11. rujuk?

184 41 16
                                    

Satu bulan ini Taeyong jarang berangkat ke kantornya. Dan sebulan ini juga Ten tidak menghubunginya atau datang ke rumahnya. Ia masih mengingat kata kata mantan mertuanya yang menolak dirinya.

"Hhh mungkin aku memang tidak pantas untuknya,"

Taeyong menyesap kopi yang Yuna buat untuknya. Rasanya memang manis tetapi Taeyong masih menyukai kopi buatan Ten.

###

Ten merindukan Taeyong, ia ingin mengunjunginya tetapi Daddynya itu terus mengawasinya. Begitu juga Mark yang tidak tinggal diam.

David? Dia mungkin lupa dengan Ayahnya. Ia sudah terlalu nyaman tinggal di rumah kakek dan neneknya begitu juga bermain dengan Jisung dan Seojun.

"Hahaha Seojun hyung ayo kejar David!!" David berlarian di depan rumah bersama Seojun.

"Yak David!! Hyung lelah...!! Ayo kita masuk, hyung tidak mau seperti Haechan hyung," Seojun menyeret David untuk masuk, David akhir akhir ini juga bandel dan nakal.

David semakin susah untuk dinasehati dan sering menolak untuk makan jika bukan Mark atau Chanyeol yang menyuapinya. David bahkan sering bertengkar atau menangis di sekolah karena temannya. Ten tetap memaklumi, di umur 4 tahun ini memang David sedikit nakal. 

"David ayo makan..." Baekhyun berteriak pada David karena tadi David sempat kabur saat ia ingin menyuruh David makan.

"Tidak mau!!" David menatap Baekhyun dengan wajah mengejek. Ia bahkan menjulurkan lidahnya.

"Sudahlah mom, nanti David pasti akan minta makan jika ia lapar," Seojun duduk di samping Baekhyun.

###

Entah kenapa semenjak David bergaul dengan Dongyeon ia menjadi pemberani. Ia tidak pernah menangis jika bertengkar atau temannya menjahilinya. Hanya akan menangis jika mereka benar benar keterlaluan atau David merengek sesuatu kepada Ten.

"Mama..." David melompat ke atas ranjang, ia menjejeri Ten yang sedang menatap layar ponselnya.

David mengintip layar ponsel, melihat apa yang sedang menjadi objek menarik untuk Ten.

"Mama dia siapa?" David melihat pria yang wajahnya mirip dengannya. Ia lupa, mungkin karena jarang bertemu. David memang sedikit tidak asing dengan wajahnya.

"Dia ayahmu sayang, apa kau lupa?" Ten mengusap usap kepala David dengan lembut. Ia tersenyum lalu mematikan ponselnya.

"David merindukan ayah ma... ayo kita kesana... kenapa kita terus disini?? David kan ingin bersama ayah, David tidak mau terus tidur dengan Mark hyung... dia berisik," Ten terkekeh pelan, mungkin Mark tidur dengan dengkuran keras yang membuat David terganggu.

"David belum makan kan? Atau David mau minum susu? Mama buatkan ya?" Ten berusaha memotong pertanyaan David. Ia tidak mau membuat David merengek.

"David mau ini," David menyentuh dada Ten dengan jari telunjuknya. Ten tahu apa maksudnya, David dan Taeyong tidak jauh berbeda.

"Oh ayolah David, kau sudah besar sayang?? Apa kau akan terus minum ini? Memalukan,"

"Ayolah ma, David ingin ini please... David ingin susu ini... ya? Ya? Ya?"

BUKU 2 - TAETEN [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang