bgm : my insecurities, not yours by slchld
.
.
.
.tentang bangchan, seorang pelukis jalanan. dan hyunjin, model dadakan nya.
.
.
.
.sudah jadi rutinitas bangchan untuk duduk di salah satu bangku taman kota dengan perlengkapan lukis nya. objek yang biasa ia lukis ialah pemandangan kota maupun orang-orang yang lalu lalang di hadapannya.
hari ini bangchan hanya ingin membuat gambar sketsa. jadi ia hanya membawa buku sketsa dan alat gambar, tidak dengan easel maupun kanvas nya.
bangchan belum sepenuhnya dapat inspirasi. ia hanya menggambar asal hingga akhir nya mata nya tertuju pada objek dihadapannya.
seorang pemuda rambut pirang sedang duduk di pinggiran kolam taman. bibir pemuda itu menekuk lucu, wajah nya kentara sekali sedang merajuk.
bangchan terkekeh pelan. tangan nya mulai bergerak membuat sketsa pemuda didepannya. begitu fokus hingga tidak sadar jika pemuda itu kini berdiri dihadapannya.
"tidak sopan! menggambar orang tanpa izin" ucap pemuda itu.
mata bangchan mengerjap beberapa kali. lamunannya buyar ketika pemuda didepannya ini mengulurkan tangannya, "hwang hyunjin" ujar nya.
bangchan segera mengkondisikan diri nya agar terlihat biasa saja di depan hyunjin, "bangchan" balasnya singkat.
"kenapa tidak bilang kalau ingin menggambar ku" kata hyunjin yang telah mendudukkan dirinya disamping bangchan. matanya melirik gambar seteangah jadi dirinya di buku sketsa bangchan.
"kau seoang pro" ujar nya.
"terimakasih, dan--maaf , menggambarmu tanpa izin"
hyunjim terkekeh, "aku tak apa, sungguh. lain kali bilang, biar aku bisa berpose lebih baik. lagipula gambar mu bagus!"
bangchan mengucap terimakasih lagi, "ah boleh aku lanjutkan?" tanya nya.
hyunjin mengangguk, ia tersenyum hingga mata nya menyipit.
"kau sepertinya sedang kesal" ujar bangchan matanya masih fokus dengan gambar disketsanya.
"ck, kakak ku sialan. dia pergi meninggalkan ku karena bertemu dengan gebetannya, padahal dia sudah janji mau traktir jajangmyeon"
bangchan membubuhkan tanda tangan dibawah gambar nya. kemudian merobek kertas sketsa tanpa merusak gambar nya , menggulung kertas tersebut dan memberikannya pada hyunjin.
"pajang di kamar mu" ucapnya. bangchan membereskan peralatannya. kemudian berdiri dan mengulurkan sebelah tangannya.
"ayo ikut, ku traktir jajangmyeon"
senyum hyunjin melebar ketika mendengar ajakan bangchan. tangan nya dengan ringan menyambut uluran tangan bangchan. tanpa ada rasa canggung sama sekali, seolah telah saling kenal sejak lama.
sampai didepan kedai jajangmyeon, bangchan membuka tirai yang menutupi pintu , tentunya dengan tangan yang masih saling menggenggam.
KAMU SEDANG MEMBACA
neowa na | chanjin
Fanficini bukan sekedar sarapan bersama di pagi hari. bukan pula sekedar tidur di ranjang yang sama. ini tentang kita, tentang aku dan kamu.