10. apa?

201 44 11
                                    

Ten menatap langit langit kamar yang terasa tidak asing. Ya! Ini kamarnya dan Taeyong, dulu. Ia memang masih tinggal di rumah Taeyong untuk saat ini karena kemauan David.

Tidak ada David di kamarnya, kepalanya tiba tiba terasa sedikit pusing. Ia menyibak selimut yang menutupi tubuhnya.

Oh tidak! Ten kembali memakai selimutnya. Ia terkejut dengan dirinya sendiri. Tanpa busana sama sekali? Monolog Ten dalam hati. Ia tidak ingat apa yang terjadi semalam.

Ia hanya ingat jika memang dirinya dan Taeyong menghabiskan banyak soju dan mabuk di dekat kolam setelah David benar benar tidur. Setelah itu Ten lupa.

Ia menoleh ke samping, Taeyong bersamanya dalam satu ranjang, hanya memakai underwear berwarna putih.

"Apa yang dia lakukan padaku?" Ten mendudukkan dirinya di atas kasur. Ia merasa sakit di bagian area lubangnya saat akan berdiri. "Akhh aku kenapa?"

Taeyong menggosok matanya, mengerjapkan matanya dan duduk menghampiri Ten yang melamun kebingungan.

"Kau kenapa?" Pertanyaan Taeyong barusan membuatnya emosi. Taeyong yang bersamanya tadi malam tetapi kenapa dia malah bertanya.

"Harusnya aku yang bertanya padamu! Aku ini kenapa?! Kenapa milikku terasa sakit?!" Ten mendorong Taeyong, ia kini berada di atas Taeyong dengan mencengkeram rahangnya.

"Baby, jangan lakukan itu, kumohon jangan menind- akhh Ten!!" Taeyong memekik sakit ketika Ten meletakkan lututnya di pahanya. "Ini ngilu,"

"Katakan padaku apa yang terjadi Lee Taeyong!!" Ten memang emosi, tetapi wajahnya tetap menggemaskan bagi Taeyong.

Taeyong mendorong Ten pelan. Ia duduk di depan Ten.

"Seharusnya kau tidak perlu marah, kau sendiri yang melakukannya dan memintaku untuk membantumu, jadi... ekhm kita melakukannya tadi malam," Taeyong berbisik di akhir kalimat. Takut orang lain atau David mendengarnya "tanpa pengaman..."

Ten melotot. Ia tidak percaya ini, matanya terpejam, ia menunduk takut jika David akan memiliki adik.

"Ten? Maafkan aku, aku hanya kesulitan mengendalikanmu tadi malam," Taeyong ingin memeluknya tetapi Ten langsung duduk menjauh dengan selimut yang masih melekat di tubuhnya.

"Jangan mendekat! Aku tidak memakai baju!"

###

Ten kembali kerumahnya hari ini. Bersama David, ia cukup kecewa dengan Taeyong yang tidak menjaga kendalinya.

Ia membuka kasar pintu rumahnya. Yang didalam terkejut dengan kehadiran Ten dan David.

"Ten kau dari mana saja?" Baekhyun bertanya sambil memainkan ponselnya.

"Jika bukan karena David aku tidak mau tinggal dirumah Taeyong,"

"Sudahlah tidak apa apa,"

Chanyeol datang dari lantai atas. Penampilannya cukup sangar. Ten menjadi merinding jika ia menceritakan soal Taeyong mengajaknya untuk rujuk.

"D- dadd.."

Yang dipanggil tidak menjawab, malah menarik Ten ke ruang makan.

Ten tidak tahu harus berbuat apa, ia sedikit merinding mengingat Daddynya jika sedang marah.

"Duduk," terdengar dingin dan tegas, bahkan berkali kali lipat lebih menyeramkan daripada saat Taeyong marah.

BUKU 2 - TAETEN [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang