Hari Spesial

4.8K 273 17
                                    

Sekarang Ali dan Prilly sedang duduk dipelaminan untuk menyalami para tamu undangan, Ijab Qobul sudah dilaksanakan tadi pagi. Ali dan Prilly memang sepakat jika Ijab Qobul dan resepsi digabung satu hari saja, karena mereka tidak ingin capek dua kali katanya. Uniknya bahkan Ali mengundang Cecilia mantan calon istrinya.

"selamat Prilly, Ali. Seharusnya hari ini gua nih yang jadi mempelai wanitanya tapi malah Prilly ya li, Thanks pril berkat lo gua gak jadi nikah sama Ali yang gak ada apa-apanya ini" Ali mendengus mendengar ledekan sekaligus hinaan Cecilian yang bisa dibilang itu adalah mantannya.

"dasar mantan istri yang tertunda" Ucap Ali, sedangkan Prilly yang berada disamping Ali hanya terkekeh. Tak ada sedikitpun rasa cemburu ketika Ali dan Cecil saling berbicara.

"makasih ya cil, karena 60 persen acara nikahan gua lu yang siapkan tapi malah gua yang jadi pengantinya" Lalu mereka tertawa bersamaan merasa lucu dengan takdir dan rencana Allah yang benar-benar diluar dugaan.

"yaudah gua mau samperin cowok gua tuh disana, semoga kalian bahagia selalu dan cepet kasih ponakan ya buat gua" Cecil berpamitan lalu cipika-cipiki bersama Prilly.

"lah masa Prilly aja yang digituin gua enggak cil" tanya Ali dengan nada bercandanya.

"boleh sih li, tapi paling lu malam ini gagal malam pertama" Ucap Cecil yang langsung pergi begitu saja diiringan kekehan kecil.

"kamu capek?" tanya Ali dijawab gelengan oleh Prilly.

"bohong nih pasti, baru 2jam nikah udah bohongin suami mau jadi apa?" tanya Ali

"baru 2jam nikah udah bego aja, gak peka lagi" sahut Prilly

"baru 2jam nikah udah berani sama suami ya" ucap Ali. Ditengah acara saja sempat-sempatnya mereka berdebat. Untung saja suara mereka tidak keras hanya berbisik-bisik yang diduga tamu undangan sedang bemesraan padahal mereka debat.

"udah duduk aja dulu! aku aja capek masa kamu yang pake sepatu yang ada tiang penyangga begitu gak capek berdiri terus" ucap Ali

"higheels Ali, sembarang aja kalau ngomong" sahut Prilly kemudian ikut duduk disamping Ali. Benar-benar mereka ini tiada hari tanpa keributan.

"Pril aku kebelet nih kamu aku tinggal bentar sendirian disini gapapa?" tanya Ali

"yaudah sana jangan lama-lama" sahut Prilly dengan cepat Ali meninggalkan pelaminan untuk sementara. Sedangkan Prilly yang duduk sendiri jadi bingung dan menatap para tamu undangan yang sesekali melihat kearahnya.

"selamat siang semuanya" sapa seseorang diatas panggung yang tersedia, Prilly yang mengenali suara itu langsung mendongak dan menujukan pandangannya kearah panggung. Disana Prilly melihat Ali yang sudah duduk dibelakang piano.

"saya disini ingin membawakan sebuah lagu yang saya persembahkan khusus untuk istri saya"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"saya disini ingin membawakan sebuah lagu yang saya persembahkan khusus untuk istri saya"

Ali mulai memaikan jari-jarinya diatas barisan tuts-tust piano yang menimbulkan suara dentingan yang saling beriringan menghasilkan sebuah irama serta melodi indah.

Playboy (Ending)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang