Aku dan Kamu

3.9K 257 5
                                    

Prilly berjalan mendahului suaminya yang tertawa dibelakangnya, siapa lagi kalau bukan dirinya yang jadi bahan ketawa suaminya. Hanya karena takut nonton film hantu ia menjadi bulan-bulanan Ali, karena sepanjang film diputar Prilly terus saja berpingkut tangan dengan Ali dan sesekali menyembunyikan wajahnya ketika hantu muncul kelayar kaca.

"katanya gak mau nonton film Alay, giliran nonton film hantu aja gak berani diliat" ucap Ali membuat Prilly mencibir.

"Ali malam ini kamu tidur diluar ya" seloroh Prilly yang langsung membuat Ali menghentikan tawanya.

"kamu ngambek sama aku sayang?" tanya Ali yang kemudian menyamai langkahnya dengan Prilly.

"kalau iya kenapa" sahut Prilly sinis.

"ya jangan gitu dong kamu, aku kan merasa lucu aja sama kamu. Kirain aku kamu orangnya berani banget" ucap Ali

"Ali!!!" geram Prilly yang membuat Ali menyadari ia telah salah berbicara lagi. Aduh emang susah ya perempuan gitu suka sensitif.

"aduh maaf sayangku aku gak maksud ngeledek kamu" ucap Ali yang terus mengejar langkah Prilly yang lebih cepat.

"mau kemana kamu sayang?" tanya Ali ketika ia menyadari langkah Prilly bukanlah menuju pintu keluar.

"mau belanja" sahut Prilly.

"oh yaudah aku temanin, kamu mau belanja apa? Tas, sepatu, baju, make up atau mau beli perhiasan lagi?" tanya Ali.

"udah deh diam kalau gak tahu apa-apa" jawab Prilly sambil terus berjalan menyusuri Mall. Ali yang mendapat jawaban ketus dari istrinya hanya menggaruk tengkuknya tak gatal dan mengikuti langkah istrinya sambil mencoba menggandeng tangan istrinya.

"aku kirain mau belanja apaan ternyata tujuan kamu kesini" ucap Ali ketika mereka telah sampai di supermarket dimall tersebut.

Prilly berjalan menuju tempat dimana trolly-trolly disusun dan ia mengambil salah satu dari Trolly tersebut, dan mulai mengelilingi rak-rak yang menyediakan bahan makanan maupun keperluan rumah tangga lainnya. Ketika Prilly asyik memilih beberapa buah yang akan ia beli lain halnya dengan suaminya yang tiba-tiba menghilang.

"Astaga Ali banyak banget sih ngambil cemilannya" ucap Prilly ketika suaminya datang kepadanya dengan camilan yang memenuhi tangan suaminya tersebut.

"gapapa sayang buat nyetok dirumah" ucap Ali kemudian menaruh camilan yang ia ambil kedalam trolly.

"li tolong ambilin itu dong, aku gak sampai" ucap Prilly menunjuk bahan makanan berkemasan kaleng yang tempatnya agak lebih tinggi.

"oke deh" jawab Ali langsung mengambilkan bahan makanan yang Prilly tunjuk.

"udah lengkap semua nih Pril yang kamu beli?" tanya Ali

"udah ayok kekasir ,mata kamu dijaga Ali" Prilly langsung menegur Ali ketika ada anak-anak remaja yang sepertinya seumuran dengan mereka lewat didepan Ali bahkan salah satu dari mereka ada yang memberi senyumannya kepada Ali dibalas senyumanan juga oleh sang empu nama.

"hehehe balas senyum apa salahnya sayang" ucap Ali.

"iya sambil liatin belahannya yang kemana-mana" ucap Prilly ketus membuat Ali terkekeh sadar jika istrinya cemburu.

"kamu cemburu kan yang?"  tanya Ali

"gak! Siapa yang cemburu" Prilly berusaha menutupi rasa cemburunya dari hadapan Ali dengan memasang wajah judesnya.

"yah padahal aku seneng loh kamu cemburuin, pertanda kalau kamu itu mulai cinta sama aku" jawab Ali membuat Prilly yang tadinya memasang muka judes kembali melunak. Entah kenapa Prilly selalu saja ada perasaan bersalah jika Ali membahas cinta diantara mereka.

Playboy (Ending)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang