4. Without you

252 53 25
                                    

Ten berada sendiri di rumah sejak Taeyong berangkat ke Tokyo tadi sore.

Keheningan malam menyelimutinya. Tidak ada lagi suara rengekan atau tangisan David. Taeyong sudah membawanya ke Tokyo.

Ten menarik selimut untuknya sendiri. Tidur meringkuk di atas sofa. Ten benar benar kesepian saat ini.

'Aku akan membawa David,'

'Yak! Jangan, kau bisa kerepotan,'

'Kenapa kau melarangku? David anakku juga!'

'Bukan seperti itu, aku hanya tidak ingin kau kerepotan, aku juga sendiri disini.'

'Justru itu aku membawanya agar kau bisa merenungi dirimu yang aneh itu! Aku pergi'

Taeyong benar benar membawa David ke Tokyo, Ten berfikir itu keterlaluan. Kenapa Taeyong hanya membawa David?

Ia juga terfikir dengan ucapan Taeyong tadi, apa maksudnya Ten itu aneh?

Ten bangun dari sofa. Membuang selimut itu kesembarang arah. Ia mengacak acak barang barang yang ada di rumahnya. Mengemasi bajunya ke koper dan memesan taxi untuk pergi ke rumah orang tuanya.

Ten bahkan hanya menutup pintu rumahnya tanpa menguncinya. Tidak peduli jika akan ada maling masuk ke dalam rumahnya. Toh barang berharga yang ada di rumahnya adalah milik Taeyong.

###

Ten memandangi jalan yang ia lalui, sudah sepi dengan para pejalan kaki. Ia menatap kaca mobil yang tertutup. Menggumamkan sesuatu yang mungkin didengar oleh sang supir taxi.

###

Ten mengetuk pintu rumah orang tuanya perlahan. Bangunan tempatnya tinggal semasa lajang itu tidak berubah hingga sekarang. Semua lampu yang ada diluar sudah dimatikan. Ten sedikit takut namun ia tetap harus berada di situ.

Pintu terbuka menampakkan Chanyeol yang masih berpakaian setelan jas, sepertinya beliau baru saja pulang dari kantornya.

"Daddy!!" Ten meletakkan kopernya, memeluk Daddynya erat.

Chanyeol hanya terkejut dengan Ten yang datang tiba tiba. Ia membalas pelukan Ten dan mengelus rambutnya.

Chanyeol mengambil koper yang terabaikan itu, merangkul Ten untuk masuk kedalam. Ia hanya bingung dengan Ten yang menangis terisak di dalam pelukannya.

"Hyung?" Mark datang dari kamar mandi, sepertinya ia baru saja selesai mandi setelah melihat rambutnya yang basah.

Ten duduk di sofa ruang tamu. Ia masih menangis sejak diluar tadi.

"Astaga Ten kau kenapa??" Baekhyun keluar dari kamar, ia menghampiri anaknya yang tiba tiba datang di malam yang larut seperti ini.

"Mommy, bolehkah Ten menginap disini? Ten sendiri," Ten memeluk Baekhyun dengan erat. Sesekali Baekhyun mengusap usap panggungnya.

"Suamimu kemana? Dan David? Dia dimana? Apa kalian bertengkar?" Kali ini Chanyeol bertanya. Ia duduk di depan Ten.

"Kami tidak bertengkar, dua bertingkah romantis saat siang hari, namun saat dia berangkat ke Tokyo dia tiba tiba mengambil paksa David dan membawanya," Ten menunduk, ia tidak berani menatap kedua orang tuanya. Ia takut mereka akan bertanya yang lain lain.

BUKU 2 - TAETEN [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang