ke wajah Ten untuk mengeringkan wajah basah Ten.

Taeyong mengambil piring pancake. Memotong pancake itu dan menyuapkannya pada Ten. Ia tersenyum lalu memberikan gelas susu pada Ten.

"Hyung ini kenapa? Hyung baik sekali pagi ini? Hyung tidak bermaksud akan pergi kan nanti?" Ten langsung bertanya tentang kecurigaannya.

Taeyong hanya tertawa dan kembali menyuapi Ten, "tidak, ayah tidak bekerja hari ini, sengaja karena kemarin ayah tidak dirumah," Taeyong memperhatikan Ten mengunyah, "ini hari pernikahan kita,"

"Benarkah? Kalau begitu aku akan mandi,"

###

Sementara Ten mandi, Taeyong sendiri mencoba untuk membangunkan David yang sepertinya tidur dengan nyenyak, memang David sedang libur, tetapi Taeyong tidak akan membuat David memiliki kebiasaan bangun kesiangan.

"David sayang, ayo bangun," Taeyong masih berdiri dan sama sekali tidak menyentuh David.

"David..."

"Engghhh ayah... nanti saja... David kan libur..." hanya itu jawaban yang David ucapkan. Taeyong dibuat gemas dengannya, ia segera menyibak selimut yang digunakan David dan menggelitiki perut David dan menurunkan celana yang dipakai David.

"Ahh ayah... jangan dilepas!!" Teriak David masih menutup matanya rapat.

"Ayo bangun, atau ayah memotong burungmu.." Taeyong menggendong David yang hanya menggunakan celana dalam.

"Memang kita mau kemana ayah? Kenapa David harus bangun??" Nada bicara David masih seperti orang mengantuk. Dirinya hanya pasrah ketika Taeyong menggendongnya.

Taeyong menggeleng pelan. Selalu saja David bertanya seperti itu jika ia menyuruh David untuk bangun pagi. Tangannya ia gunakan untuk menepuk pelan pantat David yang ia gendong seperti sedang memanggul beras.

"Astaga Ayah..."

Ten yang baru saja keluar dari kamar mandi itu ketakutan ketika Taeyong membawa David seperti itu apalagi David hanya menggunakan celana dalam seperti tuyul. "Biarkan dia tidur lagi, ini kan hari libur..."

"Hmm..."

###

David benar benar senang, akhirnya ia bisa kembali ke kasur. Namun ketika Taeyong meletakkannya di kasur depan televisi seketika kantuknya hilang dan ia memikirkan sesuatu.

'Kenapa David memikirkan mama Ya? David takut jika Ayah memukul mama lagi, seperti waktu itu,'

David membuang pikiran buruknya dan kembali tidur.

BUKU 2 - TAETEN [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang