8. miss him

187 43 15
                                    

Jalanan kota terasa ramai, panas terik matahari juga menyengat di kepala.

Ini sudah satu bulan semenjak Ten dan Taeyong bercerai. David akhir akhir ini tidak menanyakan keberadaan Taeyong. Ada sedikit tenang dihati Ten tapi ada juga sedikit rasa rindu karena Taeyong belum menghubunginya lagi minggu ini.

Meskipun mereka bercerai, Taeyong tidak pernah melupakan kewajibannya sebagai ayah. Menafkahi anaknya, David.

Menurut Taeyong, "Ada yang namanya mantan istri tetapi tidak ada yang namanya mantan ayah,"

Ten mengantar David ke paud untuk hari pertamanya.

"Umm mama ayo pulang..." mereka belum saja sampai disekolah tetapi David sudah merengek ingin pulang ke rumah.

"Kan kita belum sampai?" Ten mengelus pucuk kepala David sambil menyetir.

"David takut dengan ibu guru," David mengerucutkan bibirnya. Ia ingin pulang karena takut dengan guru.

"Kemarin Mama sudah bilang pada David kan, ibu guru tidak menakutkan, dia sama dengan mama,"

###

Mereka semakin dekat dengan sekolahan. Entah kenapa tiba tiba David berteriak senang setelah melihat seseorang.

"Ayah!!" David berteriak ketika sampai didepan paud. Ten menatapnya heran.

"Mana ayah?" Setelah Ten bertanya, David menunjuk orang yang berada di dekat paud.

Taeyong terlihat berada di depan restauran, tidak sendiri namun bersama seorang wanita yang tidak lain adalah Jisoo.

"Oh iya kau benar, ayo masuk," Ten menggandeng David untuk masuk kedalam kelas.

"Ahh mama ayo dengan ayah, mama... ayo!! Ayo hampiri ayah... pleaseu..." David menatap Ten dengan aegyonya. Ten tidak mempedulikannya, ia menggendong David masuk ke kelas.

"Mama!! Ayo bersama ayah!! Hiks... mama ayoo..." David menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Ten.

David hanya malu saat masuk kedalam kelas melihat anak anak lain sudah duduk ditempatnya dan David masih berada digendongan Ten sambil menangis.

"David ayo turun," Ten mengelus punggung David. David tetap tidak mau turun meskipun Ten sudah membungkuk untuk membuat David turun.

David terus mengaitkan kakinya ke perut Ten. Ia menggeleng di leher Ten, hidungnya kembang kempis setelah menangis tadi.

"David... ayo, jika tidak turun mama akan marah." David paling takut dengan Ten yang sedang marah. Ia turun dari gendongan Ten.

David berjalan dengan Ten dibelakangnya masuk ke kelas dan duduk di tempat yang kosong.

"Hai!! Siapa namamu?" Sang guru pria bertanya nama David. David sendiri tidak tahu harus menjawab apa. Ia mendongak menghadap Ten, dan Ten hanya tersenyum dengan mengangguk.

"David," Jawab David sangat pelan. Pak guru hampir saja tidak mendengarnya.

"Baiklah nama saya, Suho, anak anak kalian bisa panggil saya dengan apapun," ucap guru dengan menulis nama nya di papan tulis.

BUKU 2 - TAETEN [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang