Seorang psikopat akan berhenti jika ia menemukan alasan untuk berhenti.Sudah hampir 1 tahun sejak kasus felix, sudah tidak ada lagi kasus pembunuhan yang terdengar.
Para polisi masih tetap memburu, apa lagi woojin, teman jurnalis nya menghilang, mana bisa ia tidur nyenyak ketika membayangkan hyunjin dibawa oleh psikopat itu.
Bangchan berkutat dengan laptop milik hyunjin. Ia menulis dengan detil bagaimana ia melakukan pembunuhan dimulai dari korban pertamanya. Ia juga meluapkan rasa senang ketika membunuh dalam tulisannya.
Didepan nya ada hyunjin yang duduk diam sambil menyantap sarapannya. Tentu saja atas paksaan bangchan.
"Chan, kenapa kau membiarkan ku hidup?" Tanya hyunjin suatu hari.
"Karena kau adalah alasan kenapa aku berhenti. Tidak kah kau bangga karena telah menyelamatkan korea dari psikopat seperti ku?"
Hyunjim mendengus, "apa nya yang membanggakan."
Hampir satu tahun tinggal bersama bangchan , hyunjin jadi tau banyak. Meski bangchan telah menghilangkan lebih dari 50 nyawa, ia memperlakukan hyunjin seperti manusia. Bangchan begitu perhatian padanya. Bahkan disaat hyunjin merasa benar benar tertekan dan trauma karena kasus felix kemarin, bangchan mampu menenangkan hyunjin dan membuat ia kembali seperti semula.
Bangchan kerap memberinya kecupan kecupan ringan, dan hyunjin sama sekali tidak marah. Ia menikmatinya seolah-olah bangchan hanyalah manusia biasa, bukan seorang pembunuh berantai yang keji.
Tapi,
Sepandai-pandainya tupai melompat pasti akan jatuh juga. Sebuah peribahasa yang cocok untuk menggambarkan kondisi saat ini.
Para polisi berhasil menemukan bangchan dan juga hyunjin. Bangchan ditangkap atas tuduhan pembunuhan berantai dan penculikan.
Hyunjin menangis, ia tau bangchan bersalah, tapi ia sudah terlanjur jatuh hati pada psikopat itu.
Sebelum polisi membawa bangchan pergi, ia menghampiri hyunjin, mengelus permukaan pipi hyunjin.
"Aku meninggalkan sesuatu di laptop mu. Aku belum pernah mengatakan ini, tapi aku mencintai mu. Kau yang buat aku berhenti" ujarnya.
Banghan pergi meninggal kan hyunjin yang menangis tersedu dalam dekapan woojin.
"Apa dia akan dihukum mati?" Tanya hyunjin.
Dengan berat hati woojin menjawab, "jawabannya sudah pasti"
Bangchan di tahan dalam sel isolasi sebelum hakim menjatuhkan vonis. Hyunjin tidak bisa berbuat banyak.
Sesuatu yang bangchan tinggalkan di laptop hyunjin adalah sebuah autobiografi yang diketik nya sendiri.
Hyunjin telah membaca dari lembar pertama hingga lembar terakhir.
Ada satu paragraf yang membuat air mata nya mengalir, "aku menemukan painkiller ku. Dia buat aku berhenti melakukan pembunuhan, pertama kalinya dalam hidup aku merasa sangat bergantung dengan kehadirannya. Nama nya hyunjin"
Dibalik wajah tampan bangchan dan sifat humble nya, hyunjin baru tau jika ia bisa jadi sebengis itu. Sama sekali tidak merasa bersalah karena telah membunuh korban nya. Ia menikmati setiap dosa yang ia perbuat. Hyunjin bisa melihat dari setiap kata yang bangchan gunakan dalam kalimat nya, laki laki itu benar benar sakit.
Ia menceritakan bagaimana ia merobek mulut korban nya dengan detil seolah-olah sedang menceritakan mainan favoritnya.
Di lembar terakhir, bangchan menulis , "cukup aku, jangan ada lagi monster seperti ku"
Hyunjin yang seorang jurnalis dan punya banyak kenalan penerbit memutuskan untuk menerbit kan autobiografi ini. Semua orang harus tau, sejahat jahat nya bangchan, ia masih punya sedikit hati nurani.
.
.
.Di hari eksekusi, bangchan memiliki sebuah permintaan terakhir. Ia ingin bertemu hyunjin, memberikannya sebuah ciuman selamat tinggal.
Para petugas mengizinkan, hyunjin di panggil dan dibawa untuk menemui bangchan.
"Jika saja kita bertemu lebih awal, mungkin akhir nya tidak akan begini." Ujar bangchan.
Hyunjin tidak dapan berkata-kata, ia sibuk menahan tangis nya.
"Aku mencintai mu hyunjin, sejak pertama kali aku melihat mu di apartemen aku telah jatuh cinta padamu."
"Tidak ada yang bisa aku lakukan, ini adalah balasan dari semua perbuatan ku"
Bangchan mendekat, menempelkan bibirnya dan sedikit melumat bibir hyunjin. Air mata keduanya mengalir. Sama sama sedih oleh perpisahan ini.
"Selamat tinggal" ucap bangchan untuk yang terakhir kali nya sebelum dibawa ke ruang eksekusi.
Bangchan tidak lagi memerlukan painkiller nya.
-fin
●●●
Untuk autobiografi itu dari kisah nya Carl Panzarm. Panzarm ini jdi jahat karena di jahati. Kisah nya Panzarm ini cukup menyentuh aku yang lemah ini :') . Dia nulis autobiografi nya dengan tujuan utk ngajarin generasi muda agar jangan ada lagi orang orang seperti dia. Dia yang melakukan kejahatan keji masih sempat berpikir untuk generasi berikut nya.
Bagian masa lalu bangchan itu kisah nya Mary Bell, seorang anak kecil yg psiko.
Dan untuk alasan kenapa bangchan membunuh diambil dari kisah nya Ted Bundy.
KAMU SEDANG MEMBACA
neowa na | chanjin
Фанфикini bukan sekedar sarapan bersama di pagi hari. bukan pula sekedar tidur di ranjang yang sama. ini tentang kita, tentang aku dan kamu.