masa akhir sekolah.

4.1K 256 14
                                    

Bulan ini adalah bulan yang akan menjadi bulan yang akan menentukan masa depan Ali dan Prilly, sekarang sudah memasuki bulan April berarti sebentar lagi Ujian Nasional akan segera dilaksanakan. Bahkan Ali dan Prilly sepakat untuk pisah rumah dahulu seperti sebelum mereka menikah, Ali yang tinggal dirumah orangtuanya begitupun Prilly. Mereka semua dituntut serius belajar agar bisa mudah menghadapi ujian yang kadang soal-soalnya diluar nalar.

Ali yang berada dikamarnya sebenarya merindukan istrinya, namun mereka sudah sepakat selama seminggu ini harus berpisah demi bisa fokus kedunia pendidikan lebih dahulu. Walau kadang Ali suka gatal ingin menghubungi Prilly tapi selalu ia urungkan karena Ali tahu betul sifat Prilly yang akhir-akhir ini jauh lebih manja dari sebelumnya. Teringat kemarin adalah hari pertama mereka berpisah rumah Prilly malah menangis tak rela padahal rumah mereka hanya bersebrangan namum juga berpisah dengan orang dicintai akan terasa sulit. Disekolahpun Ali dan Prilly tidak ada waktu bertemu karena mereka berbeda kelas ujian. Atau bahkan mereka bisa beda jadwal.

Berbeda dengan Ali yang tidak terlalu frustasi dengan ujian nasional, Prilly merasa ini bulan penuh penekanan bagi dirinya. Bagaimana tidak ketika dia harus selalu menaham rindunya kepada Ali untuk tidak bertemu langsung selama seminggu. Yang membuat Prilly makin merasa tertekan adalah karena setiap tengah malam ia akan terbangun lalu menangis entah karena apa dan kemudian saat selesai solat subuh iya selalu muntah-muntah benar-benar ia tersiksa, walau begitu Prilly tidak pernah ingin memberitahu orang rumah tentang keadaannya.

Pagi-pagi sekali Prilly sudah rapi dengan seragam putih abu-abu miliknya dengan id card yang mengantung dilehernya serta atribut sekolah yang lengkap. Hari ini adalah hari kedua ia mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer. Berarti tinggal dua hari lagi ujian akan berakhir. Prilly sudah tak sabar menunggu waktu itu tiba.

Prilly turun menuju ruang makan untuk sarapan, sebenarnya ia tak nafsu makan namun ia paksakan saja agar konsentrasinya tidak buyar dalam mengisi jawaban nanti.

"semangat ya anak mamah ujiannya. Ini penetuan kamu sayang" Ucap Tante Marissa menyemangati Putrinya.

"iya mah semoga usaha Prilly gak sia-sia"

"Aamiin" Tante Marissa membantu mengaminkan do'a Anak nya tersebut.

ΔΔΔ

"kamu yang fokus ya li ngejawabnya nanti, mamah sama papah akan doain kamu dan Prilly semoga ujiannya sukses" Ucap Tante Eriska

"iya mah, makasih udah selalu do'ain Ali dan juga turut mendo'akan Prilly" jawab Ali kepada tante Eriska yang menyodorkan nasi goreng kehadapan Ali.

Sudah 5 hari lamanya Ali dan Prilly benar-benar berpisah ah lebih tepatnya memisahkan diri karena ingin fokus pada ujian sekolah. Sudah 5 hari mereka menahan kerinduan masing-masing. Disekolahpun mereka hanya dapat bertatap muka tanpa bisa saling berbincang karena mereka benar-benar dituntut serius.

Hari ini adalah hari ke empat ujian nasional alias hari terakhir bagi mereka. Ketika jam Ujian Nasional berakhir sangat terlihat anak-anak yang wajahnya tadi murung dan galau berat langsung seperti orang terlepas dari beban berat mereka. Terutama Prilly yang sudah benar-benar rindu akan suaminya Naufal Ali Farhan.

ΔΔΔ

Pulang sekolah Prilly segera pulang dan mengganti pakaiannya dengan perasaan yang amat sangat teramat senang. Karena sebentar lagi ia akan bertemu dengan seseorang yang ia rindukan.

Prilly menunggu nya hingga sore menjelang orang tersebut datang, Prilly yang benar-benar rindu langsung memeluk erat tubuh suaminya.

"aku kangen" Ucap Prilly kemudian menangis dipeluka Ali.

Playboy (Ending)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang